Salah strategi

36 0 0
                                    


Assalamualaikum para pencinta Wattpad 😘  yeay Mr.inggris kembali♥️ yuk cuss langsung dibaca,

******

"Dalam rangka apaan lu ngajak gue kesini?" tanya Ali ragu berdiri didepan pintu Restauran.

David nyengir, "Gue baru dapet uang jajan dari bokap. Mau neraktir lu makan." Ali mengangguk paham. Sebagai anak kos, ditraktir makan adalah surga dunia, ia tidak akan menolak, seperti orang-orang diluaran sana yang kebayakan gengsi, padahal sih mau.

Mereka duduk didekat jendela melihat menu makan yang akan dipesan.

"Woy! dua jomblo akut kuadrat, disini lu rupanya," ucap seseorang yang baru saja datang menghampiri kedua temannya.

David menatap jengah temannya yang satu itu, "Jomblo teriak jomblo."

"Gue jomblo tapi gebetan banyak njirr," ucap pria itu membanggakan dirinya sendiri.

"Lu ngapain kesini?" tanya Ali mengalihkan topik kedua temannya.

Raka nyengir menatap bergantian Ali dan David, "Gue tau temen gue yang tampan tapi jomblo ini baru dapet rejeki nomplok, gue juga mau kali ditraktir kaya Ali," ucap Raka tanpa malu.

"Tau dari mana lu?" tanya David lalu menatap Ali curiga.

"Gue gak ngomong!" jawab Ali mengerti maksud dari tatapan David.

"Lu bego apa gimana? Lu sendiri yang bilang," ucap Raka, David mengerutkan dahinya tak mengerti.

"Gue?" tunjuk David ke dirinya sendiri.

"Iya Lol, dari status alay lu itu," jelas Raka.

David menggaruk kepalanya yang tak gatal, sebelum masuk ia memang sempat mengunggah foto didepan Restauran dengan caption "traktir anak kos dong (Ali)"

Ali yang mengetahui itu menatapnya datar, yang dilihat hanya meringis malu dengan ulahnya sendiri, Raka kemudian ikut bergabung duduk dengan kedua soibnya itu.

Ting..

Pintu Restauran terbuka menandakan seseorang masuk.

"Yaah penuh, duduk dimana nih?" ucap seseorang sedih, dari nada suaranya Ali tau siapa pemilik suara tersebut. Ali segera menoleh ke arah pintu masuk dan dugaannya benar.

Pria yang berdiri disamping cewek itu menyusuri area Restauran, berharap ada kursi kosong untuk dua orang.

"Disana kosong," ucapnya sumringah, menunjuk kursi paling ujung, lalu menggandeng tangan cewek itu menuju kursi yang dimaksud.

Ali memperhatikan kedua orang tersebut, lalu senyum tipis tercetak jelas diwajah Ali saat melihat pria disamping gadis itu, menggenggam tangannya erat. Seketika ide balas dendam muncul, diotaknya.

Melihat senyum tipis diwajah temannya itu, David dan Raka saling padang seolah berkata 'temen lu kenapa?"

"Lu mau kemana?" tanya David melihat Ali berdiri.

"Lu inget cewek yang selalu bikin ulah dikelas b.inggris?" David mengangguk, "itu orangnya." David dan Raka menoleh ke arah gadis yang ditunjuk Ali dengan dagunya.

"Cantik, tapi sayang udah punya pacar," ucap mereka bersamaan.

"Teros lu mau ngapain?" tanya Raka.

"Jangan bilang lu mau ngangguin mereka pacaran?" lanjut David menyelidik.

"Gak ada larangannya kan," ucap Ali santai, berbeda dengan kedua temannya memasang wajah cengo menatap Ali.

"Lu gila!" ucap David yang sudah tak dihiraukan pria itu lagi. Ali sudah berjalan meninggalkan kedua temannya, menuju dimana cewek itu berada.

Sesampainya disamping cewek itu, Ali berdehem. Membuat kedua orang yang tadinya sedang asik tertawa bersama mendongak. Yang satu menatap Ali dengan satu alis keatas dan satunya lagi menatap Ali dengan ekspresi sedikit terkejut.

"Ngapain lu disini?" tanya Amanda, Ali tersenyum begitu manis membuat Amanda bergidik ngeri.

"Lu sehatkan?" tanya Amanda lagi.

"Tentu. Dia siapa, sayang?" tanya Ali balik, Amanda melongo, ini seriusan Mr.inggris.

"Sayang?" tanya Amanda bigung.

"Siapa dia?" tanya seseorang yang sedari tadi diam memperhatikan keduanya.

Ali menoleh kearah pria itu lalu tersenyum miring, "Gue Ali pacarnya Amanda." lalu menoleh kearah Amanda lagi yang masih mencerna ucapan Ali, "kamu selingkuh hemm,,,."

"Amanda, siapa dia?!" tanyanya sekali lagi menunggu jawaban dari Amanda.

Dalam hati Ali tersenyum bangga dengan perbuatannya, sepertinya ia berhasil menghancurkan kencan Amanda. Lihat saja sekarang reaksi pria didepan gadis itu sedang menahan marah.

'Rasain lu, emangnya enak' batin Ali tersenyum bangga melihat raut wajah Amanda.

"Gue bilang, Gue pa_"

"Gue tanya ke Amanda, bukan lo!" Potong pria itu cepat. Menatap Ali tanpa ekspresi, Ali hanya tersenyum tipis mendengarnya.

"Amanda!" bentak pria itu, membuat Amanda kaget.

"Siapa dia?" tanyanya dingin.

"Di_dia teman_"

"Pacar Amanda." potong Ali yang langsung mendapat pelototan dari Amanda, Amanda bisa melihat senyum kemenangan di wajah pria itu. Tapi menang dari apa?

"Bukan Abang! Dia bohong!" Terang Amanda, Ali yang mendengarnya mengerutkan dahi.

"Abang?" Gumam Ali pelan. Namun masih bisa didengar oleh Radit dan Amanda.

"Kenapa? Ada yang salah? Gue abangnya Amanda, lu siapa ngaku sebagai pacar adik Gue?!" sarkasnya.

"Ah gue inget lu bukannya cowok tadi pagi yang di taman kan?" tanya abang Radit memastikan. Ali tidak menjawab, ia sibuk dengan pikirannya sendiri. Bahkan jika ingat pun, Ali tak mengenalnya, karena Ali memang tidak melihat Radit di taman itu, posisi Ali tadi pagi membelakangi Radit.

"Sial! jadi dia bukan pacarnya Amanda?" Gumam Ali sangat pelan pada dirinya sendiri. Amanda yang kebetulan berada disampingnya masih bisa mendengarnya. Amanda tersenyum miring melihat gelagat Ali.

'Oh jadi tadi ini maksud dari senyum kemenangan pria itu,' batin Amanda

"So?" Amanda menahan tawanya menatap pria itu lekat, "lu pikir abang gue ini pacar gue? lu sengaja ngaku sebagai pacar gue biar lu bisa ngerusak kencan gue? Lu salah kalo mau ngerjain gue Mr.inggris," ucap Amanda tersenyum tipis menahan tawa.

Ali mengumpat karena kebodohannya sendiri, ia sangat malu. Bahkan ia tak berani menampakkan wajahnya didepan gadis itu lagi, tanpa sepatah kata pun Ali meninggalkan mereka dengan rasa malu yang begitu besar, ia tak kembali ke meja dimana ada teman-temannya, pria itu pergi meninggalkan Restauran. Setelah kepergian pria itu, Radit dan Amanda tidak bisa menahan tawanya lagi. Mereka tertawa, pria itu benar-benar salah strategi, yang ada ia hanya membuat dirinya malu.

David dan Raka yang sedari tadi menyaksikan tak bisa menahan tawanya. Apa-apaan temannya itu. Baru kali ini temannya terlihat bodoh karena perbuatannya sendiri.

"Anjirrr gue pengen ngakak," ucap David.

"Malu dah malu itu orang," ucap Raka.

"Bukan temen gue. bukan. sumpah," gumam David dan Raka menutupi wajahnya dengan sebelah tangan dari para pengunjung Restauran.

******

Temen mah emang suka gitu, giliran temennya malu, ngakunya bukan temen. Hayo cung pasti pernah punya temen kaya mereka☝️☝️

Sekiann.

Mr.InggrisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang