EMPAT

5.2K 249 0
                                    

"Li Mou, rasa pahitnya lebih tajam dari yang sebelumnya!" Protes Zhou Annchi dengan wajah penuh keluhan.

Li Mou menggaruk alisnya dengan bingung. "Nona, nona pertama bilang bahwa setiap hari harus membuat dengan dosis yang berbeda, agar anda cepat sembuh."

Bibir Annchi mengerucut. Dia tak yakin ini akan menyembuhkannya, sebaliknya dia curiga bahwa sebenarnya dia diracuni dan obat itu juga sebenarnya racun yang menurunkan imun. Tapi kenapa?

Dia meraih sumpitnya dengan enggan saat rasa lapar menyerang. Bagaimana ini bisa disebut sebagai makanan? Hanya nasi saja yang layak. Dan dia juga bukan vegetarian, apalagi tumis jamur dengan warna pucat, sama sekali tidak mengugah selera.

"Apa ini?" Annchi tidak bisa menyembunyikan ketidakpuasannya saat mengangkat jamur dari mangkuknya dengan sumpit.

"Nona, pelayan ini tadi meminta makanan untuk anda ke dapur. Koki hanya memberi pelayan ini nasi dan tumis ini. Ketika pelayan ini meminta koki untuk memberi makanan yang lebih baik, mereka bilang sudah habis. Kemudian pelayan ini memintanya untuk memasak lagi, tapi mereka bilang bahannya sudah habis sehingga dia akan pergi ke pasar, dan pasti akan sangat terlambat bagi anda untuk sarapan. Jadi pelayan ini terpaksa mengambilnya." Pelayan itu menekuk sebelah kakinya dilantai dengan wajah menunduk. Dalam hatinya mengutuk koki yang menyulitkan nonanya. Meski bukan pertama kalinya tapi tetap saja Zhou Annchi pasti tidak akan merasa senang.

"Bangunlah."

Li Mou berdiri, menatap nonanya yang makan dengan pelan. Dahi Annchi mengernyit saat jamur itu masuk ke dalam mulutnya. Hah, ini tidak memiliki rasa, lebih mengerikan daripada makanan rumah sakit.

Dia tak tahan dengan rasa hambarnya, ingin membuang semua itu jika tak ingat perjuangan pelayan mudanya untuk membawa makanan tak layak itu. Makanan itu bisa Annchi habiskan dengan banyak pengobanan. Sepertinya dia harus membeli bahan makanan dan mengolahnya sendiri. Masakannya setidaknya layak untuk dimakan.

"Ayo kita pergi!"

Zhou Annchi memimpin berjalan. Keluar melalui pintu samping Manor. Dia mengenakan topinya sehingga tidak akan ada yang bisa mengenalinya. Li Mou yang berjalan di sampingnya hanya mematap nonanya dengan cemas. "Nona, jika perdana menteri tahu anda keluar Manor tanpa izin darinya atau nyonya, anda akan mendapat masalah."

"Tenanglah Li Mou. Nona mu ini tahu, mereka, perdana menteri tidak akan perduli dengan hal ini. Ibu hanya akan menghukum saya agar tidak ikut dalam pernikahan saudara pertama. Itu bukan hal sulit. Lagipula, saya telah memberi tahu salah satu penjaga bahwa saya akan keluar."

Zhou Annchi berbicara dengan tenang tanpa emosi, membuat Li Mou penasaran dengan ekspresinya. Tapi karena tertutup kain ia hanya bisa mendesah. Setelah berjalan sejauh satu li dari Zhou Manor, Annchi bisa melihat hiruk-pikuk aktivitas di dalam pasar.


0O0

[31072019]

Akhirnya...

Gimana part ini?

Terimakasih buat yang sudah meluangkan waktu membaca cerita ini.

Buat yang sudah support juga terimakasih banyak.

Pemeran utama cowoknya belum muncul:((

Sepertinya dia masih tersesat wkwkw.

Biru

Zhēnguì De Huāduǒ (Bunga yang Berharga-Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang