part 1

1.1K 36 4
                                    

Pria bertuxedo itu berdiri dan mulai melangkahkan kaki nya menuju Altar dimana ia akan mengikat janji dengan gadisnya.

Mempelai wanita berjalan dengan anggun dengan gaun mewah yang melekat ditubuhnya. Cantik. Sangatlah cantik.
Jemarinya terus bertaut dengan jemari sang ayah seakan mengerti sang ayah pun tersenyum seakan berkata "semua akan baik baik saja"

Perlahan namun pasti jemari lentik itu terlepas dari tautan sang ayah. Seakan berarti bahwa kini sang ayah menyerahkan putri tercinta nya kepada laki laki yang sudah ia pilihkan.

Berjalan dengan tenang bak ratu dan raja. Sedikit lagi. Sebentar lagi kedua insan itu telah resmi menjadi sepasang suami istri yang sah dimata Tuhan dan juga hukum.

"Tuan im yoona apakah kau bersedia?" Ucap sang pendeta pada pria tampan dihadapannya.

"Aku bersedia" jawabnya tegas seakan tak ada keraguan lagi dalam hatinya.

"Nona kim seohyun apakah kau bersedia"

"Aku bersedia" Jawabnya tak kalah lantang.

"Tuan im apakah kau bersedia menerima Nona kim seohyun sebagai istrimu yang selalu akan kau jaga?"

"Aku bersedia menerimanya"

"Apakah kau bersedia akan selalu bersamanya dalam keadaan susah ataupun senang, sehat ataupun sakit dan kaya ataupun miskin?" Tanya sang Pendeta untuk yang kesekian kalinya.

"Aku bersedia"

Sang Pendeta itu menanyakan hal yang sama pada seohyun. Menanyakan untuk selalu bersedia bahwa seohyun akan selalu bersama yoona. Tentu dengan senang hati seohyun akan menjawab YA AKU BERSEDIA.

"Baiklah. Tuan im yoona kau boleh memberikan ciuman untuk istrimu"

seohyun POV

Ada sesuatu yang basah menempel pada bibirku.
Aku tahu itu adalah bibir lembut milik yoona.

Aku menutup mataku ketika ada sesuatu yang menggeliat didalam rongga mulutku. Ini adalah ciuman pertama ku dan aku senang aku bisa merasakan first kiss ini dari seorang im yoona.

Aku membuka mataku ketika suara tepuk tangan yang sangat riuh terdengar menyapa indera pendengaranku.
yoona menatapku dengan sangat lembut. Mata hitamnya tak segelap seperti biasa ia memandangku. Ada kehangatan yang menjalar dalam diriku ketika mata rembulan itu menatapku dengan penuh sayang.

"Aku mencintaimu im yoona "

yoona melingkarkan lengannya dipinggangku bisa kurasakan itu.
Aku menyukai ini. Aku menyukai hari ini.

"eomma.. appa gomawo telah menjodohkan ku dengan pria tampan bak pangeran berkuda ini. Aku sangat mencintainya eomma.. appa.. nan jeongmal saranghaeyo gomawo eomma..appa"

Aku tak henti hentinya tersenyum. Bibirku ini seakan tak ada lelahnya untuk memperlihatkan garis lengkung itu dibibirku. Aku sangat bahagia.. sangat sangat bahagia.

"kyaaaaa nyonya im kau cantik sekaliiii" pekik kim yeri adik kesayanganku.

"Ishh kau tidak sopan sekali! Panggil aku eonni!"

"Chagi.. mari kita sapa teman temanku disana" ucap Yoona padaku. Aku memperhatikan telunjuknya seakan menentukan arah akan kemana aku dengannya, oh ternyata yoona menunjuk amber, sooyoung, yuri, taeyeon dan eh? hyoyeon oppa??? Dia ada disini? Bukankah hyoyeon oppa sedang ada di Ethiopia?

"Ne yoong"

"Panggil aku yeobo"

Omooooo.. dia memanggilku chagi? Setelah itu yeobo? Oh Tuhan apakah yoona juga mencintaiku? Semoga.

satu kesempatan lagiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang