一. 6

435 47 11
                                    

" Mook ??? " Gun terkejut , menendang tubuh Joss sekuat tenaga.

" P'Mook, ketuklah sebelum kau masuk !! " Teriak Joss yang terkejut melihat Mook dan juga karena tendangan tiba - tiba dari Gun.

" Joss! Apa katamu barusan ? " Tanya Mook yang tak mau kalah dan berteriak.

" Sudah, jangan berkelahi. Mook kau datang sendirian ? " Gun bangkit berdiri, takut - takut jika Mook membuat Joss babak belur. Ia menghampiri sahabatnya itu.

" Kenapa dia ada disini ? " Tanya Mook menunjuk Joss yang sedang ketakutan dan berdiri dibelakang Gun.

" P'Mook, kau harus tenang. Aku hanya.. " Belum sempat Joss melanjutkan perkataannya, Mook sudah membuatnya diam membisu dengan melempar baju kewajahnya.

" Pakai bajumu, kemasi barangmu dan tidurlah di apartemen milik Tay " Perintah Mook membuat Joss hanya mengangguk dan bergegas pergi , sebelum Mook mencabik - cabik tubuhnya.

" Gun aku akan menelponmu nanti " Ucap Joss sebelum membuka pintu apartemen Gun.

" Baik.. " Gun hendak menjawabnya namun Mook menutup mulutnya.

" Tidak perlu, untuk apa kau melakukannya ? Pergi dan tidurlah " Perintah Mook lagi, Joss tidak punya pilihan selain mengangguk dan berlari dari sana.

" Bukankah itu sedikit kasar " Ucap Gun, terkekeh.

" Aku pasti akan mengurus anak nakal itu " Ucap Mook sambil merebahkan tubuhnya diatas kasur milik Gun.

" Aku yang akan melakukan itu, Mook " Ucap Gun , pergi kearah dapur untuk mengambil susu dan beberapa roti dari kulkas.

" Tidak. Ayolah Gun, apa kau masih bisa bersetubuh dengan laki - laki yang sudah meniduri sahabatmu sendiri ? Dan kalian sudah putus , ingat! Kamu sendiri yang mengakhirinya" Balas Mook, Gun tersenyum miris.

" Kau benar " Ucap Gun, ia menghampiri Mook, memberikan gadis itu segelas susu dan roti dengan selai.

" Aku selalu benar dan apa yang kau lakukan tadi itu , benar - benar bodoh " Ucap Mook, mengambil susu dan roti pemberian Gun.

" Aku tahu, tapi aku tidak bisa membuatnya kecewa atau bersedih " Gun duduk disamping Mook, menyenderkan kepalanya pada pundak Mook.

" Jangan bilang ini karena janji itu ? " Tanya Mook mencoba untuk menebak alasan Gun tetap memperlakukan Joss dengan baik.

" Aku tidak ingin membicarakan hal ini , ayo kita ke mall dan bantu aku berbelanja kebutuhanku nanti " Ucap Gun, ia meminum susu dan memakan rotinya.

" Bukankah aku sudah memenuhinya ? Lihatlah ini sudah lebih dari cukup. " Ucap Mook yang masih kesal.

" Ayolah, Mook. Aku akan membelikan gadisku yang satu ini apa saja yang dia mau. Aku... " Belum sempat Gun melanjutkan perkataannya , Mook sudah berdiri dengan mulutnya yang dipenuhi roti , mengambil dompet, ponsel , jaket milik Gun lalu menarik sang pemilik.

" Aw, aku pikir untuk mandi beberapa menit yang lalu " Ucap Gun terkekeh melihat Mook yang masih sibuk menariknya.

" Tidak perlu, kau masih terlihat tampan bahkan saat tak terkena air satu bulan lamanya " Balas Mook, Gun mengangguk dan tertawa.

-----

Off membulatkan matanya ketika ia melihat kedua buah hatinya kini menerobos masuk serta telah mendengar perdebatannya dengan Fon tentang hubungannya dengan Gun.

" Ayah " Panggil Jane , perlahan mendekati Off sambil tangannya yang terus menggandeng tangan milik Chimon.

" Kalian datang ? Baru saja ayah akan pulang, nak " Balas Off tersenyum menghampiri Jane dan Chimon.

♡一. Falling In Love At The First DanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang