ONE

84 10 8
                                    

Malam yang indah dipenuhi bintang. Sunyi, dan menenangkan.

Dinda sedang duduk di depan meja riasnya. Sehabis melaksanakan sembahyang isya' ia menyisir rambutnya. Tak terasa liburan semester dua telah berlalu. Besok, waktunya dia berperang kembali. Memasuki semester tiga, membuatnya semakin sibuk tiap harinya. Bagaimana tidak, ia akan menjadi kakak tingkat di UKM karya ilmiah. Yang mana ia dan teman-teman yang lain harus membimbing adik tingkat mereka.

By the way, besok ada festival UKM sebagai ajang pengenalan UKM bagi maba alias mahasiswa baru di kampusnya. Dinda ikutan repot tentunya, menyiapkan segala keperluan yang dibutuhkan. Ia ditugasi oleh ketuanya dibagian presentasi, bersama Latifa dan Ningtyas. Mudah saja bagi Latifa dan Ningtyas untuk presentasi. Karena mereka sudah berpengalaman dalam hal tersebut.

Sedangkan Adinda? Seorang yang cuek bebek dengan lingkungan. Masuk UKM karya ilmiah saja karena iseng. Iseng menemukan formulir pendaftarannya di kelas. Ya daripada dia tidak ikutan sama sekali, kan?

Ponselnya berdering, menandakan ada panggilan masuk. Setelah melihat nama yang muncul, Dinda langsung mengangkatnya.

"Halo, Kak Fikri. Iya ada apa, Kak?"

"Halo, Din. Aku cuma mau tanya bagaimana kesiapanmu untuk acara besok?"

"Oh iya, Kak. Paper yang dibutuhkan untuk pameran sudah siap. Semua materi juga sudah beres, kok. Apa Kakak mau lihat? Aku bisa kirimkan sekarang ke e-mail Kakak. Siapa tahu ada yang salah."

"Ah tidak usah, Din. Aku percaya sama kamu kok. Print out saja besok buatku, akan aku cek besok pagi. Lagian kita dapat nomor urut 10, setelah UKM pengembangan bahasa. Jadi mungkin siang baru presentasi. Santai saja, lah. Hehehe..."

Terdengar suara tawa renyah dari ujung sambungan. Tanpa Dinda sadari, ia menghembuskan nafas kasar. Fikri, kakak tingkatnya sekaligus ketua UKM Karya Ilmiah, mendengar hal tersebut.

"Dinda, are you okay? Sepertinya kamu keberatan dengan tugas yang aku berikan."

"Ehhh apa, Kak? Nggak kok. Aku cuma nervous saja, Kak." Ucap Dinda gugup. Kemudian ia malah mendengar Fikri tertawa.

"Hahaha.. Dinda..Dinda... Kamu itu calon psikolog, masa mau presentasi saja nervous? Bukannya tugas kamu tiap hari itu presentasi, ya?"

"Ehm.. iyasih, Kak. Tapikan..." belum selesai Dinda berbicara Fikri sudah memotongnya.

"Eits... Sudah sudah, aku percayakan tugas ini padamu bukan tanpa alasan, Dinda. Anggaplah ini latihan bagimu. Sudah ya, aku tutup. Selamat malam, Dinda. Semangat untuk besok!"

"Iya, Kak Fikri. Terima...."

Lagi-lagi Fikri mematikan telefonnya sebelum Dinda menyelesaikan kalimatnya. Ketua yang menyebalkan! Rutuk Dinda dalam hati.

Dinda melihat jam, ternyata sudah pukul 20:00. Terlintas pikiran tentang seseorang, yakni.....

"Afio, sekarang dia lagi apa, ya?"
Ya, telah genap setahun sejak kejadian di Pantai Parangtritis itu. Menjalani hubungan jarak jauh layaknya pasangan, namun statusnya tak ada kejelasan. Poor Dinda!

"Hashhh.... kenapa aku jadi mikirin Afio, sih? Lebih baik aku latihan saja." Dinda bergegas menyalakan laptopnya.

Membuka file yang telah ia siapkan untuk presentasi hari esok. Kemudian ia latihan berkali-kali. Pun berkali-kali melakukan kesalahan.

Ia mengacak-acak rambutnya seraya berkata, "haaaa... sesusah inikah presentasi?!"

~

Di tempat yang lain, seorang lelaki sibuk dengan segala dokumen di depannya. Juga sibuk dengan ponselnya yang sejak tadi tidak bisa diam.

DelvinAka: Guys... gimana kesiapan buat besok? Stand aman? Presentasi aman? Konsumsi aman?

Reza yang sejak tadi masih mempersiapkan materi presentasi untuk festival UKM besok merasa terganggu dengan tingkah-polah ketuanya. Ya siapa lagi kalau bukan Delvin Akalanka, anak Sastra Inggris semester lima yang menjabat sebagai ketua UKM pengembangan bahasa, ribut sendiri di grup chat. Seperti orang kebakaran jenggot! Gerutu Reza.

EnggarNingrum: Konsumsi aman, boss!

AlyaRa: Materi presentasi masih di @SyahReza. Za nanti kirim ke e-mail gue sama Okma, ya!

SyahReza: Ya.

ShelaWidhya: Stand aman, sih. Cuma tinggal masangin hiasan aja besok pagi. Acaranya mulai jam berapa, sih?

DelvinAka: Alurnya tuh besok presentasi dulu. Kita dapet nomor urut 9. Presentasinya mulai jam 8 pagi, mungkin selesai presentasi jam 12 siang. Abis itu ishoma, terus baru deh maba muterin stand-stand UKM. Nah acaranya itu sampai maghrib kayaknya.

GalindraHK: Ebuseettt... masuk pertama udah ada kegiatan sampai sore? Gilaaaa... cape dedeq, Bang!

Kali ini si playboy dari APES (akronim dari Anak Pengembangan Bahasa, nama UKM yang diciptakan oleh Delvin), muncul dengan segala ke-lebay-annya. Tentu saja hal tersebut mengundang rasa jijik teman-teman yang lain.

EnggarNingrum: NAJIS,  WAHAI GALI YANG TERBULUQ!!!

ShelaWidhya: DUAIN!

GalindraHK: Heh apaan lo panggil-panggil gue Gali. Emang gue tukang gali apa?! Panggil gue Abang Galindra Tertamvan. Muehehehe...

ElfiraFajar: Astaga baru buka grup, eh malah ada monyet yang gak tau diri. Sadar, wahai Gali Buluq Lupa!

Buluq Lupa adalah julukan yang anggota APES berikan kepada Galindra. Sudah buluq, pelupa pula. Gali, Gali... malang sekali nasibmu.

GalindraHK: Ini lagi satu ikut-ikutan. Awas ya kalian kalo sampe kalian jatuh cinta karena pesona gue!

DelvinAka: Woyyyy malah ribut! Gue kasih kelonggaran, ya. Anak stand sama konsumsi dateng jam 10. Buat anak presentasi, jam 7 kumpul di markas. Gue bakal cek materinya dulu. Nggak ada penolakan, wahai pengikutku para APES!

EnggarNingrum: Punya ketua diktator banget! Sabarkan kami, Ya Allah. Semoga ketua lucknut kami segera lulus dan keluar dari kampus. Aamiin.

ShelaWidhya: (2)

ElfiraFajar: (3)

AlyaRa: (4)

Okmana: (5)

GalindraHK: (999+)

Reza yang sejak tadi menyimak, hanya tersenyum simpul melihat teman-temannya yang absurd. Dia jadi berfikir, kenapa dulu ikutan UKM yang isinya anak bar-bar semua? Ya semuanya sudah terjadi. Setidaknya ia bisa sedikit terbuka dengan lingkungannya ketika bersama APES.

Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 23:00. Ia segera mengirimkan materi presentasi melalui e-mail kepada Alya dan Okma, rekannya untuk presentasi esok hari. Kemudian ia mematikan ponsel serta laptopnya, sebelum pengurus pondok pesantren menyita ponsel dan laptopnya. Tak lupa ia membereskan berkas untuk presentasi besok. Kemudian, ia mulai merajut mimpinya.

-------------------------------

UKM : Unit Kegiatan Mahasiswa

Kalau di sekolah sih namanya ekskul alias ekstra kurikuler.

Matursuwun buat yang sudah baca :)

Best Regards,

Vanisha

WHEELS (Ketika Hidup Tak Seindah Cerita Dongeng)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang