Kali pertama kita

6 1 0
                                    


"Luar biasa, pemandangannya sangat indah" Laura dengan balutan bikininya memainkan kakinya di pinggir pantai. "Sayang aku bahagia bisa berada bersamamu di tempat seperti ini. Tempat yang begitu indah dengan panorama yang mengagumkan. Tuhan sungguh luar biasa menciptakan semua ini. Ingin rasanya aku tinggal di tempat ini."

"Ya. Pemandangannyai indah. Cuacanya juga mendukung. Hari ini hanya kita berdua di tempat ini. Aku sudah booking jauh-jauh agar supaya kita bisa menikmati indahnya alam ini."Vano merebahkan tubuhnya diatas pasir putih sambil menikmati indahnya pantai. Laura seperti orang yang tidak pernah merasakan segarnya air laut di pagi hari. Dia membiarkan tubuhnya menikmati air laut yang memancarkan kilauan seperti emas karena cahaya matahari pagi itu. Betapa bergembiranya mereka berdua menikmati udara segar di pantai. Berlari-larian, berpeluk-pelukan sambil mendokumentasikan moment yang berharga itu. Mungkin itulah yang bisa terlihat dari keceriaan diantara mereka. Seharian bermain di pantai membuat tubuh mereka lelah. Laura dan Vano kembali ke cottage membersihkan diri dan merebahkan tubuh mereka di ranjang. Laura menatap senyum Vano dan begitupula dengan Vano.

"Laura aku cinta kamu."beberapa kata keluar dari mulut Vano membuat Laura terharu mendengar kata-katanya

"Aku juga."Sahutnya tersenyum

"Kau wanita terindah yang pernah kumiliki, kamu adalah bukti dari baiknya Tuhan padaku. Dia telah memberi aku seorang malaikat yang akan selalu menemaniku agar aku tidak merasa sepi berada di dunia ini. Aku ingin bersamamu."

"Vano, apakah hubungan kita ini akan berlanjut?"sahut Laura

"Apa kamu tidak yakin dengan aku yang sudah 2 tahun mendampingimu."

"Aku tahu bahwa kamu mencintaiku, tapi aku ingin sebuah kepastian bahwa kita akan bersama-sama sampai maut memisahkan kita. Kamu adalah cinta pertama dan terakhirku. Aku ingin menjalani kehidupanku didunia ini dengan kamu. Aku selalu memimpikan menggunakan wedding dress dan diantar oleh ayahku ke altar"

"Aku hanya butuh keyakinanmu, bahwa kamu setia menantiku sampai waktu itu tiba. Aku akan selalu mengingatnya"sahut Vano

"Aku yakin dan percaya bahwa kamu orang yang sudah dikirimkan Tuhan kepadaku untuk melengkapi kekuranganku" Vano mengelus rambut Laura dan melepaskan sebuah ciuman di bibir Laura. Jari-jarinya mulai menyentuh tubuh Laura. Hari itu adalah hari yang paling bahagia bagi Laura karena bisa berlibur berdua dengan Vano. Apa yang diharapakan Laura semuanya terkabulkan tetapi ada juga hal yang membuatnya begitu terpukul keperawanannya harus terenggut sebelum dia resmi menjadi istri Vano. Laura terbangun dan mulai menangisi perbuatannya.

"Sayang, kenapa kamu menangis?"Vano mengelus kepala Laura

"Aku tak tahu kenapa harus terjadi seperti ini?"sahutnya sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

"Apa yang kamu sesali"Sahut Vano sambil menarik kedua tangannya dan memeluk kekasih hatinya.

"Aku sayang kamu." Semakin kuat isak tangis Laura terdengar

"Aku salah Vano. Kenapa aku melakukan hal ini. Kita tidak boleh melakukannya sebelum kita sah sebagai suami istri."

"sssst...ssst..."Vano menaruh telunjuknya di bibir Laura

"Laura, kita berdua adalah insan yang saling mencintai satu sama lain. Kita juga saling menyayangi satu dengan yang lain. Kita tidak ingin terlepas dari perasaan saling memiliki satu dengan yang lain. Ini adalah bentuk ungkapan cinta kita berdua. Aku berjanji tidak akan pernah meninggalkanmu. Kamu harus yakin dengan perasaanmu. Aku adalah milikmu dan kamu adalah milikku. Semua yang ada pada diriku adalah milikmu dan semua yang ada pada dirimu adalah milikku. Ini tanda cinta kita berdua. kamu tidak perlu takut dengan hal ini. " Sekali lagi Vano memeluk tubuh Laura dengan eratnya dan mulai melepaskan ciuman untuk kekasih hatinya itu. Adegan layak sensor pun terjadi lagi. Keduanya benar-benar melampiaskan hasrat mereka pada orang terkasih mereka. Vano telah membuat Laura jatuh ke pelukannya. Laura rela memberi dirinya untuk Vano. Dalam pikiran Laura tersirat bahwa Vano tidak akan pernah meninggalkannya. Sehari semalam mereka menghabiskan waktu berdua di sebuah pulau hingga mentari terbit kembali dan membawa pulang mereka berdua ke kota. 

My ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang