Seorang gadis berpakaian dress pink peach itu berdiri diatas genangan air hujan digelapnya malam. Tubuhnya yang basah tak ia hiraukan bahkan hawa dingin yang menelisik permukaan kulitnya seakan tak jadi gangguan. Gadis manis itu bernama Keila.
Kei menatap nanar dibawah, "Kenapa aku membenci hujan? Kenangan itu harusnya terlupakan. Kenapa susah sekali melakukannya?"Ia menangis dan perlahan berlutut karena kedua kakinya tak mampu menopang apa yang ada dibenaknya.
"Kei!"teriak seorang lelaki lalu setengah berlari menghampiri gadis itu. Gadis yang dipanggil itu menoleh kebelakang dengan air mata yang berlinang, "Kakak!"
Lelaki itu langsung memeluk sang adik, "Kenapa tidak pulang? Ibu dan ayah mengkhawatirkanmu di rumah, Kei."kata lelaki itu.Keila semakin terisak dan sang kakak mengelus pelan punggungnya untuk menenangkannya, "Kei, ayo kita pulang!"ajak kakaknya namun Keila menggeleng tanda menolak.
" Kenapa tidak mau? " tanya kakaknya.
Alih-alih menjawab, Keila melepaskan dekapan kakaknya. Ia bangkit lalu merubah posisinya membelakangi sang kakak. "Aku masih ingin tetap di sini, kak. Karena aku benci hujan."jelas Keila dan itu justru membuat kakaknya bingung.
"Kamu bilang kamu benci hujan. Sekarang hujan turun dan kamu ingin tetap disini?"
"Aku benci hujan karena ingatan itu nostalgia dalam otak aku, kak. Aku tidak bisa melupakannya. Sosoknya benar-benar menghantuiku. Hatiku enggan membuang jejak kenanganku bersamanya."kata Keila sesenggukan.Kakaknya berjalan mendekati Keila lalu memegang pundak gadis itu, "Kei, jika kamu tetap disini itu artinya kamu tidak ingin lepas dari masa lalu. Bukannya kamu sudah berjanji pada Jimin kalau kamu tidak akan menangis lagi? Jimin akan sedih jika dia melihatmu seperti ini."
Kei berbalik badan, "Kakak tidak tahu apa-apa! Rasanya sangat sesak mengingatnya! Aku tidak sanggup. Pertahananku roboh. Aku berpura-pura bahagia didepan orang lain tapi tidak saat dalam kesendirianku. Aku lemah dan tak berdaya. Jimin pergi jauh karena diriku. Dan yang bisa aku lakukan hanya menangis, menangis, dan menangis."
Kakaknya pun sedikit menarik pundak Keila hingga berhadapan dengannya. Menatap sendu pada gadis itu lalu tangannya terangkat untuk mengelus pipi sang adik.
"Ada beberapa perasaan sakit yang tak akan tersembuhkan, hanya bisa coba dilupakan. Kei, menangis tidak membuktikan kamu lemah, itu mengindikasikan kamu hidup. Apa yang kamu lakukan setelah menangislah penentu lemah atau tidaknya dirimu. Apa kamu mengerti?"Keila semakin menunduk dalam. Semua perkataan sang kakak ada benarnya. Namun rasa bersalah itu mendominasi relung hatinya. Potongan kejadian dimasa lalu itu membuatnya kosong dan hilang harapan.
"Ayo kita pulang!"Kakaknya pun merangkul bahu Keila dan menuntunnya masuk dalam mobil.
Semangat hidup seorang Keila telah hilang abis ditelan bumi. Keceriaan dan senyumannya pudar setelah kejadian 5 tahun yang lalu. Jimin, nama lelaki itu masih terukir jelas dalam ruang hati Keila. Lelaki yang paling ia cintai. Sayang, orang tercintanya telah diambil oleh Yang Maha Kuasa. Pesawat terbang yang dinaiki Jimin mengalami kecelakaan saat diudara dan menimbulkan ledakan yang besar. Dan kejadian tepat itu tepat saat badai hujan menerpa daerah itu. Keila pasrah dan hanya menangis menatap kepergian sang kekasih tercinta. Berharap arwahnya tenang disana.
Sesampainya di rumah, Keila turun dengan lesu di ikuti sang kakak. Gadis itu membuka kenop pintu lalu disambut kedua orang tuanya yang jelas-jelas sangat khawatir.
"Nak, kamu dari mana saja? Ibu sangat khawatir."
Keila bergeming tanpa menatap sang ibu. Entah kenapa dirinya seperti ini setiap kali hujan turun. Kenangan itu terus menghantuinya.
Keila menurunkan genggaman sang ibu dari tangan mungilnya, "Aku ingin istirahat dulu, bu. Selamat malam!"
Keila berjalan menaiki beberapa anak tangga. Ibunya menghela nafas berat lalu beralih menatap kakak Keila, si Agus.
![](https://img.wattpad.com/cover/155711812-288-k872104.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
KARYA ANGGOTA A.W.S
General FictionKumpulan karya hebat para member author work stories♥ Bukan itu saja, disini bisa request cerita mau yang gimana. Mau itu fanfiction atau teenfiction.