Malam dengan kerlip bintang memanjakan mata, walau pekat tak dapat ditolak. Gadis itu, Tania Li, masih sibuk di depan monitor laptopnya—mengerjakan tugas akhir semester pertamanya. Entah sudah berapa jam berlalu sejak pertama kali dia merevisi beberapa bagian yang ditandai dengan tinta biru oleh dosennya.
Gadis itu menggerakan kepalanya ke kiri dan ke kanan hingga terdengar suara patahan. Bukan hanya kepala, tapi punggungnya juga terasa sakit, belum lagi matanya yang perih. Dia sudah mengerjakannya dari saat mahahari tenggelam hingga sekarang, tapi masih belum selesai. Jam dinding menunjukan pukul 10.00 malam, ketika Tania beranjak untuk tidur. Merebahkan tubuhnya yang terasa pegal, menarik selimut, dan memejamkan mata. Malam ini harusnya menjadi malam yang tenang dengan mimpi indah dan ketika bangun ia akan merasa segar, hingga bisa masuk kampus dengan riang.
Kamar kost yang ditempatinya bukan kamar yang mewah, hanya sebuah ruangan berukuran 3×3 meter. Selain itu, di dalamnya pun tidak banyak barang, hanya ada meja belajar, lemari pakaian plastik kecil, dan kipas angin kecil. Sangat sederhana.
Ketukan dipintunya membuat Tania menggeliat malas. Dahinya sedikit mengerut, dalam hati menggerutu. Siapa yang berani mengetuk pintu kamar kostnya pagi-pagi buta, saat matahari bahkan belum menampakan diri?
Semakin lama ketukan itu semakin berutal. Mungkin seseorang dibalik pintu menenandangnya karena tak mendapat balasan yang diinginkan. Dengan kesal Tania membuka matanya. Mengusap beberapa kali, mengedarkan pandangan, lalu menggelengkan kepala. Tidak ini bukan kamarnya. Kamarnya tidak memiliki barang-barang yang terbuat dari kayu jati. Mata Tania membulat terkejut saat melihat tempat tidurnya— ranjang yang terbuat dari kayu jati dengan ukiran yang indah dan kelambu abu yang mengantung, tapi kasurnya hanya terbuat dari kapuk yang keras.
Apa yang sebenarnya terjadi?
Belum pulih keterkejutannya ketika pintu terbuka dari luar. Seorang gadis berdiri di sana dengan tangan terlipat di depan dada. Dagunya terangkat angkuh. Pakaian merah seberti gaun yang terbuat dari sutra yang indah dan halus menyilaukan mata Tania. Belum lagi rambut yang digelung dengan tusuk konde emas bunga berwarna merah muda, itu sangat indah. Riasan wajahnya terlihat agak berat, tapi itu anggun dan dewasa. Akan mudah baginya untuk memikat seorang pria ketika dewasa. Tanpa sadar Tania terpesona.
Seorang pelayang buru-buru berjalan kearah Tania, dia membungkuk dengan segera. "Nona, pelayan ini sudah mencoba menghentikan nona pertama, tapi dia memaksa. Pelayannya sangat brutal." Dia berbicara dengan suara lirih diakhir kalimat.
"Saudara ketiga apa yang anda lakukan? Ayah akan menghukum saudara ketiga, jika anda masih belum bersiap. Lihatlah wajah lusuh itu, seorang putri dari seorang perdana menteri hebat tidak pantas memiliki wajah seperti itu. Bila orang melihat, apa yang akan terjadi dengan reputasi keluarga Zhou?!"
Tania menatap gadis itu dengan mulut setengah terbuka. Duduk dengan malas, hatinya masih tak percaya dengan apa yang baru saja seorang yang sepertinya baru berusia 16 tahun katakan. Seorang Tania yang tak pernah mendapat hinaan meski penampilannya biasa-biasa saja, ini sungguh luar biasa.
Tania menatap pelayan yang tadi bergegas kearahnya. Pelayan itu menarik napas dengan pelan, "Ah nona pertama, nona ketiga sedikit tidak enak badan makanya dia baru bangun. Maafkan nona keluarga kami, nona pertama."
"Membuang waktu. Jika bukan karena perintah Ayah, saya tidak akan sudi untuk datang ketempat anda. Cepatlah! Dan terlambatlah jika ingin membuat malu keluarga Perdana Menteri Zhou."
0O0
[26072019]
Jadi gini, setelah merenung cerita hf yang on going aku tarik, ganti sama yang baru.
Ini merupakan cerita dengan latar CINA KUNO yang aku buat. Maaf bila banyak kesalahan, dan seperti biasa cerita ini sederhana.
Dan
Cerita ini akan aku up dengan rutin. So, jangan lupa SUPPORT ya guys. Soalnya itu menentukan kecepatan update. Semakin kalian antusias semakin cepat up.
Biru
KAMU SEDANG MEMBACA
Zhēnguì De Huāduǒ (Bunga yang Berharga-Selesai)
Romance[Original - Bukan Terjemahan] Pindah ke Dreame Tania Li, seorang Mahasiswa semester pertama jurusan Ilmu Sejarah yang jiwanya ditransmigrasikan kedalam tubuh Zhou Annchi, seorang putri dari Perdana Menteri terkenal. Saat sampai di zaman itu tubuhnya...