bagian 4

17 6 0
                                    

Malam ini Raihan benar-benar kerumahku. Bilang nya mau izin sama Bunda agar aku melihatnya lomba nanti.
Kata Bunda "Iya boleh, tapi ajak temen lainnya ya"

Ah Bunda, nanti aku degdegan lihat dia lomba

Perutku lapar, tapi tak enak teriak sama Bunda.
Biar saja kalau Raihan masih dirumahku. Aku ingin kwetiaw malam ini, ah benar-benar.

"Bunda mau nitip ngga? Niza mau beli kwetiaw" tanyaku pada Bunda
"Mau dong, sekalian buat ayah mie goreng ya. Raihan mau apa? Biar sekalian" titip Bunda
"Gausah bun, ngerepotin hehe" katanya

Padahal kamu lapar kan Han, buat apa gengsi batinku

"Yaudah, Raihan biar pesen disana aja. Anter Niza ya Han"
"Gausah bun Niza bisa sendiri, lagian deket tinggal ke depan"
"Bahaya tau. Kalo diculik gimana? "
"Yaudah yaudah"
"Raihan anter Niza ya Bun. Pamit" sambil menyalami Bunda

------

"Kenapa suka kwetiaw Za? "
"Gapapa. Suka aja"
"Ngga ada alasannya kenapa suka? " Raihan kepo
"Ribet amat deh Han,ga perlu ada alasan. Yang penting enak dimakan kenyang diperut. Hehe"

Sama kaya perasaan aku Za, suka sama kamu ngga butuh alasan batin Raihan

"Kamu mau beli apa? Mie goreng atau yang lain? " tanyaku
"Semua boleh ngga? "
"Ih, kalo di traktir harus tau diri dong"
"Hahahaha. Terserah kamu aja Za"
"Kok gitu? Kan selera nya beda"
"Yang kamu suka, aku juga suka"
"Bisa gitu. Hahaha yaudah"


Catatan KecilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang