C

102 22 0
                                    




.

Drrtt Drrrttt

Minju terbangun karna ponsel nya yang berbunyi, ia beranjak dari kasur mengambil ponsel nya yang berada di atas meja dekat jendela

"Haloo?"

"Minju. Dimana kamu sekarang? Kamu berbohong akan menginap dirumah ku kan? Tadi ibumu menelponku, tapi aku sudah menutupi semua kebohongan mu pada nya" -seseorang diseberang sana terlihat sangat kesal

Minju hanya tersenyum

"Pokoknya dimana kamu sekarang? Dengan siapa?"

"Aku sekarang ada di hakata. Bersama si teman akrab" -minju tersenyum

"HAAA?!!"

Minju tertawa pelan

"Apa yang kamu bicarakan? Ha-hakata bersama dengan nya? Kalian berdua saja?!"

Minju mengangguk tanda iya

"Nanti akan aku jelaskan padamu. Karena itu, meskipun kamu tidak mengerti, aku ingin kamu memaafkan ku. Tolong ya Yuri"

Yuri terdiam sebentar

"Baiklah" -yuri berkata ragu

"Terimakasih yuri-ah" minju tersenyum

"Tapi aku punya satu syarat!"

"Hm?"

"Bawakan aku oleh-oleh dan pulanglah dengan selamat"

"Ah, katakan ini juga pada dia. Kalau berbuat macam-macam pada minju, akan kubunuh kau!"

Minju tertawa mendengar permintaan dari yuri

"Baiklah. Aku tutup telpon nya ya"

Minju mengakhiri panggilannya dengan yuri. Ia menoleh ke arah kasur ternyata yujin sudah tersadar dari tidur nya

Minju membalikkan badan nya menghadap yujin, menopangkan dagu nya pada satu tangan agar sedikit terlihat dalam mode serius

"Sepertinya yuri ingin membunuhmu"

"Ha? Apa maksudnya? Tolong katakan padanya bahwa aku tidak bersalah" -yujin terlihat gelagapan

Minju berjalan ke arah kasur dan melompat mendekati yujin

Minju tersenyum "Aku titip yuri padamu"

"Ha?"

"Kubilang padamu kalau aku pernah punya pacar, kan? Dia menyatakan perasaan nya padaku. Bahkan atas rekomendasi dari yuri" -minju tersenyum

"Tapi dia pemarah dan terlalu posesif"

Minju menatap wajah samping yujin

"Yuri itu tidak bisa menilai cowok. Meskipun terlihat kuat, dia tetaplah cewek yang lemah. Aku khawatir meninggalkan nya sendirian"

Minju mendekati yujin sedikit lebih dekat dari belakang

"Karena itu, setelah aku mati. Aku ingin kamu bisa akrab dengan yuri"

"Aku serahkan yuri padamu"





.
.

Pagi ini mereka pulang

"Musim panas nanti, kita berpergian lagi yuk?"

"Musim panas? Boleh juga" -yujin tersenyum semangat

"Ehh? ahaha kamu antusias sekali ya. Apakah kamu menikmati nya?"

"Hm, ya aku menikmati nya" -yujin tetap tersenyum

Let Me Eat Your Pancreas (Jinjoo) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang