08.

1.2K 154 20
                                    

putar lagu di atas, sambil membaca kawan-kawan

maafkan bila typo bertebaran

Happy Reading :)



1 tahun kemudian

Quebec, Kanada


Lisa POV

Pagi ini langit cukup mendung, angin pun berhembus kencang, kueratkan mantal bulu di tubuhku, kedua kaki ini yang membawaku menyusuri jalan, langkah demi langkah, aku hanya berjalan dengan pikiran yang saling berkecamuk. Aku tersenyum kecil.

Jadi seperti inilah akhirnya..?

Langkahku terhenti ketika daun kering jatuh entah darimana tepat di telapak tanganku, ya aku membiarkan tanganku menjadi tempat pendaratan daun itu.

Daun maple, seindah ini kah?

Aku pikir ini hanya nampak indah ketika menontonnya di drama. Aku tersenyum kecil.

Aku yang memilih jalan ini, maka...

Aku harus menerimanya dengan lapang dada...


Kepalaku mendongak sekali lagi, langit yang mendung itu bagus, cocok dengan renungan perpisahan.

Perpisahan yang masih terekam jelas di otakku, aku membuatnya menangis, lagi...



*Flashback 1 tahun lalu*

Aku tidak kuat menahan diriku, kedua iris wanita dihadapanku telah basah dengan air mata dan aku penyebabnya.

"Selamat malam J, istirahatlah...", aku berlalu meninggalkan Jennie di balkon menuju kamar tamu yang menjadi tempatku malam ini.

Klek, pintu terkunci. Kusandarkan tubuhku di balik pintu tersebut, menutup kedua irisku, menenangkan diri meski dadaku sesak terpukul berat, ini akan menjadi kesedihan yang tiada habis.

"Good, kau melakukan tindakan benar, aku mengakuinya..", aku menunduk membiarkan ia tersenyum penuh kemenangan. Maafkan aku J...

"Banggalah dengan itu, kau menyelamatkan karir keluarga kita..", ucapnya lagi menyeringai.

"Ini tiketmu, keberangkatanmu bulan depan, pastikan kau mengemasi barangmu tanpa ada yang tertinggal Lisa, tempat tinggal dan kuliahmu disana semuanya sudah dibereskan, kau hanya tinggal melakukan apa yang ku perintahkan..", kedua telapakku mengepal keras.

Dengan kasar ia mendorongku meminggir dari pintu, ia memutar knop pintu dan hendak berlalu keluar dari kamar, hingga..

"Dan oh ya, jangan pernah kembali lagi, hiduplah dengan baik disana, juga...", aku meliriknya tajam, "...lupakan Jennie, jangan pernah berhubungan dengannya lagi meski sebagai saudari sekalipun, kau paham?!", air mata lolos dari mataku.

Aku mengangguk lirih, "Ini semua demi kehormatan keluarga..", ujarnya lalu berlalu pergi. Kedua kakiku melemah.

Aku jatuh terduduk dibalik pintu.

Menangis, 

Aku menangis sejadinya, dadaku sesak sangat sesak.

"Mi--mianhe...cheongmal...mian--he...", 

*Flashback End*


Aku tersenyum lirih, daun maple di tanganku kumasukkan ke saku mantel dan berjalan menuju tujuan utamaku.

Girlfriend (?) [JenLisa/On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang