-Your PoV-
Setelah berpisah dengan Haruka, aku langsung memasuki barisan gadis tahun pertama sepertiku. Darimana aku mengetahuinya? Hehe, itu semua berkat warna dasi yang kami pakai~ Tahun pertama memakai dasi berwarna merah, tahun kedua berwarna hijau tua dan tahun ketiga berwarna biru tua. Ah, apakah ini info tak penting?
"...dan selanjutnya adalah pidato oleh peraih nilai sempurna di ujian masuk..."
Waaa waaa
Suara-suara gaduh bergema disatu ruangan olahraga. Seseorang berjalan naik keatas panggung yang disediakan, berdiri diatas podium dan mendekatkan mic pada bibirnya. Awalnya aku tak terlalu menaruh minat untuk menatapnya, tapi ketika mendengar suaranya--
"Aah... Hajimemashite, Togashi Akino, perwakilan dari tahun pertama--"
Deg
"Eh?! A-Aki-kun?!"
Setengah berteriak aku menutup mulutku, kuedarkan pandanganku menatap sekelilingku dan mendapati bahwa tak ada satupun yang menanggapi teriakanku. Mereka semua terlalu berfokus pada ucapan Aki-kun. Dengan lega ku hembuskan nafasku, kembali menatap kedepan.
Aki-kun ada didepan sana, tersenyum sembari menjelaskan betapa beruntungnya ia bisa memasuki sekolah ini dengan nilai terbaik, tentang pendapat diawal ia menapaki sekolah ini dan lain sebagainya. Gadis-gadis dibarisanku mulai kembali mengheboh, mereka mulai berbisik-bisik dan percakapan mereka tak sengaja kudengar.
"Itu gak orangnya? Pangeran sempurna dari smp Yumeno?"
"Iya, iya! Itu memang dia!"
"Wah, dia bahkan lebih tampan daripada yang dibicarakan orang-orang!"
"Aah... semoga saja aku bisa sekelas dengannya~"
Blablablablabla
Aku menatap mereka lalu kembali menatap Aki-kun. Pangeran? Smp Yumeno ya... itu kan salah satu sekolah elite. Rasanya...dulu aku pernah mencoba mendaftar kesekolah itu namun segera kubatalkan disebabkan oleh program pelajarannya yang amat sangat ketat. Apa kalian percaya ini? 6 hari dalam seminggu belajar full day dari jam 8 pagi hingga jam 5 sore? Belum juga dengan kegiatan ekstrakulikulernya. Kudengar-dengar juga, Yumeno gakuen itu memiliki jam ekstra malam, gerbang sekolah mereka akan tetap terbuka hingga jam 9 malam. Begitu mengetahuinya aku langsung merasa lega karena tak jadi memasuki 'lubang neraka' buatan itu.
'Aki-kun-- hebat...'
Didalam hati aku merasa bangga padanya. Bisa dibilang kami berdua adalah teman masa kecil. Ketika masih duduk ditaman kanak-kanak kami selalu berdua kemanapun kami melangkah. Tapi kami harus berpisah akibat perceraian ibu Aki-kun dengan Ayah Aki-kun. Aku tak mengerti apa yang terjadi, tapi setelah itu aku tak pernah melihatnya lagi setelah pendaftaran ke sd ku.
"Oh ya... aku barusan mendengar rumor ini dari kakak-kakak kelas... tapi katanya kepala sekolah kita... tahun ini telah diganti bukan?"
"Oh itu?"
"Ya, ya aku juga dengar kabar itu."
"Katanya kepala sekolah kita itu--"
Psst psst psst
Ugh... mereka ini berisik sekali. Aku tak dapat mendengar pidato Aki-kun sama sekali sekarang.
"...Sekian pidato saya dan terima kasih atas perhatiannya."
"Ah!" Yah... sudah selesai. Aki-kun menundukkan badannya dihadapan kami semua dan berjalan turun dari panggung, ia langsung disambut heboh oleh teman-teman sebarisannya. Wah... Aki-kun langsung jadi populer dihari pertamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
4 Seasons Of Death (Yandere! Boys X Reader)
Mystery / ThrillerDunia ini umumnya memiliki 4 macam musim : -Musim Dingin (ki) -Musim Semi (ka) -Musim Panas (me) -Musim Gugur (no) Diantara ke-4 macam musim itu-- percintaan, masalah, kisah hidup, masa depan dan kematian macam manakah yang akan kamu pilih dan hadap...