Udara siang yang cerah dan begitu panas, langit begitu cerah berwarna biru dengan awan putih yang bergumpal membentuk sesuatu abstrak dan indah.
Suara bising terdengar berbarengan dengan angin berhembus dengan kencang diarea lapangan hijau yang luas.
Sebuah helikopter berwarna hitam turun secara perlahan mengikuti instruksi seseorang yang berada dilapangan.
Beberapa orang berpakaian formal menunggu dan berdiri sejajar rapi, menunggu seseorang yang akan turun dari helikopter tersebut.
Saat helikopter mendarat, mereka yang menunggu mulai bersiap, menghampiri seseorang yang akan turun dari helikopter.
Saat baling-baling helikopter mulai berhenti, seorang pria dengan stelan jas mahal turun dari sana, sepatu hitamnya yang mengkilat menginjak rerumputan dan pria itu mulai merapikan jasnya, dan wajah nya menampakkan keangkuhan dengan senyum menyeringai.
"Apa ini tempatnya?"
"Ya tuan Choi"
Pria yang dipanggil tuan Choi mengangguk, dia mulai berjalan sehingga membuat orang-orang yang sejak tadi menunggu nya langsung membungkukkan badan "selamat datang di Jilin tuan Choi"
Tuan Choi, dengan nama lengkap Choi Siwon adalah pria tampan dengan kekayaan yang luar biasa, perusahaan properti yang diwariskan kepadanya begitu sukses dan tersebar dibeberapa negara, perusahaannya membuat kawasan-kawasan perumahan, apartemen, mall dan lain sebaginya, sehingga kadang membuatnya harus memaksa seseorang untuk menjual tanah mereka pada perusahaan yang dibangunnya.
Siwon masih sangat muda, umurnya bahkan baru 25 tahun, tapi dia begitu lihai membuat perusahaannya berkembang dengan sangat pesat melebihi orang tuanya.
Kedatangannya ke Jilin adalah karena dia akan membangun kawasan perumahan, hotel dan mall salah satu daerah yang ada di China ini.
.
.
.
.
.
.
.
Dilain tempat, seseorang siswi muda sedang tergesa berlari mengejar gerbang yang akan segera tertutup, kakinya cukup lihai berlari meski nafasnya sudah tidak beraturan."Tunggu - tunggu jangan ditutup dulu ahjussi" gadis muda itu berteriak, sehingga gerbang yang ingin ditutup oleh penjaga pintu langsung berhenti, penjaga itu menggelengkan kepalanya saat gadis muda yang berlari itu sedang mengatur nafas didepannya.
"Kau terlambat lagi?"
"Tidak- aku belum terlambat" dia memperlihatkan jam yang melingkar ditangannya "aku datang tepat waktu" bibir plum nya tersenyum dan kemudian dia masuk dengan kecerianya "terimakasih ahjussi" gadis muda itu melambaikan tangannya, sehingga penjaga itu langsung menggelengkan kepalanya.
"Dasar"
Gadis muda yang hampir terlambat itu melihat temannya sedang berjalan sendiri di koridor sekolahnya.
Bibirnya tambah tersenyum dan dia mempercepat larinya "ah Changmin, terlambat juga?"
Changmin, gadis tinggi dengan rambut hitam sebahu itu merasa sangat terkejut saat tiba-tiba temannya yang sering terlambat ini merangkul bahunya.
"Aku tidak terlambat, kau yang terlambat, Kyuhyun"
"Oh ayolah, aku datang tepat waktu" gadis yang bernama Kyuhyun itu mengangkat bahunya.
Changmin langsung menggelengkan kepalanya, kebiasaan temannya ini selalu datang mepet dengan waktu, bagaimana bisa dikatakan itu tepat waktu "ya, dan kau berlari sebelum pintu gerbang ditutup"
"Setidaknya aku tidak terlambat"
Changmin berdecak, dilihatnya tampilan temannya yang begitu berantakan, rambut tidak terikat rapi, rok selutut dan menggunakan celana olahraga, keringat yang membasahi kening dan bahunya, tampilan temannya ini benar-benar kacau.
KAMU SEDANG MEMBACA
THIS IS LOVE? (END)
FanfictionApa ini yang dinamakan cinta? Sedangkan mereka bahkan tidak mengerti. Siwon tergerak untuk merawat seorang anak, seorang anak yang lahir dari cinta pertamanya, cinta pertamanya yang meninggal karena sebuah kecelakaan bersama suaminya. Tapi ternyata...