Sore...
"Mbak saya nggak jadi deh".ucap reza dengan cemas karna dompetnya hilang entah di mana. "Dompet saya kayak nya ilang deh mbak".reza merasa aneh kok tiba tiba dompetnya ilang.
Di balik tempat aneka cemilan vera manahan tawanya dan bergumam "hahhh kasian banget tu si reza kalo gue kayak gitu malu banget tu mana yang di belinya mahal mahal semua".tawa vera dalam hati.
"Aduh gimana ya mas,ini semuanya sudah di cek dan mas harus membayarnya".mbak kasir itu sangat bingung.
"Emm.....gini aja mbak saya pulang dulu mau ambil uang saya".kata reza dengan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Maaf mas nggak bisa,nah mas kesini naik apa?"tanya mbak kasir.
"Motor".jawab reza kembali dengan santai.
"Nah kunci motor mas mana".reza langsung memberikan kuncinya. "Ini kunci sebagai jaminannya mas".mbak itu mengambil kuncinya.
"Loh mbak kok sebagai jaminan sih,gimana coba saya ambil uangnya".malas reza."ya udah lah mbak,mau gimana lagi".pasrah reza sambil keluar dari mini market itu dan duduk di tangga teras mini market.
"Kok idup gua apes banget ya hari ini mana semua kartu atm ilang".reza sambil mengacak ngacak rambutnya.
Vera lagi membayar semua belanjaan nya di kasir.tak lama vera berlari kecil keluar sambil menahan tawa.
Sekarang vera berada di belakang reza.dan vera menyodorkan dompet reza di samping muka reza.
Reza pun melihat dan kaget kenapa dompetnya bisa ada di vera.
"Loh kok dompet gue bisa ada di elo".reza langsung berdiri dan mengambil dompetnya dari tangan vera.
"Ya bisa lah".sahut vera yang menahan tawanya.
"Jangan jangan elo lagi yang ambil ni dompet"tunjuk reza ke arah vera."ngaku lo".reza menurun kan tangan nya.
"Kalo iya emang kenapa".jawab vera dengan polos.
"aghhh,gara gara lo gue-".kasal reza dengan tangan mengepal.
"Gue apa,ayo gue apa".ledek vera.
"Ya-ya gue jadi gak bisa bayar".reza gugup karna kehabisan kata kata. "Ngapain lo maling dompet gue".tanya reza to the point.
"Eh-eh,enak aja lo bilang gue maling".vera tidak terima.
"Lah terus kalo lo bukan maling ngapain lo ambil dompet gue".sahut reza yang menyalah kan vera
"Eh za bisa gak sih lo nggak usah sebut gue maling gitu".vera jadi naik darah kalo begini. "Gue cuman iseng sama lo karna lo sering buat masalah sama gue".jelas vera kepada reza.
"Udah gue nggak butuh penjelasan lo".tegas reza langsung meninggal kan vera dan masuk ke mini market.
"Ìhhh,dasar cowok nyebelin".geram vera sambil mengentakkan kakinya dan langsung menuju mobilnya dan segera melaju."awas aja lo ini baru awalan".kata vera dengan sinis.
Tak lama sampai lah di tempat les karin
Hampir malam...
"Mana lagi ni anak".ucap vera sambil melihat lihat apa karin sudah keluar.
"Kok kakak lama sih jemputnya".tanya karin menutup pintu mobil."capek tau nunggu lama".sebal karin.
"Hehh.....yang ada itu kakak yang nunggu kamu".kesal vera sambil melaju kan mobilnya."mana kakak udah nunggu dari tadi".jelas vera.
"Oh berarti kakak dari tadi ya".kata karin dengan nada pelan."tadi sih aku nungguin kakak di dekat kantin".karin menjelaskan.
"Hm"
Maaf gays di part ini ceritanya agak pendek gitu.
KAMU SEDANG MEMBACA
VERA VARENZA
Teen Fiction"Banyak kejadian pahit yang membutuhkan jawaban tapi bagaimana jika jawaban itu adalah waktu"
