SEVEN.

730 39 4
                                    

Halo Everyone.
こんにちは.
안녕하세요.
I'm back.
So excited.

-Beautiful🎶 - Wanna One.


~Happy Reading.

Ryana sedari tadi sibuk dengan pensil dan lembaran kertas putih yang sudah tergambar sebuah rancangan gaun pernikahan untuk ditunjukan kepada Pelanggannya yang beberapa hari datang, ia melihati gambarannya itu. Lalu, menghela nafasnya.

"Kepalaku rasanya ingin pecah." gumamnya, ia menyandarkan tubuhnya ke sandaran kursi kantor yang ia duduki.

Entahlah, hari ini moodnya sangat tidak bagus. Semua karena pesan dari pria bajing** itu. Andai saja pesan itu tidak ada hari ini akan jadi hari yang menyenangkan.

Ryana memejamkan matanya, 'Aku harus menemui ayah, hari ini juga. Batinnya, 'jika tidak dihentikan, pria tua itu akan terus melakukan hal yang sama.

Ia menghela nafasnya untuk kesekian kali, lalu beranjak dari kursinya dan mengambil tasnya.

"Nonaa, ada..." Asisten Minju masuk seraya membawa map coklat.

"Aku akan kemari lagi besok, pastikan semua baik baik saja." Sela Ryana dengan wajah datar seraya melangkah meninggalkan asistennya.

Minju hanya diam terheran heran melihat tingkah bosnya.

Ryana masuk kedalam mobil dan mulai memutar stirnya, ia membawa mobilnya laju dengan kecepatan lumayan kencang.

Tujuannya adalah perusahaan Ayahnya, ia hanya ingin mendengar penjelasan ayahnya mengenai uang suap itu. Dan Pria tua Brengsek itu, yatuhan. 'menjijikan.

Diperjalanan ia memikirkan siapa yang harus dirinya telpon untuk menanyakan apakah ayahnya ada diperusahaan atau tidak, 'Ah, Yuri.

Tangan kanannya meraih ponselnya dan mencoba menelpon Yuri teman semasa SMP Ryana, yang bekerja sebagai Staff yang cukup penting disana.

"Yuri.."

'Hai, ada apa?. Tumben sekali telpon?.

"Apa kau sibuk?"

'Hm, sedikit. Kenapa ada apa?.

"Apa ayahku ada disana(perusahaan)?"

'Hmm, sepertinya ada. Tadi pagi aku melihatnya bersama Asisten Choi, dan sampai saat ini aku tidak melihatnya keluar perusahaan.

"Baiklah, jangan beritahu siapapun aku akan kesana."

'Hmm, okey.
'Yatuhan, asisten Choi. Aku harus mematikan telponnya, bye. Terdengar jelas suara Yuri yang berubah menjadi seperti orang tengah berbisik bisik.

Nutt.nutt.nutt.

"Dia lagi, lagi dan lagi, yatuhan." ucapnya kesal.

Hampir 30 menit perjalanan menuju perusahaan Ayahnya, sampailah dia diperusahaan yang di idam idamkan para penduduk sipil untuk bekerja disana.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 28, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A SECRET. [MARK TUAN & ROSE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang