04.

1.8K 220 13
                                    


Lisa POV

Tanganku menyibak horden yang menutup jendela kamarku, cuaca pagi ini sangat indah, aku tersenyum kecil.

Aku berbalik mendapat pujaan hatiku masih terlelap di ranjang empuk nan hangat, senyumku merekah sempurna. Meskipun rasa cemas masih menggelut dihatiku, tapi aku telah berjanji pada diriku, aku tidak akan meninggalkan Jennie lagi.

Sudah cukup, aku sangat bersyukur Jennie menerima kedatanganku kembali.

***

Sontak kepalaku menoleh begitu lampu ruang tengah yang sengaja kumatikan, menyala. Aku tersenyum menatap sosok pria paruh baya menghampiriku.

"Secangkir teh hangat nona?", tawarnya tersenyum membuatku mengangguk senang.

Kami diam cukup lama memandang keluar jendela, melihat pemandangan kota yang padat dengan kendaraan lalu lalang.

"Bagaimana kabarmu nona?", aku tersenyum.

"Sangat buruk Mr. Choi".

"Setiap hari dia duduk disini menunggu kau pulang, dia tidak akan tidur, tidak makan, dan tidak melakukan pekerjaannya dengan baik", kedua irisku terasa panas.

"Ketika dia tidur dia mengigau namamu nona", kedua tanganku mengepal.

"Mr. Choi?", pria paruh baya tersebut menatapku.

"Apa jatuh cinta adalah kesalahan?", perlahan Mr. Choi tersenyum mengusap kepalaku.

"Tidak ada yang salah dengan jatuh cinta nona, jatuh cinta bukanlah perencanaan, itu diluar kendali manusia, terlebih kau tidak bisa memilih jatuh cinta kepada siapa...",

"...Lalu apakah kau jatuh cinta nona?", aku tersentak.

"E--emm iya...", Mr. Choi tersenyum.

"Ketika kau jatuh cinta kepada orang yang ditakdirkan untukmu, kau dapat menggunakan cinta dengan baik, begitupun sebaliknya mencintai atas perintah membuatmu tak menggunakan cinta dengan benar...",

"...Itulah yang terjadi pada nona Jennie, ketika kau meninggalkannya dia tak bisa menggunakan cinta dengan benar, sebaliknya ketika kau berada disisinya sebagai sosok yang dicintainya, cinta membawa hal positif untuk kehidupannya...Cinta membuatnya bahagia saat bersamamu nona muda",

Kedua irisku membulat sempurna, mendengar semua perkataan Mr. Choi.

"A--aku...",

"Aku sudah mengetahui perasaan yang mengikat kalian bukan hanya sebatas saudari nona, kalian saling mencintai",

Aku menunduk. Mr. Choi kembali mengusap kepalaku.

"Jika kau benar2 mencintainya, perjuangkan cintamu nona, perjuangkan nona Jennie, karena kalian pantas untuk bahagia",

Senyumku merekah sempurna, air mata yang kubendung mengalir deras.

Aku memeluk erat Mr. Choi.

"Terima kasih atas dukunganmu paman",

"Jangan membuat diri kalian tersiksa nona",




To Be Continue
Ehmmm gimana sih ff nya ga menarik ya?
Rada gaje ya guys??
See you on next chapter

Girlfriend (?) [JenLisa/On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang