Room chat
Ram, kamu ingin tau bukan yang sebenarnya terjadi, temui aku pukul enam pagi di taman belakang sekolah.Oke sya.
Seperti biasa aku datang lebih awal, keadaan sekolah masih sangat sunyi. Namun aku sangat menyukai keheningan. Sebelum ke kelas, ku putuskan mampir ke ruangan kekasihku ka Angga. Aku akan meminta izin nya untuk berbicara dengan Rama agar tidak salah paham. Semoga ia sudah datang mengingat ini masih sangat pagi.
"Assalamualaikum, pak Angga"
Ucap ku setelah mengetuk pintuSetelah lima menit, aku hampir beranjak.
"Walaikumsalam, masuklah!"
Perlahan ku buka pintu terlihat ka Angga dengan penampilan kacau, kantung mata hitam, bahkan rambut yang biasa tertata rapih kini sangat acak-acakan. Ku hampiri dia, dan ku bawa ia ke pelukan ku.
"Kaka sangat lelah sayang, please tetap seperti ini sebentar saja."
"Apa yang terjadi hmm?"
"Ibu kaka sya, menderita radang selaput otak, kini ia tengah berjuang hidup sya, kakak sungguh takut kehilangan nya sya" ia mengucapkan sambil menangis
"Sstt, kakak tidak boleh menangis ada sya disini, sebaiknya kita sama-sama berdoa untuk kesembuhan ibu kaka. Kaka menginap disini?"
"Iya, kakak terlalu kalut sya, kakak bingung"
"Kalau begitu kakak bersihkan diri kakak, sya akan belikan kakak makan"
"Tidak perlu sya, kakak tidak ingin makan" jawabnya sambil menunduk lesu
Ku pegang kedua pipinya agar ia menatap mata ku
"Kakak lihat sya, kakak tidak sayang ibu kaka? Tidak sayang sama sya?"
"Tidak sya kakak sayang kalian berdua"
"Benar kakak sayang, kalau begitu makan ya, bagaimana Kakak bisa fokus berdoa untuk kesembuhan ibu, dan bagaimana Kakak menjaga sya, bila kakak tidak menjaga diri kaka sendiri hmm?"
Ku usap pipi nya yang rapuh."Oke, kakak akan makan dengan syarat, sya juga makan disini bersama kakak."
"Baiklah sya izin beli makan dulu ya"
"Tunggu sya!"
Aku berbalik, lalu cup. Kurasakan hangat di kening ku. Aku hanya mampu memejamkan mata.
"Betapa beruntungnya kakak mengenal mu sya, love you sya."
"Love you too ka"
Ku dekap erat tubuhnya"Oke, kakak akan mandi dulu, sana katanya mau beli makan"
Ucapnya melepaskan pelukannyaAku pun berjalan menuju kantin. Saat aku hampir sampai ku dengar ada yang memanggilku.
"Sya, tunggu sya"
Aku pun berbalik ternyata Rama yang memanggilku. Ku lihat ia berlari ke arah ku, dengan terengah-engah dia bicara.
"Mari kita ke taman belakang sya, kebetulan aku juga baru sampai"
"Maaf Ram, ada hal penting yang harus aku selesaikan terlebih dahulu, kamu kesana saja duluan aku menyusul."
Ku lihat raut kecewa sesaat dari wajahnya.
"Baiklah, aku akan menunggu mu sya."
Aku pun memutuskan untuk membeli bubur karena kurasa ka Angga sedikit kurang sehat.
"Pak aku pesan bubur dua, tolong diantar ke ruangan pak Angga, ya pak "
"Syiap neng geulis"
"Terima kasih pak"
Aku pun kembali ke ruangan kak Angga. Ku lihat ia sudah mandi, rapih dengan setelan formalnya.
Aku heran bagaimana mungkin ruangan seorang guru bisa senyaman ini. Ku hampiri dia."Bagaimana sudah lebih baik ka?"
"Tentu sudah sya, kamu ada disini menemaniku"
Tok-tok terdengar suara ketukan pintu. Kak Angga menjawab dengan wajah dinginnya
"Masuk"
Bubur yang ku pesan pun datang, tak lupa dibayar oleh ka Angga, ku lihat ia sedikit bingung melihat ku ada disini. Kami pun makan dengan tenang. Ku lihat ka Angga masih kurang berminat, dengan makanan nya.
"Kaka tidak suka bubur ya?"
"Suka kok sya"
"Lalu mengapa bubur kakak masih banyak, ayo dihabiskan"
Ia hanya tersenyum manis dan melanjutkan makannya. Tak terasa sudah pukul 06:15. Aku pun telah selesai makan.
"Kak?"
Panggil ku sambil menggenggam tangan nya."Iya sya"
"Sya boleh berbincang dengan Rama sebentar?"
"Tentu boleh sya, mengapa kakak tidak mengizinkan nya."
"Sya hanya tak ingin ada salah paham kak"
"Tidak sya, Rama juga kan sahabat mu"
"Baiklah sya pergi dulu kak, terima kasih kak, sya sayang kakak"
Ku kecup pipinya.Aku pun berlari menuju taman belakang. Disana ku lihat Rama duduk termenung, memegang selembar foto. Ku letakkan tangan ku dimatanya. Dia pun kaget, dan buru-buru menyimpan foto yang di genggaman nya.
"Sya, ku tahu itu kau"
"Ish bagaimana kamu tau"
Sambil cemberut."Aku mengenal mu melebihi aku mengenal diriku sendiri sya."
"Uhh so sweet nya"
Aku pun mencubit hidung nya, menganggap nya bercanda."Aww sakit sya. Kamu kan mau cerita."
"Oke-oke aku cerita, kamu dengarkan, awas kalau kamu tertawa, sya akan marah."
Aku pun menceritakan bagaimana awal hubungan ku dengan kak Angga. Rama hanya menghela nafas.
"Begitu lah Ram, kisah cinta pandangan pertama, mungkin terlalu cepat. Bagaimana lagi inilah yang ku rasa kan."
"Baiklah jika memang begitu aku akan mendukung mu sya. Jika pak Angga menyakiti mu, tolong katakan pada ku sya aku akan membalasnya."
"Terima kasih Rama. Kamu sungguh baik."
Rama Wijaya
Aku pun mencintai mu sya. Aku mulai terbiasa dengan kehadiran mu. Hanya kamu yang bisa memahami ku. Namun kamu telah lebih dulu mencintainya. Tak apa bagi ku bersahabat, dan berdekatan dengan mu lebih dari cukup sya. Aku bahagia bila kamu bahagia sya..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Alhamdulillah akhirnya aku update, semoga sukaDealova
Minggu, 02 Februari 2019
Di malam sunyi
Jakarta
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Ikatan Cinta yang Murni ( Dealova )
Romancemerupakan sebuah cerita tentang cinta yang hampir hilang, namun masih ada rasanya. tentang persahabatan dan penghianatan. Kisah cinta klasik yang tak pernah bisa menjadi satu. Terpisah oleh takdir yang jahat nan kejam. Sebuah kisah nyata yang dirom...