[2] Kedai Tteokbokki

798 92 11
                                    

Jimin terbangun lebih awal. Ia menengok ke kanan kirinya, ada Taehyung dan Jungkook yg sedang tertidur pulas. Ia pun turun dengan hati hati dan memasuki kamarnya bersama Namjoon. Dilihat nya ranjang sudah rapi dan bersih. Ia mengambil ponselnya dan kembali berbaring.

"Apa benar Jeongyeon Twice adalah Jeongie ku? Aish, kenapa dulu aku tidak tahu marganya?" Jimin membuka aplikasi Instagram dan membuat akun baru. Ia memulai pencarian dengan hastag #Jeongyeon.

"Kenapa tidak ada yang memfokuskan pada tangannya? Padahal, aku ingin melihat nya memakai cincin yang dulu ku berikan." Jimin terus berusaha hingga matanya terbelalak saat melihat salah satu foto disitu. Terlihat jelas bahwa Jeongyeon memakai cincin yang sama dengannya

 Terlihat jelas bahwa Jeongyeon memakai cincin yang sama dengannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jimin memfokuskan pandangannya pada cincin di jari Jeongyeon. Setelah itu, ia melirik kembali cincin di tangannya.

"J-jadi selama ini?" Seketika jantung Jimin bekerja lebih cepat. Ia masih tidak percaya dengan semua ini.
.
.
.
.
.
.
Hari menjelang sore. Sendari tadi, Jeongyeon hanya menatap kosong jendela dorm nya. Pikirannya melayang entah kemana. Ia sangat amat penasaran pada masa lalunya. Andai saja ia tidak mengalami amnesia waktu itu, mungkin mimpi yang terus berulang itu tidak akan menghantuinya.

"Jeong, ayolah. Jangan pikirkan masa lalu mu. Kau harus fokus pada hidupmu yang sekarang." Momo menyodorkan sepiring makanan untuk Jeongyeon.

"Terima kasih." Jawab Jeongyeon singkat. Ia memakan makanan itu karena perutnya belum terisi sendari tadi.

"Mo, hari ini kita free kan?" Momo mengecek ponselnya dan membaca jadwal untuk hari ini.

"Ya, kenapa?" Jeongyeon meletakkan piringnya di nakas dan beranjak memakai Hoodie, masker, dan kacamata nya. Tak lupa tas kecil yang hanya berisi ponsel dan dompet.

"Aku jenuh. Aku keluar sebentar." Momo segera mencegah kepergian Jeongyeon.

"Biarkan aku ikut." Jeongyeon segera melepas tangan Momo.

"Tidak, aku ingin sendiri." Momo hanya menghela nafas sambil melihat Jeongyeon pergi dari kamar mereka.
.
.
.
.
.
Hari mulai malam, dan Jeongyeon masih duduk di tepi danau yang sepi. Jarang orang berkunjung kesini, mungkin karena tempatnya nampak biasa saja. Jeongyeon membeli tiga botol minuman beralkohol. Padahal, satu botol saja gadis itu tidak kuat. Tetapi, kini hampir dua botol ia tengguk habis.

"Sebenarnya, siapa kau ini." Racau Jeongyeon tak jelas. Ia melempar lempar kerikil ke danau. Rintik hujan mulai mengguyurnya. Tapi, gadis itu masih terus menengguk botol ke tiga nya. Ia mulai berdiri dan mengambil tasnya saat minuman ketiganya sudah habis. Ia melepas total masker dan kacamata nya kemudian berjalan sempoyongan mencari taksi. Sungguh, jalanan lebih dari kata sepi

Sebuah mobil hitam menepi dan seorang pria datang membawa payung.

Sebuah mobil hitam menepi dan seorang pria datang membawa payung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau kelihatan mabuk sekali. Berapa alkohol yang kau minum." Jimin berusaha memayungi Jeongyeon sambil membuat Jeongyeon duduk di kursi nya dengan nyaman. Jimin sungguh terkejut saat melihat Jeongyeon berada di tepi jalan. Untung saja belum ada yang menyadari keberadaan Jeongyeon. Mengingat Jeongyeon adalah idol, bisa menjadi skandal besar nantinya.

Setelah memastikan Jeongyeon memakai sabuk pengamannya, Jimin segera memasuki mobilnya.

"Katakan, dimana dorm mu." Jimin bertanya 2thepoint. Ia tak mau berlama lama dan membuat Jeongyeon kedinginan.

"Dorm? Dorm siapa? Twice? Memangnya kenapa Dengan dorm?" Dengan mata yang tidak sepenuhnya terbuka, Jeongyeon menjawab pertanyaan Jimin.

"Iya. Memangnya dorm siapa lagi? Kau ingin aku membawamu ke dorm blackpink!?" Jimin sungguh tidak menyangka bahwa Jeongyeon ternyata menyebalkan. Padahal, saat melihat Jeongyeon tadi, jantung Jimin berdegup kencang. Beda dengan sekarang, ingin rasanya Jimin melempar Jeongyeon ke kolam hiu.

"Ohh, di dekat kedai tteokboki." Setelah mengatakan itu, Jeongyeon tertidur dengan nyenyaknya. Jimin sungguh frustasi sekarang. Kedai tteokboki sangat banyak disini. Ia mengatur nafasnya agar emosinya sedikit reda.

"Ternyata sifat menyebalkanmu tidak hilang." Seulas senyum menghiasi wajahnya. Ia berhenti sejenak di tepi jalan. Ia berfikir bagaimana cara untuk menemukan dorm Twice.

"Ponsel? Iya! Dimana ponselnya." Jimin membuka tas Jeongyeon perlahan. Ia tidak mau Jeongyeon terbangun dari tidurnya. Untung saja ponselnya tidak ikut basah.

Jimin segera menempelkan satu persatu jari Jeongyeon agar dapat membuka ponsel tersebut. Setelah berhasil, ia segera membuka kontak, dan ternyata ada beberapa panggilan tak terjawab dari leader Twice, yaitu Park Jihyo. Jimin segera menekan tombol panggilan agar bisa terhubung dengan Jihyo.

📱: "Hallo, ini aku Park Jimin."

"P-park Jimin BTS? Bagaiman Jeongyeon ada bersama mu?" : 📱

📱: "Member mu ini mabuk. Dan sungguh, dia sangat menyebalkan. Bisakah kau kirim alamat dorm mu?"

"Baiklah, aku akan men Share lock lokasinya. Sebelumnya, terimakasih." : 📱

Jimin dengan iseng menelepon nomornya sendiri dengan ponsel Jeongyeon. Ia tersenyum saat nomor Jeongyeon tertera di ponsel miliknya. Sepertinya, ini langkah yang harus dilakukan nya agar bisa membuat Jeongyeon kembali padanya.
.
.
.
.
.
Kini Jimin meletakkan Jeongyeon di ranjangnya. Setelah itu ia berpamit untuk langsung pulang. Momo mengucap banyak terima kasih pada Jimin. Jika tidak ada Jimin, mungkin Jeongyeon akan terkena masalah.
.
.
.
.
.
To be continued

Maaf kalo typo, dah ngantuk:v

Couple Ring; JeongMin✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang