Pagi ini Amanda tengah sarapan dengan Bunda dan juga Radit. Amanda sudah terbiasa sarapan pagi tanpa ayahnya. Saat ini ayahnya sedang berada diluar kota ada urusan bisnis, tentunya. Perlu diketahui kedua orang tua Amanda tidak lahir di keluarga yang sangat kaya raya atau tinggal meneruskan perusahaan kakek neneknya. Hal itu mengharuskan ayahnya memulai semuanya dari nol, untuk itu lah ayahnya sibuk membesarkan perusahaan.
"Dek, nanti berangkatnya biar di anterin abang aja ya. Gak usah naik taxi," ucap Bunda pada Amanda.
"Hm Amanda bareng kawan, bun."
"Yang kemarin anterin kamu pulang?" Amanda mengangguk kecil sebagai jawaban karena di mulutnya penuh dengan nasi.
"Jangan terlalu dekat sama orang asing," ucap Radit tiba-tiba yang sedari tadi diam mendengarkan.
"Dia bukan orang asing, bang." ucap Amanda menghentikan kegiatan makannya.
"Tapi kan kalian baru kenal." Sifat protektif Radit mulai keluar jika sudah menyangkut Amanda. Adik kesayangannya, "kalo gak mau di anter abang biar abang telpon adit buat jemput kamu," lanjut Radit.
Saat Amanda ingin menjawab tiba-tiba ponselnya bergetar mengalihkan perhatian Amanda yang lebih tertuju dengan ponselnya sampai melupakan ucapan Radit.
Amanda segera meraihnya.
Mr.inggris😈: Gua jemput atau lu di anter?
Amanda Pricilya : Jemput, abang gua gak bisa nganter.
Amanda meringis, melihat layar ponselnya. Oh ayolah Amanda, kenapa ia harus berbohong. Tak lama pesanya dibalas.
Mr.inggris😈: Otw jemput tuan putri -_*
Anjirr. Seketika wajah Amanda memanas tanpa sadar sudut bibirnya tertarik keatas.
"Amanda," panggil Radit meminta perhatian adiknya agar kembali fokus padanya.
"Gak bisa, bang. Amanda gak enak dia udah mau sampai sini," ucap Amanda memasang puppy eyesnya membuat Radit membuang napas kasar ia selalu kalah jika adiknya sudah memasang wajah seperti itu.
"Oke."
******
Hari ini Ali menepati janjinya. menjemput Amanda, mengantar Amanda sampai kedalam gerbang kampus dua dan berhenti tepat didepan gedung utama. Mereka kuliah di satu Universitas. Hanya saja berbeda kampus. Ali di kampus satu sedangkan Amanda di kampus dua. Namun Amanda sering kali datang ke kampus satu, karena gedung Organisasi berada dikampus satu.
Setelah mematikan mesin motornya, Amanda segera turun. Sedangkan Ali menatap datar seseorang yang berada tak jauh didepannya, memperhatikan Ali dengan senyuman jahil yang sangat ketara diwajahnya.
"Makasih," ucap Amanda menyadarkan Ali jika masih ada Amanda didekatnya.
Ali menoleh, "Selesai ngampus jam berapa?"
"Kenapa?"
"Biar gua tau jam berapa gua harus jemput lu," ucap Ali.
"Sekitar jam 3 sore."
"Oke, yaudah sono buruan masuk." Amanda mengangguk, berpamitan pada pria itu, berjalan meninggalkannya.
Setelah kepergian Amanda, Ali menatap tajam seseorang yang sedari tadi memperhatikan interaksi mereka.
"Ngapain lu disini?" tanya Ali sinis.
"Nganterin gebetan gua yang baru," jawab Raka senyuman jail masih setia diwajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr.Inggris
RomanceDipertemukan karena takdir. Disambut dengan kesialan. Apakah rasa itu akan tumbuh? Pada dua wanita dalam waktu yang sama. Akankah hatinya berbelok?