FOUR

580 54 3
                                    


》Happy Reading.

Kedua mata hazel Milik Wanita berumur 26 tahun ini terus memandangi pemandangan Kabut pagi dari Jendela Lebar rumahnya, segelas Teh Hijau yang masih mengeluarkan asap panasnya menemani paginya hari ini.

Ryana juga masih lengkap dengan pijama tidur berwarna biru muda dengan gambar bunga-bunga, tidak seperti biasanya ia mengawali harinya dengan diam melamun memandangi Jendelanya tadi.

'Apa yang akan mereka lakukan dengan berkas itu, ini sungguh mengkhawatirkan. Batinnya, ia terlihat seperti sedang memutar otak tentang hari kemarin.

Pihak Kepolisian yang datang kemarin itu!!.

#FLASHBACKON.

Ryana Masuk kedalam Ruangan Pribadi Ayahnya, ia tersenyum terpaksa dan menundukkan kepalanya memberi salam kepada Pria berseragam Polisi Lengkap itu.

"Waah, Ternyata dia sudah dewasa." Ucap Pria itu seraya tertawa simpul.

"Yaa, sepertinya waktu berjalan sangat cepat. Dan gadis kecil yang dulu sering merujuk karena tidak diperbolehkan memakan ice cream ini berubah menjadi Princess." Lanjutnya.

Ryana mengambil posisi duduk disamping Ayahnya, "cepatlah, apa yang ingin kau bicarakan untuk masalah ini?" Tanyanya dengan sedikit sinis. "Bagaimana kedepannya?"

Wajah Pria berseragam itu langsung berubah datar, "hmm. Apa aku harus To the point untuk masalah keluarga kalian?"

"Excuss me?" Ryana membalas dengan menekan sedikit ucapannya.

"Ini masalah yang sangat besar yang pernah keluarga kalian punya, sepengetahuanku. Aku tidak yakin jika aku bisa membantu untuk masalah ini." Ucap Pria itu dengan wajah yang sangat menyebalkan.

"Kau bilang kau bisa membantu kami, kau tahu bukan jika kami sangat membutuhkan bantuanmu." Balas Ryana, ia sangat mengotot kali ini.

Terutama dengan Pria Tua yang berwajah bejat itu.!!

Sejak dirinya kecil Pria tua itu selalu saja membuntuti Ayahnya, dan selalu berkata bahwa 'Ketika Ryana sudah besar ia akan menikahinya. Kalimat itu sangat menjijikan setiap kali Ryana mengingatnya.

Pria yang hanya akan menghabisi Harta ayahnya dengan cara perlahan, sepertinya ia pantas disebut 'Bajing**.

Pria itu lagi lagi tertawa, menggelikan sungguh.

"Min Ki, Apa kau bercanda. Saat ditelpon kau menawarkan diri untuk membantuku." Sela Sean dengan nada sedikit kecewa.

"Aku tidak punya uang banyak untuk mengurus masalah ini keatasanku, semua yang ada didunia berbayar. Sean." Balasnya dengan senyum devil.

Spontan Ryana beranjak dari duduknya, "jadi, dari tadi kau menyindir ayahku untuk memberimu uang?"

"Tidak ayah, jika kau berani memberi sepeser uan...."

"Aku akan memberikanmu berapapun, asal masalah ini tertangani dengan baik." Potong Sean dengan nada sangat tegas.

"AYAH."

"Baiklah. Kirim berkas itu kepadaku malam ini, aku akan mengurusnya." Ucap Pria itu seraya beranjak dari duduknya. "Dan masalah nominal itu.."

"Aku akan menelponmu, malam ini." Bisiknya. "Huh.. senang bertemu kalian hari ini, aku pergi." Ia pun meninggalkan ruangan Pribadi Sean dengan asistennya itu.

Ryana melempar tasnya dengan penuh emosi ke arah sofa yang tadi di duduki oleh Pria itu bejat itu.

"Kau tahu aku sangat menyayanginya.." gumam Sean dengan wajah sedih.

A SECRET. [MARK TUAN & ROSE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang