05 |SUAMIKU TENTARA

13K 648 20
                                    

Selamat membaca!
Jangan lupa tekan 🌟 dan komentarnya.

Playlist : Terlalu Cinta
by Rossa (Cover)

•••
"Ketika satu persatu fakta terbuka. Dan aku hanya perlu menerima tanpa bisa membantah." @atiikaaru

MALAM ini udara terasa begitu dingin ketika aku memutuskan keluar balkon di lantai dua. Piyama satin yang kugunakan bergerak terkena embusan angin malam, merayapi tubuhku yang kini mengigil kedinginan. Aku mengusap-usap lengan dan telapak tanganku mencari kehangatan kemudian berniat masuk karena takut terserang flu.

Tapi urung kulakukan ketika kedua mataku melihat pintu rumah Emily terbuka. Sudah pukul sepuluh dan pintu rumah Emily masih terbuka lebar, apa dia sedang kedatangan tamu? Tidak mungkin, mana ada tamu datang selarut ini.

Melihat dua anak kembar keluar dari sana dalam posisi menangis membuat dahiku berkerut cemas. "Kalian mau ke mana ini sudah malam! Mommy kan menyuruh kita menunggu di rumah! Kalian anak kecil susah sekali mengerti!" bentakan seorang anak perempuan yang tidak lama ikut keluar bersama mereka membuat tangisan anak kembar itu semakin kencang.

Merasa ada yang tidak beres aku segera keluar dan menuruni tangga menuju rumah Emily. Mereka pasti anak-anak Emily, Nicole dan si kembar Stevan dan Stefany. "Anak-anak ada apa?" Nicole menyambut kedatanganku dengan raut tajam. Sedangkan Stevan dan Stefany langsung berhambur memelukku, mungkin mereka takut pada kakaknya yang galak.

"Stevan! Stefany! Apa yang kalian lakukan, jangan memeluk orang asing sembarangan!" maki Nicole seraya menarik tangan adik-adiknya supaya lepas dari pelukanku. "Nicole, hei... tenanglah. Namaku Afra, aku sudah kenal dengan ibumu, kita tetangga, bukan orang asing."

Nicole melepas tarikan di tangan adiknya lalu memicingkan mata menatapku. "Bohong! Mana ada tetangga yang peduli pada kami di sini! Kau punya rencana jahat pada adikku kan? Jangan pura-pura baik di depan kami, sebaiknya kamu pergi!"

Nicole mendorongku hingga tubuhku terhempas mundur beberapa langkah. Dia kemudian merengkuh adik-adiknya seolah ingin melindunginya. Aku tersenyum melihat sikap Nicole, ternyata dia cukup posesif sebagai kakak.

"Maaf, aku sama sekali tidak memiliki niat buruk pada adik-adikmu. Aku datang karena melihat Stevan dan Stefany menangis malam-malam. Di mana Emily?"

Dahi Nicole mengernyit, "Darimana kamu tahu tahu nama adikku Stevan dan Stefany, juga nama Mommyku!" Lagi-lagi aku membalas tatapan tajam Nicole dengan senyuman sambil berkata, "Sudah kubilang aku mengenal ibumu. Kemarin aku berkunjung ke rumahmu, kebetulan kamu tidak ada di rumah karena Emily bilang kamu ada kerja kelompok."

Wajah Nicole terkejut, setidaknya dia sedikit memercayai ucapanku. "Apa ibumu tidak ada di rumah? Ini sudah malam dan kenapa Emily meninggalkan anak-anaknya sendirian di rumah?"

Ekspresi Nicole berubah sedih, wajahnya menunduk serta bibirnya bergetar. "Daddy... kecelakaan."

"Astagfirullahaladzim, lalu bagaimana keadaannya sekarang?" Aku menekan dadaku yang turut sedih mendengar berita berusan.

Kepala Nicole menggeleng, "Belum tahu. Kami baru dapat telepon dari rumah sakit pukul sembilan tadi. Adik-adikku sudah tidur dan Mommy menyuruhku tetap di rumah menjaga mereka sementara dia pergi ke rumah sakit sendirian."

Pantas saja aku tidak melihat mobil Emily terparkir di halaman, rupanya wanita itu sedang pergi ke rumah sakit. "Dan tiba-tiba saja si kembar menangis mencari Mommy, aku memberitahu mereka kalau Mommy pergi ke rumah sakit dan kami harus menunggu di rumah. Tapi anak-anak ini sama sekali tidak mengerti perkataanku dan malah kabur keluar."

My Husband Soldier (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang