Yunho sedang menatap tampilannya dicermin, kemudian menadahkan tangannya lalu perempuan yang menjadi sekretaris pribadinya langsung memberikan dasi berwarna marun padanya.
Yunho kemudian memakai sendiri, dan tiba-tiba mengingat sesuatu.
"Kau, masih dekat dengan Kyuhyun kan?"
Sekretaris nya diam sesaat, dan kemudian menjawab "iya sajangnim"
Dasi itu telah selesai dipakai, dan kemudian Changmin segera memakaikan jas pada Yunho.
"Apa dia sudah punya kekasih?"
"Setau saya belum, dia hanya sedang fokus dengan perusahaannya"
Yunho mengangguk dan tersenyum puas kemudian menoleh pada Changmin yang hanya diam.
"Hari ini apa jadwalku?"
Dengan segera Changmin membuka buku yang selalu dibawanya, dan mulai menyebutkan satu persatu jadwal atasannya ini.
Saat semua sudah disebutkan, Yunho mengusap dagunya dengan jarinya "ternyata hari ini jadwalku cukup padat" dan mengangguk-anggukan kepalanya "baiklah, kau tau dimana aku harus menemui Kyuhyun?"
"Ya sajangnim"
"bisa kau hubungi dia untuk makan siang bersama ku?"
"Siang ini?"
Yunho mengangguk "tentu saja"
"Tapi- anda ada-"
"Oh, batalkan, aku ingin makan siang dengan Kyuhyun"
Setelahnya, Yunho pergi begitu santainya dan Changmin langsung menggigit bibirnya sesaat dan segera mengikuti langkah Yunho.
.
.
.
.
.
.Sedangkan dirumah Siwon, pria itu terus terbayang akan perempuan yang kemarin sempat membuatnya terpesona.
Bayang-bayang perempuan itu terus berlalu-lalang di dahapannya, sehingga senyumnya terus mengembang begitu lebarnya.
Bahkan Renjun yang sedang memasak, dibayangkan bagaikan perempuan lain yang sedang dibayangkannya, menatapnya dan kemudian tersenyum cantik padanya.
Ah bukankah indah jika itu benar-benar terjadi?
Sampai suara Jeno yang setiap pagi selalu menghilangkan ketenangan dirumahnya menghilangkan semua bayangannya.
"Selamat pagi paman, wow Renjun, masakan mu terlihat begitu lezat, beri aku piring"
Siwon hanya menghela nafas saat pagi-pagi indahnya langsung hilang dari angannya dan kemudian menggelangkan kepalanya saat melihat anak angkat dan anak tetangganya sudah mulai bertengkar.
"Jangan ambil sembarangan Jeno, itu khusus untuk Daddy"
.
.
.
.
Pekerjaan dimeja kerja Siwon sangat banyak, sehingga dia tidak sempat makan siang, ataupun membuka ponselnya selain itu untuk hal yang sangat penting.Tapi dalam kesibukan tersebut, masih sempat-sempatnya dia mengingat perempuan yang kemarin datang dan duduk bersamanya.
Kemudian Siwon langsung menatap sofa yang kemarin didudukinya bersama perempuan itu.
Sejak pagi, dia terus membayangkannya, bahkan dia sampai sulit tidur karena terus memikirkannya.
Jadi disela kesibukannya, dia segera meraih gagang telpon nya, dan segera menghubungi sekretarisnya.
.
.
.
.
.
.
Renjun duduk dengan kedua temannya di bangku penonton, ditangan Renjun ada handuk dan botol minum yang dingin.Dia sedang menonton Jeno yang sedang berlatih bermain bola dilapangan yang panas.
KAMU SEDANG MEMBACA
THIS IS LOVE? (END)
FanfictionApa ini yang dinamakan cinta? Sedangkan mereka bahkan tidak mengerti. Siwon tergerak untuk merawat seorang anak, seorang anak yang lahir dari cinta pertamanya, cinta pertamanya yang meninggal karena sebuah kecelakaan bersama suaminya. Tapi ternyata...