Malam ini seperti malam malam kemarin petir bernyanyian dilangit malam tanpa hujan.menghilangkan seluruh bintang,hingga membuat malam begitu remang.Didalam kamar aku hanya bisa mendengarkan,menunggunya pergi dengan sendiri.aku terduduk dimeja belajar menatap kosong laptop yang sudah kunyalakan 30 menit yang lalu,akan tetapi tidak ada satu katapun yang tertuang.
Banyak kata dan aksara rasa yang ingin ditulis,merajutnya menjadi sajak sajak penuh melodi.menyimpannya menjadi cerita sederhana tentang detik detik yang terkumpul membingkai menjadi kenangan.namun,isi hati terlalu sulit untuk dicurahkan melalui kata kata,ia lebih suka memberitahu melalui angin,menyampaikan tanpa perlu kata langsung menusuk jiwa.
Panggil saja aku Alina, gadis yang terlambat tahu mengenai sebuah rasa yang datang dan menyesalkan ketika sudah hilang.ingin kutuliskan mengenai dia,seorang pria yang bernama Manggala.pria yang aku sendiri tidak tahu mengapa ia datang ,menyiramkan cahaya pada hidup seorang Alina.
Kisah yang dimulai satu tahun yang lalu,dimalam yang penuh petir seperti sekarang.saat aku sedang melamun,menatap bintang dan bulan yang selalu bersanding dilangit malam.memancarkan cahayanya pada wajahku.lalu dia datang mengetuk pintu dan memberi salam tanpa sadar aku berjalan untuk membukakan pintu untuknya.
"Siapa?"kutanya dia yang berdiri didepan pintu.
"Saya Manggala,terima kasih sudah membukakan pintu tanpa membalas salam"ujarnya dengan tangan bergetar.wajahnya terlihat gugup,keringat mengalir dari dahinya tetapi tidak menghilangkan wajah tampannya dan juga rambutnya yang berantakan.
"Lalu?"tanyaku lagi
"Saya datang agar kau tahu namaku"
"Setelah itu"
"Jika kau berkenan maukah berteman"dia mengulurkan tangannya padaku,yang hanya kupandang sekilas tidak kubalas.
Kulihat senyum terpaksa diwajahnya dan menarik kembali tangannya.
"Aku tidak suka berteman"
"Kalau begitu bolehkah...."
"Tidak!"kupotong perkataannya dengan ketus.
"Baiklah,tapi setidaknya kau terima bunga mawar ini"dia menunjuk pot besar disampingnya dengan bunga mawar kuning yang menjadi pertanyaanku sedari tadi
Kututup pintu rumahku memberi isyarat agar dia segera pergi.memberi isyarat bahwa dia tidak diizinkan datang kedalam rumah maupun hidup Alina yang malang.
Bagian satu emang pendek ya😊
Jangan lupa vote dan komen😚💕

KAMU SEDANG MEMBACA
Manggala
Nouvelles"Kita dipertemukan dengan alasan yang hanya diketahui oleh tuhan.terima kasih telah datang dan mengetuk pintu rumahku tadi malam".