TIGA ( Nyaman )

127 23 2
                                    

Aku terbangun dari tidurku, namun aku merasa ada tangan yang melingkar di pinggang ku. Lagi-lagi aku berada di pelukan hangat seseorang yang baru saja ku kenal. Aku mendongak menatap orang yang memeluk ku. Pak Angga masih terlelap dengan wajah tampannya. Aku menepuk pelan pipinya, agar ia bangun.

"Pak, bangun pak!"

"Hmmm"
Pak Angga hanya bergumam

"Pak ayolah nanti dicari sama anak-anak kelas"

Pak Angga langsung menarik tangan ku yang menepuk pipinya, dan ia mengecup nya. Oh Tuhan darah ku berdesir dada ku berdebar sangat keras. Aku tidak mengerti apa yang ia lakukan. Wajah ku pasti sudah sangat mirip dengan kepiting rebus. Belum pernah aku di perlakukan semanis ini.

"Dengarkan saya baik-baik Kharisya Widya!"

Aku hanya mengangguk. Namun sungguh aku sangat penasaran, dan gugup secara bersamaan.

"Jangan panggil aku bapak jika tidak ada anak kelas. Kamu paham. Dan mulai sekarang kamu adalah MILIK KU. Aku tidak bisa menerima penolakan apapun"

"Paham kak."

Cup

Pak Angga mencium kening ku mesra. Aku tersentak mendapatkan perlakukan seperti ini pada dari seorang guru. Namun anehnya aku tidak ada pikiran untuk menolak, seperti menikmati. Mungkinkah aku telah mencintai nya.

"Mari kita ke kelas. Tentu kamu tidak ingin mereka menggosipkan kita. Namun kakak lebih suka semua orang tau hubungan kita sya. Mulai hari ini kamu adalah milikku hanya aku "
Ia menekankan setiap kata-kata nya.

Kami berjalan menuju kelas. Sampai di kelas suasana kelas sangat ricuh. Pak Angga mengeram marah. Aku menggenggam tangannya erat. Setelah dia tenang aku menuju tempat duduk ku, Rama sedang tertidur. Buru-buru aku membangunkannya. Pak Angga yang melihat ku melakukan itu mendelik tajam.

Pelajaran terus berlanjut sampai waktu istirahat. Pelajaran setelah pak Angga merupakan pelajaran geografi, kami menuju perpustakaan. Bu Ananda meminta kami mencari referensi tentang materi bagian-bagian bumi. Setelah sampai di perpustakaan kami semua berpercar mencari buku yang di maksud. Aku hampir menemukan buku itu namun letaknya sangat tinggi. Aku mencoba melompat. Lompatan ke tiga aku hampir jatuh Rama berlari kearah ku, mencoba menangkap ku. Karena ia belum siap kami pun terjatuh, dengan posisi tubuh ku berada di atas tubuh Rama. Aku meringis membayangkan posisi Rama. Bukannya melepaskan pelukan ini. Aku dan Rama sibuk menyelami mata masing-masing. Pikiran ku berkata untuk segera bangun tapi hati ku merasa terus tatap matanya. Aku merasa teduh dengan matanya.

"Sya, Rama kalian sedang apa?"
Ucap Riani salah satu teman baik ku setelah Rama.

Aku dan Rama terkejut tersadar langsung memisahkan diri. Karena suara Riani terlalu keras mengundang murid yang lainnya mendekat. Aku dan Rama masih diposisi saling memeluk. Kami pun bangkit dari posisi kami. Rama langsung menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Untung anak kelas percaya semua. Hufffft. Kami semua melanjutkan aktivitas masing-masing tak lama munculah Bu Ananda yang meminta kami kembali ke kelas.

Detik demi detik berlalu pelajaran geografi sudah hampir habis. KBM pun dilanjutkan dengan bapak Abas selaku guru sejarah. Selama pelajaran sejarah berlangsung aku tertidur. Tanpa aku sadari pelajaran sejarah yang sangat membosankan telah berakhir. Rama menepuk pipi ku pelan.

"Sya, Kharisya bagun. Sudah waktunya pulang."
Ucap Rama sedikit canggung

"Hoamm"
Aku merentang tangan ku yang kebas.

"Terimakasih Rama sudah membangunkan ku, aku pamit dulu."
Karena semua barangku telah aku rapih kan.

"Tunggu sya aku ingin bicara!"

"Baiklah apa yang ingin kamu bicarakan?"

"Maaf soal yang di perpustakaan tadi, aku sungguh tak bermaksud sya"
Matanya menatap lekat ke arah ku.

"Tak apa Ram. Aku tidak keberatan. Harusnya aku berterimakasih jika tidak ada kamu aku terjatuh di lantai. Mau kah kamu menjauh sahabat ku Ram?"
Ucap ku ragu. Karena setelah seminggu bersekolah disini belum ada teman yang bisa untuk mengakrabkan diri dengan ku.

"Tentu sya mengapa tidak."
Ucap Rama bahagia.

Tanpa berkata apa-apa aku langsung mendekap erat tubuhnya. Aroma mint memenuhi penciuman ku. Rama pun mendekap ku tak kalah eratnya.

Tanpa mereka sadari ada sepasang mata menatap geram dan penuh amarah ke arah keduanya.




























Kata kata terbanyak semoga suka. Love you😘😅

Antara  Ikatan Cinta yang Murni ( Dealova )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang