part 15

13 6 2
                                    

Jam 20.00

"Ma mana sih kakak lama banget".tanya.aldi sambil memainkan game di ponselnya.

Mereka sekarang duduk di tempat menunggu keluarga yang datang.

"Sabar napa al amrik itu jauh".tegas karin yang berhenti memainkan ponselnya.disamping karin ada vera yang hanya mendengarkan kedua adiknya beradu mulut.

"Mama papa mana katanya mau nyusul kita kok nggak ad".tanya karin pada raisa.

"Iya ma tadi papa bilang dia nggak bisa jemput aku karna ada meeting sama klien".vera menarik nafas dan melanjutkan kembali."terus kata papa dia nyusul tapi nggak dateng juga".lanjut vera.

"Papa tadi whatsap mama katanya nggak jadi susul kita masih banyak kerjaan yang harus diselesaikan".jawab raisa pada anaknya.

"Tuh kakak".tunjuk vera dengan dagu nya dan langsung lari memeluk kakak nya.Vera dari dulu vera sangat dekat dengan kakak nya bahkan sampe tentang cintanya aja curhat sama kakaknya.mama dan adik adik nya juga memeluk kakaknya.

"Kamu apa kabar ver".tanya arlan dan melepaskan pelukan dari vera.
"Aku baik banget kak".air mata vera jatuh sambil senyum karna air mata itu adalah air mata bahagia.

"Mama gimana baik kan dan adik adi kakak yang ganteng dan cantik".decak arlan merangkul mamanya dan memegang ke dua pipi adik nya secara bergantian dan memeluknya. "Loh vera kok kamu nangis lagi si".lanjut arlan mengusap air mata dan memeluk vera.
"Vera kangen banget sama kamu ar sampe mau pernah mau susul kamu ke amrik".sahut raisa dengan senyuman manis.

"Ih...mama bisa aja".vera terkekeh.
"Udah kangen kangen nya pulang yuk".ajak karin tawa.
"Yaudah ayo".arlan membawa koper yang di bawa nya dari amrik. Mereka pun naik mobil arlan melajukan mobil.

*****
Malam.....

Mereka sampai di rumah dan segera masuk ke dalam rumah.
"Ehhh....aden udah pulang apa kabar den".tegur bik lastri yang mengelap meja makan.
"Baik bik,bibik apa kabar".arlan kembali bertanya.

"Wahh....bibik mah selalu baik den apalagi kalo ada aden".gombal bik lastri sambil bercanda dan arlan terkekehdan berlalu pergi ke atas untuk membereskan baju yang ada di koper yang sudah di bawa vera masuk ke dalam kamarnya.

"Makasih adik yang paling cantik".arlan mencubit pipi vera gemas.

"Ih...kakak! kalo yang namanya cewek itu cantik lah gak mungkin ganteng".jelas vera terkekeh. "Memang ya adik kakak yang satu ini pinter banget mulutnya".ucap arlan mengelitiki vera di atas kasur milik arlan.
"Udah kak ampun".kata vera dengan merapatkan kedua tangannya dan segera keluar dari kamar kakaknya.

*****

Di dalam kamar yang sangat dingin karna ac yang full.Di sana terbaring cowok dengan postur tubuh yang sangat perfect dan yang sudah pasti itu reza.Reza yang sedari tadi memikirkan mengapa vera di jalan meneteskan air mata apa dia ke ingat masa lalunya dengan laki laki brengsek.Reza mulai memejamkan matanya dan tertidur.saat ingin terlelap bunyi suara ponselnya yang berwarna hitam,reza pun segera membuka notifikasi nya
     
                                          Febri
Febri: "hi za!good night semoga mimpi in gue ya"

Reza: "ke ge eran banget sih lo udah gue mau tidur jangan ganggu".

Febri: "ih jahat banget sih lo".pesan dari febri tidak di buka dengan reza dan reza melanjutkan tidurnya.

Belum sempat terlelap reza kembali terbangun. ' gue kok jadi mikirin vera sih'.batin reza dengan melipat kedua tangannya di atas jidan.reza pun bangun dari kasur nya dan duduk di meja belajar membuka laptop nya berwarna hitam les putih.Reza membuka pin nya dan langsung memainkan game yang sekarang lagi tren yaitu free fire (ff),reza pernah menang juara 2 contest ff di cina waktu kelas 10,ia mewakili indonesia.

Waktu sudah menunjukkan pukul 06.00 reza yang tertidur di atas meja belajarnya belum terbangun,laptop nya pun masih terbuka dan belum di matikan nya dari semalam.

"Den....bangun".panggil bik lastri dari pintu luar kamar reza,reza langsung terbangun.
"hm".sahut reza sambil mengambil handuk dengan mata terpejam, saat melangkah ke kamar mandi reza tersandung alas kaki dan terjatuh. "Aduh...".reza mengadu kesakitan dengan langsung berdiri. "Dasar alas kaki anji**".reza mengambil alas kaki itu dan melempar entah kemana dan segera masuk ke kamar mandi.
10 menit sudah reza keluar dan memakai seragam olahraga dengan memakai jaket,reza turun ke lantai bawah menuju garasi tanpa pamitan ke pada bik lastri karna kedua orang tuanya sudah pergi bekerja.

Sampai sekolah reza memarkirkan dan berjalan melewati koridor sekolah di koridor banyak siswi yang duduk di bangku koridor dengan melihat reza terpana dan mencibir cibir tentang ketampanan reza.

"Aduh....kok kak reza makin hari makin ganteng aja ya".

"Gays cowok gue lewat tuh".

Begitu lah kata adik kelas dengan memperhatikan reza yang sedang berjalan mereka terus berbicara tentang reza hingga bel masuk berbunyi.

VERA VARENZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang