[3] Amnesia

706 88 17
                                    

"Park Jimin yang mengantarmu pulang kemarin." Seketika Jeongyeon menelan bulat bulat roti yang baru saja masuk ke mulutnya. Mungkin untuk pengganti apa yang ia muntahkan barusan.

"Park Jimin!? Kau bercanda!?" Jeongyeon menggoyang goyangkan bahu Momo saking terkejutnya.

"Ya, aku tidak bercanda. Dia menghubungi Jihyo dengan ponselmu dan berkata bahwa kau sangat menyebalkan. Ppffttt! Apa yang kau lakukan." Momo tertawa terbahak bahak. Untung mereka berada di kamar. Jadi, hanya Jihyo dan Momo yang mengetahui semua ini.

"Ya Tuhan, apa yang telah kulakukan semalam? Bodoh, kenapa aku tidak mengingatnya!?" Jeongyeon menutup wajahnya dengan bantal saking malunya.

"Oh, iya. Jimin juga menggendongmu hingga masuk ke kamar. HAHAHAHA!" Momo berlari ke kamar mandi untuk segera bersembunyi. Ini masih pagi, dan Jeongyeon masih saja berguling guling di atas ranjang. Ia malu sendiri, bagaimana bisa ia membeli tiga botol soju sendirian dan berakhir dengan Park Jimin.

Setelah sedikit meredakan rasa malunya, ia membuka ponselnya dan sebuah pesan kakao talk muncul di notifikasinya.

______________________________________

Unknown
______________________________________

⚪ : Kau peminum yang
          buruk🤪

Siapa ini? : ⚫

⚪ : Jimin.

Yak! Darimana kau : ⚫
tahu nomor ku!?          

⚪ : Hey! Itu butuh trik. Lagipula
          aku sudah membantumu
          kemarin. Apakah kau tak
          mau ber   terimakasih? -_-

Yayaya... Terima kasih : ⚫
PARK JIMIN.        

⚪ : Sama sama PEMINUM
           YANG BURUK

YAK! AKU BUKAN PEMINUM : ⚫
YANG BURUK! AKU ADALAH         
PEMINUM YANG TERBAIK! INGAT         
                                                                           ITU!         

⚪ : Peminum terbaik tidak
          minum di tepi danau.
          Bagaimana jika kau
          menceburkan diri? Hahaha,
          akan sangat lucu jadinya!

Diam! : ⚫

⚪ : Kemarin, wajahmu seperti
          ini. 
        :  Send picture

          :  Send picture

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"-_-  : ⚫

_____________________________________

"DASAR GILA! KENAPA AKU BISA BERTEMU ORANG SEJENIS DIA!" Jeongyeon berteriak frustasi.
.
.
.
.
.
Sore ini, Twice baru saja selesai latihan di gedung JYP. Namun, sebelum pulang Jeongyeon mendapat pesan dari Jimin agar menunggunya di pertigaan. Tentu saja Jeongyeon menolak. Namun, dengan sedikit rayuan. Jimin berhasil meluluhkan hati Jeongyeon.

*Dalam mobil.*

Jimin ingin bertemu dengan Jeongyeon ialah untuk menggali lebih dalam masa lalu Jeongyeon setelah kecelakaan yang memisahkan mereka waktu kecil.

"Kita mau kemana?" Tanya Jeongyeon malas.

"Kita akan membeli hadiah untuk saudara perempuan ku. Aku tidak tau kado apa yang cocok untuk remaja gadis jaman sekarang." Mungkin sedikit berbohong bisa sedikit membantu Jimin.

"Jadi, maksudmu kau menyuruhku untuk memberitahu mu soal kado?."

"Hmm..." Jimin mengangguk.

"Baiklah, sepertinya mereka suka dengan hadiah kecil yang istimewa. Seperti, kalung misalnya?" Jeongyeon memberi saran pada  Jimin.

"Kalung? Oh, ok." Jimin melajukan mobilnya menuju toko perhiasan yang sedikit jauh agar bisa mengulur waktu. Dengan keberaniannya, ia mulai bertanya.

"Kau pernah mengalami kecelakaan?" Tentu Jeongyeon sedikit bingung dengan pertanyaan Jimin yang tiba tiba bertanya tentang kecelakaan.

"P-pernah. Ada apa?"

"Tidak, aku hanya penasaran saja. Ngomong ngomong berapa usiamu saat itu." Tatapan Jimin masih lurus, fokus ke arah jalanan.

"Hmm, mungkin empat tahun. Dan aku juga mengalami amnesia cukup parah."

Ckit!

Jimin menginjak pedal rem mendadak.

"A-amnesia?"
.
.
.
.
.
To be continued

Sorry typo

Lagi pen up ae:v

Couple Ring; JeongMin✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang