Suasana pagi yang cerah membuat hari-hari pagi menjadi jauh lebih ceria dan bersemangat.
Begitu juga yang terjadi dirumah Siwon, rumah yang sudah lebih dari 11 tahun dia tempati bersama anak angkatnya.
Mereka hanya hidup berdua, tanpa seorang perempuan lain, karena Siwon masih belum menemukan wanita yang cocok yang bisa dinikahinya dan bisa menerima Renjun sebagai anaknya.
Semua wanita yang menjadi teman kencannya berakhir akan pergi saat dia mengenalkan Renjun pada mereka.
Siwon sendiri tidak terlalu yakin, apa para wanita itu yang tidak menyukai Renjun atau sebaliknya.
Yang dia tau, setelah Siwon mempertemukan mereka, esoknya wanita yang dibawanya menemui Renjun tidak lagi kembali bahkan tidak bisa dihubunginya.
Dan terlebih, dia sering mendengar julukan yang entah harus banggakan atau dia renungi.
'Si Pria pemain hati wanita'
Tapi, Siwon tidak pernah mempermasalahkannya, karena baginya, masih banyak wanita di luaran sana yang masih ingin berkencan dengannya.
Buktinya, dalam setahun dia bisa mengencani belasan wanita, bahkan bisa saja puluhan jika dia tidak terlalu sibuk.
Ya sepertinya, dia memang si pemain hati wanita.
Pagi ini, Siwon sedang membaca koran, sambil menunggu masakan Renjun matang.
Setelah Renjun masuk SMA, Renjun sudah mulai masak untuk mereka, bukan perintah Siwon, melainkan keinginan anaknya itu sendiri, jadi Siwon tidak bisa menolaknya.
Bahkan, mereka tidak memiliki pembantu yang menginap dirumahnya lagi, dengan alasan Renjun tidak nyaman.
Sehingga pembantu yang disewanya hanya membersihkan rumah, mencuci, dan setelah pekerjaan itu selesai, pembantu yang disewanya akan pulang, dan akan kembali keesokan harinya.
Siwon bisa mendengar anaknya itu masak sambil bernyanyi, suara anaknya itu enak didengar, jadi Siwon tidak akan pernah terganggu dan lebih menikmatinya.
Sampai masakan sudah dihidangkan di meja makan yang ada didepannya, Siwon baru melepaskan koran yang dibacanya, dan menemukan anaknya sudah duduk didepannya sambil tersenyum.
"Aku yakin, Daddy pasti akan sangat bersemangat setelah memakan masakan ku" kemudian anaknya itu mengambilkan nasi untuknya, dan meletakan tepat dihadapannya.
"Tentu saja, masakan mu yang paling enak sayang"
Di puji ayahnya adalah hal paling disukainya, mereka kemudian sarapan dengan sesekali mengobrol.
Sampai tak lama kemudian, suara seorang remaja menganggu mereka.
"RENJUN ... AKU DATANG!"
Renjun hanya mendengus, sedangkan remaja laki-laki itu langsung menyapa Siwon "pagi paman, pagi yang indah bukan" Kemudian dia duduk tepat disamping Siwon, remaja itu sudah rapi dan terlihat siap untuk berangkat sekolah.
"Ibu mu pergi lagi?"
Remaja itu mengangguk "ada syuting diluar kota, dan ayah ku akan ada sidang pagi ini, makanya tidak ada yang masak sarapan untuk ku" kemudian dia menatap Renjun yang sedang cemberut "Renjun, mana piring untukku, aku juga ingin sarapan disini"
Renjun terlihat kesal, karena remaja itu hanya mengada-ngada, dirumah remaja laki-laki itu ada pembantu yang bisa saja memasak sarapan jika orang tua remaja laki-laki itu sibuk.
Meksi begitu Renjun tetap berdiri untuk mengambilkan piring "bahkan jika ada orang tua mu, kau tetap akan sarapan disini"
"Itu sih jika mereka sudah bermesraan dipagi hari" kadang-kadang dia juga sudah sangat jengah melihat tingkah orang tuanya yang selalu bermesraan tidak tau tempat, kemudian remaja yang menjadi tetangga Siwon itu tersenyum manis sekali sampai-sampai matanya tidak terlihat setelah piringnya terisi penuh dengan nasi yang diberikan oleh Renjun "oh Renjun, kau adalah teman ku yang paling terbaik"

KAMU SEDANG MEMBACA
THIS IS LOVE? (END)
FanfictionApa ini yang dinamakan cinta? Sedangkan mereka bahkan tidak mengerti. Siwon tergerak untuk merawat seorang anak, seorang anak yang lahir dari cinta pertamanya, cinta pertamanya yang meninggal karena sebuah kecelakaan bersama suaminya. Tapi ternyata...