"Park Jimin yang mengantarmu pulang kemarin." Seketika Jeongyeon menelan bulat bulat roti yang baru saja masuk ke mulutnya. Mungkin untuk pengganti apa yang ia muntahkan barusan.
"Park Jimin!? Kau bercanda!?" Jeongyeon menggoyang goyangkan bahu Momo saking terkejutnya.
"Ya, aku tidak bercanda. Dia menghubungi Jihyo dengan ponselmu dan berkata bahwa kau sangat menyebalkan. Ppffttt! Apa yang kau lakukan." Momo tertawa terbahak bahak. Untung mereka berada di kamar. Jadi, hanya Jihyo dan Momo yang mengetahui semua ini.
"Ya Tuhan, apa yang telah kulakukan semalam? Bodoh, kenapa aku tidak mengingatnya!?" Jeongyeon menutup wajahnya dengan bantal saking malunya.
"Oh, iya. Jimin juga menggendongmu hingga masuk ke kamar. HAHAHAHA!" Momo berlari ke kamar mandi untuk segera bersembunyi. Ini masih pagi, dan Jeongyeon masih saja berguling guling di atas ranjang. Ia malu sendiri, bagaimana bisa ia membeli tiga botol soju sendirian dan berakhir dengan Park Jimin.
Setelah sedikit meredakan rasa malunya, ia membuka ponselnya dan sebuah pesan kakao talk muncul di notifikasinya.
______________________________________
⚪ Unknown
______________________________________⚪ : Kau peminum yang
buruk🤪Siapa ini? : ⚫
⚪ : Jimin.
Yak! Darimana kau : ⚫
tahu nomor ku!?⚪ : Hey! Itu butuh trik. Lagipula
aku sudah membantumu
kemarin. Apakah kau tak
mau ber terimakasih? -_-Yayaya... Terima kasih : ⚫
PARK JIMIN.⚪ : Sama sama PEMINUM
YANG BURUKYAK! AKU BUKAN PEMINUM : ⚫
YANG BURUK! AKU ADALAH
PEMINUM YANG TERBAIK! INGAT
ITU!⚪ : Peminum terbaik tidak
minum di tepi danau.
Bagaimana jika kau
menceburkan diri? Hahaha,
akan sangat lucu jadinya!Diam! : ⚫
⚪ : Kemarin, wajahmu seperti
ini.
: Send picture"-_- : ⚫
_____________________________________
"DASAR GILA! KENAPA AKU BISA BERTEMU ORANG SEJENIS DIA!" Jeongyeon berteriak frustasi.
.
.
.
.
.
Sore ini, Twice baru saja selesai latihan di gedung JYP. Namun, sebelum pulang Jeongyeon mendapat pesan dari Jimin agar menunggunya di pertigaan. Tentu saja Jeongyeon menolak. Namun, dengan sedikit rayuan. Jimin berhasil meluluhkan hati Jeongyeon.*Dalam mobil.*
Jimin ingin bertemu dengan Jeongyeon ialah untuk menggali lebih dalam masa lalu Jeongyeon setelah kecelakaan yang memisahkan mereka waktu kecil.
"Kita mau kemana?" Tanya Jeongyeon malas.
"Kita akan membeli hadiah untuk saudara perempuan ku. Aku tidak tau kado apa yang cocok untuk remaja gadis jaman sekarang." Mungkin sedikit berbohong bisa sedikit membantu Jimin.
"Jadi, maksudmu kau menyuruhku untuk memberitahu mu soal kado?."
"Hmm..." Jimin mengangguk.
"Baiklah, sepertinya mereka suka dengan hadiah kecil yang istimewa. Seperti, kalung misalnya?" Jeongyeon memberi saran pada Jimin.
"Kalung? Oh, ok." Jimin melajukan mobilnya menuju toko perhiasan yang sedikit jauh agar bisa mengulur waktu. Dengan keberaniannya, ia mulai bertanya.
"Kau pernah mengalami kecelakaan?" Tentu Jeongyeon sedikit bingung dengan pertanyaan Jimin yang tiba tiba bertanya tentang kecelakaan.
"P-pernah. Ada apa?"
"Tidak, aku hanya penasaran saja. Ngomong ngomong berapa usiamu saat itu." Tatapan Jimin masih lurus, fokus ke arah jalanan.
"Hmm, mungkin empat tahun. Dan aku juga mengalami amnesia cukup parah."
Ckit!
Jimin menginjak pedal rem mendadak.
"A-amnesia?"
.
.
.
.
.
To be continuedSorry typo
Lagi pen up ae:v
KAMU SEDANG MEMBACA
Couple Ring; JeongMin✓
Random🏁 Park Jimin & Yoo Jeongyeon #Cincin persahabatan yang membuat mereka bertemu lagi. 💢07.07.19