Story prologue : Can you guess the killer?~
----------
-----
---Chirp chirp
Burung-burung gereja itu terbang kearah sekolah barumu. Mereka semua lalu hinggap disebuah pohon sakura besar yang tengah mekar tepat ditengah jalan masuk kesekolah. Kau berhenti berlari, menatap dari kejauhan pohon sakura yang tengah mekar penuh itu.
"Ah... pohon Sakura? Ah, ya ya tentu saja... sekarang kan sudah masuk musimnya..."
Kau menengadahkan tanganmu kedepan, berharap ada kelopak bunga sakura yang akan jatuh tepat ditelapak tanganmu tersebut.
Wuuushhh
"Wah! Anginnya kencang-- woah! Aku dapat 2 kelopak! Hebat!!!"
Kau tersenyum bahagia ketika melihat ada 2 kelopak bunga sakura jatuh ditelapak tanganmu. Kedua kelopak bunga itu jatuh berdempetan, membuat sebuah bentuk 'love' yang sempurna. Sembari terkikik geli kau menyimpan kedua kelopak bunga itu disakumu, berpikir akan membuatnya sebagai jimat keberuntunganmu.
'Setelah ini mungkin aku akan memasukkannya kedalam omamori keberuntungan yang baru kubeli dikuil ketika tahun baru kemarin ini...'
"--(Y/N)-chan? Benarkah? Tapi tak mungkin..."
"Hmm?"
Kau mendengar suara bisikan dari arah pohon sakura, kau mendekatinya, dan mendongakkan kepalamu keatas, mencoba melihat siapa gerangan yang mungkin tadi menyebut namamu.
"Anu... apa kau tadi-- menyebut namaku?"
"?! Huh? Kau mendengarku?"
"Eh? Tentu saja... maaf tapi pendengaranku lumayan tajam daripada yang lain--"
Wusssh
Kelopak bunga sakura kembali beterbangan disapu angin, seorang laki-laki bersurai merah maroon melompat turun dari dahan tinggi pohon sakura tersebut. Dijari kanannya hinggap seekor burung gereja, begitu pula di kedua punggungnya.
Dengan mata berbinar-binar kau menepuk kedua tanganmu, menyebabkan suara 'pon'! Yang terdengar merdu. Kau mendekati laki-laki itu dan mencoba menyentuh salah satu burung gereja dipundaknya.
Tuk!
"Auw! Dia mematukku! Dasar anak nakal! Humph!"
Laki-laki itu terkikik geli melihatmu, ia berusaha menutupi wajah tertawanya dengan tangan kirinya. Kau menatapnya dengan penasaran, kau merasa pernah menemuinya sebelumnya... tapi pertanyaannya-- dimana?
"Um... permisi tapi kau belum menjawab pertanyaanku bukan?"
Laki-laki itu kemudian tersentak, ia kemudian mencoba kembali tenang dari tawanya.
"Oh, ah iya... lama tak jumpa."
Kau mengerutkan alismu bingung. Apa maksudnya dengan 'lama tak jumpa'?
"Maaf tapi sepertinya ini kali pertama kita bertemu?"
Laki-laki itu menggaruk garuk pipinya kikuk, mencoba memandang kearah lain ia berkata. "Hahaha... tentu saja kau melupakannya... yah, tentu saja... tentu-- saja..."
Kau merasa ucapan diakhir kalimatnya itu terdengar murung. Kau pun mencoba memperhatikan dengan baik laki-laki tersebut dari samping kiri dan kanan, depan dan belakangnya.
"Hmm? Hmm... hmm... hmm???"
"Eh? A-apa?"
"Ah... maaf tapi aku sama sekali tak dapat mengingatmu-- hmm? Tanda itu--"
KAMU SEDANG MEMBACA
4 Seasons Of Death (Yandere! Boys X Reader)
Mystery / ThrillerDunia ini umumnya memiliki 4 macam musim : -Musim Dingin (ki) -Musim Semi (ka) -Musim Panas (me) -Musim Gugur (no) Diantara ke-4 macam musim itu-- percintaan, masalah, kisah hidup, masa depan dan kematian macam manakah yang akan kamu pilih dan hadap...