Badannya tiba-tiba saja tersentak kaget. Mulutnya sedikit terbuka untuk beberapa saat, tak berapa lama kemudian ekspresinya kembali menjadi tenang.
"Oh benarkah?~ mungkin-- kita memang pernah bertemu?~"
"?! Benarkah?! Kalau begitu dimana--"
Tersentak dengan jawabannya, dirimu terlihat berseri-seri penasaran, kau menodongkan wajahmu kearahnya dan tangannya terulur begitu saja, mengelus pipimu.
"--Dimimpi indahmu?~"
"...hah?"
Untuk beberapa saat kau terdiam diam sambil memandanginya seperti orang bodoh. Tawanya meledak dan itu membuatmu memerah gila seperti petasan yang akan meledak ditahun baru.
"Hei! Padahal aku sedang serius-seriusnya! Bisa-bisanya kau!!!"
"Aw aw aw aw! Maaf maaf! Ha-habisnya reaksimu itu terlalu-- fuahahahahaha!!!"
"Berhentilah tertawa, bodoh!!!"
Kau terus memukulinya tak memperdulikan bahwa kini satu kelas telah melirik kearah kalian. Orang pertama yang berkomentar atas kejadian ini tak lain dan tak bukan adalah Mukuro. Ia menunggingkan seringai nakalnya kearahmu, lalu tertawa pelan seperti sedang mengejek.
"Ehem-ehem~ permisi ya lovebird yang ada disana~ kalau kalian mau bermesraan seharusnya kalian lebih memilih tempat yang sesuai... seperti di gudang penyimpanan barang olahraga misalnya?~ ya kan semuanya?"
Pfft pffft
Satu kelas tertawa renyah atas komentaran Mukuro, membuatmu salah tingkah dan akhirnya memutuskan untuk duduk tenang dibangkumu. Kau melirik Natsume yang entah kenapa, menutupi bagian bawah wajahnya. Walaupun begitu kau tetap dapat melihat bahwa kedua telinganya telah memerah padam. Kau memerengkan wajahmu bingung.
'Apa jangan-jangan-- dia merasa malu?'
Kau kemudian tertawa kecil membayangkan wajah malu-malunya.
'Kawaii na~'
Waktu berputar dengan cepat, Ichigo-sensei kemudian membubarkan kelas setelah menetapkan perangkat-perangkat kelas.
"Haaah... kenapa ini terjadi padaku~"
Haruka menghela panjang nafasnya. Menatap pilu namanya yang ditulis besar-besaran dipapan tulia sebagai 'ketua kelas'.
Kau kemudian menghampirinya, menepuk pundaknya lalu menyemangatinya.
"Haha, ganbatte Haruka-kun!"
"(Y/N)-san--"
"Yah... sebagian dari itu salahmu juga sih, kenapa kau tak menolaknya? Malah bengong-bengong sendiri seperti orang idiot..."
Natsume ikut-ikutan menyambar disampingmu, membuat Haruka mengembungkan pipinya kesal.
"...huh, mau bagaimana lagi... itu tadi mendadak sekali dan aku tak enak hati untuk menolak permohonan anak satu kelas padaku." Ucapnya sambil memalingkan wajahnya.
"Hah... kau tahu Haru? Kau ini terlalu banyak memiliki kelemahan... seperti sisi baikmu yang terlalu murni itu lalu--"
"Lalu?"
"Lalu apa?"
Kau dan Haruka serentak menatap kearah Natsume. Natsume meletakkan ibu jari dan telunjuknya didagunya, berpose ala detektif lalu mengatakan isi hatinya tanpa merasa bersalah sedikitpun.
"...lalu kau itu pendek. Masa dari smp sampai sekarang tinggimu tak pernah berkembang-kembang lagi setelah itu? Lihatlah! Bahkan kau terlihat sepantaran dengan (Y/N)!"
KAMU SEDANG MEMBACA
4 Seasons Of Death (Yandere! Boys X Reader)
Mystery / ThrillerDunia ini umumnya memiliki 4 macam musim : -Musim Dingin (ki) -Musim Semi (ka) -Musim Panas (me) -Musim Gugur (no) Diantara ke-4 macam musim itu-- percintaan, masalah, kisah hidup, masa depan dan kematian macam manakah yang akan kamu pilih dan hadap...