POV Angga
Flashback
Beberapa hari belakangan Sya seperti murung ketika bersama ku. Dia seperti banyak pikiran, cenderung melamun dan tidak fokus.Seperti saat ini aku baru saja bercerita tentang keadaan ibu ku. Ibu telah sehat, maka dari itu aku telah menceritakan hubungan ku dengan Kharisya. Ibu bilang ingin bertemu secepatnya dengan sya.
"Sya, hei kamu siap kaka perkenalkan dengan keluarga kaka?"
Ini kedua kali nya aku bertanya mengapa ia masih diam?"Sya, sya?"
"Iya ka ada apa?"
"Kaka bertanya sayang apakah kamu sudah siap bertemu keluarga kaka?"
"Secepat ini ka?"
"Iya sayang, mengapa tidak? Lagi pula ini permintaan langsung dari ibu kakak yang baru sembuh. Bagaimana kamu mau berkenalan dengan keluarga kaka hmm?"
"Baiklah tapi tidak minggu ini ya ka"
"Iya senyaman nya kamu aja kaka tidak akan memaksa"
"Kamu dari tadi melamun sayang, apa yang sedang kamu pikirkan?"
"Tidak kak, sya hanya berfikir akhir-akhir ini sikap Rama aneh ka, dia seperti menghidari sya."
"Kamu menyukainya heh?
Aku sedikit kesal hanya karena si Rama, dia mengacuhkan ku bicara. Padahal jelas aku ini kekasihnya. Sebenarnya apa mau mu sya?"Tidak ka, kakak salah paham. Hanya Rama satu-satunya sahabat ku ka. Tentu aku akan merasa kehilangan ka. Aku benar-benar merasa tidak mempunyai teman sekarang"
Dia terlihat jengah dengan pertanyaan ku, bagaimana lagi dia itu milik ku, hanya untuk ku. Aku pun begini karena aku melihat ada harapan di mata Rama untuk Sya."Tak bisakah kamu bersahabat dengan sesama perempuan sya?"
"Bukannya tak bisa ka, sya belum cocok berteman dengan perempuan"
"Baiklah nanti kaka akan berbicara dengan nya. Kamu tidak usah berlebihan memikirkan nya"
"Baiklah kalau itu keputusan kaka"
Dia melangkah maju, dan duduk di hadapan ku. Dia lalu menyatukan kening kami dan berkata."Jika sya tidak mencintai kaka, sya tidak akan berada disini kaka sayang"
"Jangan rusak kepercayaan kaka sya, kaka sangat mencintai mu"
Ku dekap erat dia, untuk memberi tahu nya betapa aku sangat takut kehilangan nya. Ia pun membalas pelukan ku tak kalah eratnya.Flashback end
Baru kemarin ia berucap ia hanya milikku. Lalu apa maksudnya sekarang aku melihatnya berduaan dengan si Rama. Ku putuskan untuk menghampiri mereka.
"Ck ck romantisnya kalian"
"Ka Angga"
Sya memekik terkejut seolah melihat hantu"APA? asik-asik kan kalian pacaran sedang kan kaka kebingungan mencari-cari keberadaan mu hanya untuk makan siang bersama, tak bisa kah kau angkat telepon dari ku sya"
"Kalau begitu saya permisi pak, sya aku duluan ke kelas. Selesaikan di tempat tertutup sya, pak, malu jika didengar orang lain"
Tanpa ba bi bu, ku tarik tangan sya menuju ruangan ku. Dia bilang, aku yang akan menyelesaikan masalahnya dengan Rama. Mengapa mereka seperti seolah-olah sedang selingkuh di belakang ku.
"Aduh Ka, tangan saya sakit"
Sebenarnya aku sedikit iba melihat nya, namun sesekali harus tegas bukan? Ku hempaskan dia ke sofa dengan sekuat tenaga."KAU TAK INGAT KATA-KATA KU, HAH?, AKU YANG AKAN BICARA DENGAN SAHABAT SIALAN MU ITU, BODOH" Bahkan tanpa sadar aku meninggi kan suara ku
"KAU TAK AKAN MENGERTI RASANYA DIJAUHI OLEH ORANG TERDEKAT MU, BAGAIMANA AKU SEPERTI SENDIRI? APAKAH KAU LUPA AKU MURID BARU DISINI, SEMUA MASIH ENGGAN BERTEMAN DENGAN KU. LAGI PULA KAU BERKATA AKAN MENYELESAIKAN MASALAH KU LALU MANA HAH? Katakan kakak bagaimana saya bisa tenang dan menunggu. Hiks hiks. Sya mohon Kaka jangan berbicara dengan keras, Sya tidak pernah dibentak-bentak ka."
Tanpa bicara apapun lagi ku tarik dia ke pelukan ku, sungguh aku tak bermaksud. Dia agak memberontak ingin melepaskan pelukan ku. Namun ku kunci pergerakan nya agar dia mau dengarkan aku, betapa aku takut kehilangannya.
"Ssst jangan menangis Sya, ku mohon kakak yang salah. Kaka hanya takut kehilanganmu, kamu begitu berharga buat Kaka. Maafkan kakak sayang, maafkan ya?
Aku menjawab nya dengan begitu lirih, aku pun mulai menangis menyadari lagi-lagi kesalahan ku cemburu buta."Tidak akan Sya tidak akan memaafkan Kaka, kakak selalu mengulangi kesalahan Kaka, Sya benci Kaka, Sya benci kita pisah saja ka, dari pada kita saling menyakiti.."
Kesal dengan apa yang diucapkan nya ku tarik dagunya perlahan-lahan ku kecup bibirnya. Ku lihat dia hanya diam. Ku lepas sebentar. Ku lumat bibir indah yang meminta pisah, hal yang paling aku benci. Ku absen gigi nya satu persatu. Kami pun bertukar saliva, dan saling membelit lidah. Tadinya dia hanya diam perlahan-lahan dia mulai membalas dan mengalungkan tangannya di leher ku, meremas rambutku melampiaskan segalanya. Ciuman ini menyalurkan rasa frustasi dari kita masing-masing. Setelah 10 menit ku rasa dia kehabisan nafas.
Ku satukan kening kami
"Jagan pernah mengatakan itu lagi, kakak memang salah. Berpisah bukan lah jalan satu-satunya.""Demi Tuhan ini yang terakhir. atau Kaka akan benar-benar menyesal meragukan sya. Tidak mungkin Sya diam, bahkan membalas ciuman kakak jika tak mencintai Kaka."
Lalu kami berpelukan haru setelah menyelesaikan satu masalah lagi dalam hubungan ini.
"Sya, bibir mu begitu manis, kemungkinan besar kita akan lebih sering lagi melakukanya."
Aku berbisik lirih di samping telinganya, lalu ku kecup ringan lehernya, sambil bermaksud menggodanya."Ugh sshh, stop ka ini sangat geli berhenti bermain disitu. Dasar Kaka mesum"
Dia sedikit mendesah dan ini bahaya bisa menimbulkan sisi liar ku. Tak mungkin kan aku dan Sya akan melakukan hal yang lebih dari ini."Tapi suka kan"
"Tidak kok"
"Oh ya udah"
"Sya, bukan hanya suka melainkan sangat mencintai guru mesum nya Sya ini"
Dia benar-benar jahil namun sangat manis dan menggemaskan.CUP
Dia mencium ku tepat di bibir, lalu lari ke arah pintu. Sebelum sampai pintu ku tanggap dia. Ku kelitik pinggangnya, sampai dia meminta ampun. Mana sanggup aku kehilangan gadis semanis Sya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Ikatan Cinta yang Murni ( Dealova )
Romancemerupakan sebuah cerita tentang cinta yang hampir hilang, namun masih ada rasanya. tentang persahabatan dan penghianatan. Kisah cinta klasik yang tak pernah bisa menjadi satu. Terpisah oleh takdir yang jahat nan kejam. Sebuah kisah nyata yang dirom...