-

399 63 35
                                        

"Ohayo, Na-chan!"

"Bagaimana tidurmu? Nyenyak?"

"Hei, Na-chan. Kamu marah padaku ya?"

"Na-chan memanggilku dengan 'Bokuto-san'! Harusnya bobo-chan!"

.

.

.

"Kita kan sudah menikah empat bulan yang lalu."

.

.

.

"Iya kan? Aku hebat kan!"

"Oh iya, Na-chan aku sudah buat sarapan diatas meja. Nanti dimakan ya. Aku mau berangkat dulu."

"Aku sayang Na-chan."

.

.

.

"Iya. Tapi waktu lihat Na-chan capeknya langsung pergi entah kemana."

.

.

.

"HEI, AKU MALU DIPANGGIL LUCU SAMA NA-CHAN TAU!"

.

.

.

"Seratus tujuh belas hari yang lalu, kita menikah kamu ingat?"

"Ih, Na-chan nggak romantis! Kalau pakai hitungan hari kan jadi banyak!"

"Na-chan selalu bilang nggak mau nikah muda. Selalu ngomong gitu. Nikah itu beratlah, sulitlah, banyak yang harus dipikirinlah, gitu."

"Pas kutanya apa Na-chan sayang aku? Sayang, katanya. Pas kutanya kalau nanti menikah sama aku mau nggak? Na-chan jawab mau. Tapi pas kubilang, kalau menikah sekarang juga? Na-chan nggak mau."

"Diumur Na-chan yang ke dua empat, dan aku yang dapat kontrak main di liga pro tepat saat dua puluh lima tahun, kita menikah."

.

.

.

"Karena aku sudah janji. Aku sudah janji, kalau nggak akan membiarkan sesuatu apapun ngebuat Na-chan nggak bahagia."

"Aku sayang Na-chan."

.

.

.

DREAM (Haikyuu-Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang