"Hae ... maaf ..." ucapnya lirih lalu menggendong Donghae dan segera menyelinap keluar membawa Donghae pergi bersamanya. Dia beserta beberapa orang lainnya membawa Donghae ke sebuah villa yang luas di tepi pantai. Sesampainya di sana mereka lalu membawa Donghae ke sebuah kamar dan membaringkan Donghae di ranjang yang ada di sana.
"Bagaimana keadaannya?" tanya seorang pria yang memakai topeng pada pria berpakaian putih hitam itu.
"Untuk saat ini kondisinya stabil. Kurang lebih dalam tiga jam dia akan segera sadar," jawabnya.
"Syukurlah. Ya sudah kau boleh pergi," ucap pria bertopeng itu.
Lalu pria berpakaian putih hitam itupun pergi. Pria bertopeng itu mengusap kepala Donghae lembut dan ikut keluar menyusul pria berpakaian putih hitam itu.
Beberapa jam kemudian Donghaepun sadar.
"Eungh ..." lenguh Donghae. Dia berusaha membuka matanya secara perlahan. Dia melirik ke arah jendela yang terbuka, dapat dia rasakan angin berhembus menerpa tubuhnya. Donghae mengernyit bingung. Dia merasa asing dengan tempat ini. Dia lalu melirik ke arah jam dinding yang ada di sana, dilihatnya waktu sudah menunjukan pukul empat sore.
"Berarti aku sudah tidur cukup lama. Tunggu ... bukankah Sehun Hyung bilang aku sudah boleh pulang pada jam makan siang dan ini sudah sore berarti aku sekarang ...."
Donghae langsung bangun tapi tiba-tiba pandangannya terasa berputar.
"Sshh ..." ringis Donghae sembari menutup kedua matanya erat. Setelah dirasa pusingnya hilang diapun membuka kedua matanya pelan.
"Hhh ... syukurlah pusingnya sudah hilang," gumam Donghae.
Dia lalu pergi keluar. Dia melihat-lihat sekeliling tapi tetap saja terasa asing. Dia lalu pelan-pelan menuruni anak tangga satu demi satu tapi tiba-tiba ada seorang wanita paruh baya menghampirinya.
"Tuan muda Donghae sudah bangun?" tanya wanita itu.
Donghae mengernyit bingung. Dia sama sekali tidak mengenal wanita itu. Wanita itu bukanlah assisten rumah tangga Kyuhyun yang dia kenal.
"Sebaiknya Anda kembali ke kamar. Sebelum Tuan besar datang," saran wanita itu.
"Tuan besar? Siapa?" tanya Donghae bingung.
"Tentu saja pemilik rumah ini. Sekarang sebaiknya Anda kembali ke kamar, nanti akan saya bawakan makan siang Anda karena Anda sudah melewatkan jam makan siang dan juga jadwal minum obat Anda," jelas wanita itu dan beranjak pergi meninggalkannya.
"Tunggu! Aku belum selesai!"
Baru saja Donghae akan mengejar wanita itu, tangannya sudah dicekal oleh dua orang lelaki berpakaian hitam-hitam.
"Yak siapa kalian! Lepaskan tanganku! Lepas!"
Donghae berontak tapi tiba-tiba dia merasa seperti ada yang menusukkan sesuatu ke lengannya lalu kegelapanpun menyergapnya.
🌊🌊🌊
"Bagaimana bisa kalian membiarkan penculik berada di area rumah sakit ini! Aku akan menuntut kalian semua jika terjadi sesuatu pada Dongsaengku! Aku tidak main-main dengan ucapanku!"
Kyuhyun benar-benar marah. Bagaimana tidak, dia hanya keluar sebentar bersama Sehun ke ruangan Sehun untuk membicarakan tentang kondisi Donghae tapi saat dia masuk kembali ke kamar rawat Donghae. Donghae sudah tidak ada disana. Dia, Sehun dan semua petugas yang ada di sana sudah mencari Donghae keseluruh ruangan yang ada di rumah sakit ini tapi Donghae tetap tidak ditemukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE MY DONGSAENG (TERBIT) ✔
Fanfiction1) "YOU ARE MY DONGSAENG Bagian 1" 2) "YOU ARE MY DONGSAENG Bagian 2" Yuk, order di toko-toko online kesayangan Anda ⤵️ TOKOPEDIA https://tokopedia.com/guepediatoko/buku-you-are-my-dongsaeng-bagian-1-guepedia BUKALAPAK https://www.bukalapak.com/p...