empat

6 0 0
                                    

"selamat siang! ada yang bisa saya bantu?" sapa Reihan tanpa melihat wajah pelanggan nya

"Reihan?" Sana terkejut melihat Reihan berada di hadapan nya.

Reihan mendongak menatap Sana "mm lo? Sana? Anak IPS - 3 kan?"

Sana mengangguk "ini cafe lo?" tanya Sana sambil menatap menu yang berada di atas nya.

"hooh, bokap gue nyerahin cafe ini ke gue" 

Sana mengangguk "oke oke. gue mau pesen ice capuccino sama kue tiramisu" 

"oke!" Reihan menuliskan di tab kasir dan mengeluarkan nota lalu di berikan kpd Sana. 

lalu Sana berjalan menuju salah satu kursi yang kosong. 

"hh setidaknya gue ngerileks in pikiran, daripada di rumah yang ada gue emosi doang" Sana mengambil ponsel nya, membuka instagram nya. dan ia mendapati pesan dari ryaan.n 

ryaan.n

test

                                                                                  TODAY

_sana.p

p?

"kenapa dia tiba - tiba ngechat?" gumamnya sambil memandangi pesan dari Ryan. ia lalu mengedarkan pandangan nya ke penjuru cafe. ia terkejut melihat Rexigen berada di cafe itu juga. dan yang lebih membuat nya terkejut adalah Ryan sedang menatap ke arahnya. 

ia langsung memalingkan wajah ke arah ponselnya "shit. kenapa harus ada mereka si" gumam Sana menunduk menatap ponsel nya. 

lalu ia mendengar suara kursi di depan nya ditarik, sedetik kemudian 4 kursi kosong di depan nya sudah terisi oleh 4 cogan. ia pun mendongak melihat siapa saja yang berada di depan nya.

"hai san!" Evan melambaikan tangan.

Sana terdiam.

"sendirian aja, San?" tanya Evan.

Sana masih dalam mode diam nya.

"Sana? maaf ya wktu kemaren gabisa ngebantuin bawa buku nya." Reza meminta maaf. 

Sana tersadar dan langsung menengok ke arah Reza yang berada di sebelah kanannya. 

"ha? oh, gapapa ko" Sana tersenyum. Ryan daritadi hanya diam memperhatikan mereka. lalu Reihan datang membawa pesanan Sana 

"pesanan datang Sana!" 

Sana yang tertawa karena Evan dan Ezam pun menoleh ke arah Reihan, "yeay makasi, Rei"

ia pun segera memakan kue tiramisu nya. Sana makan sambil mendengarkan cerita - cerita dari Evan dan Ezam. Ryan terdiam tidak mengeluarkan sepatah katapun sejak tadi. lalu Ryan melihat ada secuil kue di ujung bibir Sana. 

Ryan mengulurkan tangan nya ke arah bibir Sana, dan mengelap secuil kue itu. Sana terkejut dengan perlakuan Ryan padanya. Reihan, Reza, Evan, dan Ezam un sama terkejutnya dengan Sana. 

"makan nya jangan sambil ketawa" Ryan menatap dingin Sana. 

"yan? lo kesambet apa?" tanya Reihan yang tepat berada di sebelah nya. Ryan memberikan tatapan dingin nya kepada teman - teman nya "apa?" 

Sana tersadar "makasi" ucap Sana pelan.

---------------------------------------

kelas 10 bulan oktober... [2 tahun yang lalu]

"oiya upacara ya, senin" gumam Ryan mengambil topi di dalam tas nya. Ryan emang anak Paskib, sama dengan Reza. lalu ia berjalan keluar, ia melihat para anggota PMR sudah bersiap menggunakan rompi nya. mereka sudah siap berdiri di belakang barisan. ia meliat seorang anak PMR yang sejak tadi menarik pehatian nya. 

"siapa sih itu?" gumam Ryan. Reza yang berada di sampinya -pengibar bendera- menengok saat Ryan bergumam. 

"yang mana? yang rambutnya di iket?" Reza ikut penasaran.

"hooh" tatapan Ryan tidak bisa lepas dari anak PMR itu. 

"gatau, anak IPS-3 keknya" Reza mengendikan bahu nya. Ryan hanya mengangguk. 

selesai upacara, mereka kembali ke kelas masing - masing. anak PMR menuju ke UKS untuk melepas rompi biru donker berlogo plus (+) kebesaran nya mereka. Ryan berjalan dengan Reza menuju kelas, dan kelas mereka berjarak 2 ruang dari UKS. otomatis mereka ngelewatin UKS.  

Ryan menatap satu - satu anak PMR 

'ga ada' batin Ryan 

tiba - tiba..

BRUK!

"eh maaf ga sengaja" ucap seorang cewe

"hh" balas Ryan, lalu melenggang pergi.

cewe itu menggerutu "ih apa - apaan" 

Ryan dan Reza, lalu meninggalkan tempat itu.

"yan, lo ko aneh si? biasanya di tabrak orang sewot, ko sama cewe PMR itu lo ga sewot sama sekali? trus harus nya kan dia kek cewe - cewe yang lain,  kalo ketemu lo mesti histeris, lo kan famous nya ngalahin Jungkook BTS." Reza menatap Ryan bingung.

Ryan menoleh "lo mau tau kenapa? karena gue suka sama dia"




-tbc

dont forget vomment ya gaes. gue ga minta yang muluk - muluk ko. cuma pen kalian vomment. setidak nya tinggalin jejak hahaha- 


RexigenWhere stories live. Discover now