At office yoona
"Annyeong oppa" sapa seohyun pada sang suami yang sedang berkutat dengan laptop kerjanya.
"Kau sibuk?" tanya seohyun tanpa digubris oleh yoona.
"Hah yasudah aku pulang lagi saja. Mianhae telah mengganggu" katanya dan mulai melengos pergi kearah pintu.
"Ck yeobooooo" rengek yoona.
Rahangnya mengeras. Giginya saling bergemeletuk. Mata hitam itu menatap seohyun dengan tatapan seperti ingin melahapnya hidup hidup.
"Kemarilah" titah yoona.
seohyun duduk dihadapan suaminya sambil menaik turunkan alisnya seraya berkata dalam hati "oppa..kau tak bisa marah pada ku? Hum?hum?hum? Kekekeke" yang dipandangi hanya diam tak bergeming hingga ada satu suara yang memecahkan keheningan itu.
"Yeobo temani aku ne?" pinta yoona yang kini terdengar sedikit lebih tegas.
"Ne..ne aku akan menemanimu oppa"
"Yeobo kau janji padaku tidak akan meninggalkan ku kan?" tiba tiba yoona melontarkan kata itu yang entah apa sebabnya.
Suasana dalam ruangan ini menjadi berubah dan sedikit pengap seperti pasokan oksigen nya yang mulai berkurang. Mungkin Ac dalam ruangan ini masih berfungsi hanya saja fungsi nya tak tersalurkan hingga rasa panas terasa membakar.
"Kau kenapa oppa?" tanya seohyun tertawa hendak mencairkan suasana agar kembali normal.
"Aku takut kau kembali pada kim hyoyeon " katanya lemah.
Nafas Seohyun tercekat seperti ada jarum yang menempel dalam tenggorokannya. Ada apa dengan hyoyeon oppa? Kenapa dia? Apa yang dia lakukan?
Banyak pertanyaan yang sudah berkelebatan menghiasi ruang pikirnya saat ini.
"Shireo oppa tak akan"
"Yaksok?" antara memaksa untuk tetap tinggal dan takut kehilangan yoona ingin mendengar seohyun berjanji untuk kelangsungan pernikahannya.
"Ne yaksoke"
"Aku takut kau pergi yeobo" direngkuhnya tubuh mungil itu hingga tersalurkan rasa hangat dalam dirinya.
Flashback On (yoona POV)
Setelah aku menyuruh seohyun pulang aku tidak tahu lagi dia kemana. Dan beberapa jam setelah itu aku mendapat telfon dari Kim hyoyeon dia menyuruhku menemuinya.
Setelah kuputuskan untuk bertemu hyoyeon besok aku mendapat telfon dari istriku im seohyun aku masih marah dengannya tapi ada dorongan dalam hatiku agar aku dapat bersikap lembut kembali padanya.
Aku mendengar seohyun terisak dalam telfon itu hatiku tertohok mendengar isakkannya.
Baiklah aku akan pulang menemui istriku.
Morning at Cafe Greentea
"Ada apa cepat katakan" kataku pada kim hyoyeon.
"Ada banyak hal yang ingin aku katakan. Jadi duduklah" ucap HYoyeon tenang.
"Langsung pada intinya"
Entah mengapa pikiran ku tertuju pada seohyuN.
"Kau pikir aku bercerita tanpa berbicara" sengit hyoyeon.
Aku tahu usia ku lebih muda darinya tapi aku malas memanggilnya Hyung. Cih, atas hak apa dia mencintai seohyun. seohyunitu sudah bersuami seharusnya dia tahu diri. Tak pantas mencintai wanita yang sudah bersuami.
"Apa yang sudah kau lakukan pada seohyun?" bentak hyoyeon.
Dasar monyet tidak sopan!
Hah biar saja hatiku ini terus mengutuk dirinya. Apa yang aku lakukan pada seohyun? Hello Man! Dia istriku. Benar benar namja tidak waras!