Satu-Gosip

718 32 17
                                    

Mulmed bunda fanya evangelista😍

****

"Pagi"

Rafanza menoleh ke arah sumber suara itu, dan mendapati fanya yang sedang tersenyum sambil menuruni anak tangga di rumah nya.

"Eh pagi sayang" Kata Rafanza membalas sapaan dari sang isteri tercinta.

Setelah fanya mendekat ke arah meja makan, segera rafanza berdiri dan mencium kening sang isteri. Lalu turun merambat ke bawah, untuk turun ke perut buncit fanya, dan kembali mencium perut fanya dengan tulus.

"Pagi jagoan ayah!" Sapa rafanza kepada calon anak nya yang masih ada di dalam perut nya.

"Pagi juga ayah ku!" Sapa balik fanya, menggunakan suara khas anak kecil lalu mereka tertawa bersama. Sampai suara deheman menginstrupsi tawa mereka.

"Sudah puas ketawa ketiwi sama anak saya yang pertama? Setelah kamu bunuh anak saya yang kedua, rafael?"

Pertanyaan itu selalu saja terlontar dari mulut sang mertua nya, walaupun merasakan sakit di hati nya, tetapi fanya tetap sabar, karena siapa pun itu adalah orang tua dari suami nya, mertua nya yang harus dirinya hargai dan hormati. Karena orang tua rafanza, adalah tetap orang tua dirinya. Walaupun bukan orang tua kandung.

"Mah!" Instrupsi rafanza.

"Apaan sih kamu raf, belain aja terus isteri kamu! Kamu tuh emang bener bener sudah di hasut oleh dia ya, dan kamu! Kamu pake pelet apa sih, sampe sampe anak saya lebih percaya sama kamu dibandingkan saya!" Omel mira-----Mamah rafanza.

Memang seperti ini lah keadaan rumah rafanza. Sebenarnya ini adalah masih rumah milik kedua orang tua nya yang sebentar lagi akan menjadi milik dirinya. Karena mamah papah nya yang akan menetap di California sana.

Keributan ini sering kali terjadi jika mamah nya berkunjung ke indonesia untuk melihat dan memastikan perkembangan rumah serta perusahaan nya yang sekarang di pegang teguh oleh rafanza. Keributan ini di karenakan mira------Mamah rafanza yang selalu menunjukkan rasa ketidak sukaan nya kepada fanya, karena menurut mira bagaimapun fanya tetap bersalah karena fanya, mira harus kehilangan anak kesayangan nya yang selalu menghibur suasana itu.

"Mah!" Kali ini papah rafanza yang menghentikan perdebatan sang isteri terhadap sang menantu.

"Dasar cewe pengadu! Lihat, keluar semua kan pasukan membela kamu! Emang bener ya kamu itu menantu tidak tau di untung!"

"Mah!" Kali ini rafanza serta ayah nya, mereka secara bersamaan menghentika ucapan pedas mira.

"Ish apaan sih! Iya iya, mamah udah gak ngomel lagi kok, udah ah mamah mau pergi dulu, mau makan bubur mang edi di luar daripada di dalem, yang ada aku muntah muntah makan bareng cewe gak tau diri!" Ucap mira lalu pergi keluar rumah untuk mencari sarapan bubur mang edi kata nya.

"Mah, mamah!" Panggil fanya ingin mengejar sang mertua nya tapi di tahan oleh tangan kekar milik rafanza.

"Syut, udah ya sayang. Jangan di kejar mamah nya, mungkin sekarang mamah lagi Gak mood aja buat makan bareng kita ya kan pah?"

"Iya menantu, apa yang dikatakan suami kamu benar. Sekarang yang terpenting pikirkan kondisi kehamilan kamu, nanti siang ada chek up kan?"

Rafanza, fanya mengangguk "Iya pah, ada" Ucap mereka bersamaan.

"Nah kalo gitu sarapan dulu sebelum chek up, kan kasian dedek nya kalo belum di kasih nutrisi pagi pagi!" Saran papah rafanza. Lalu mereka kembali melanjutkan sarapan nya tanpa ada mira-----Mamah rafanza.

***

"Eh, ada bu mira. Mau kemana sih bu pagi pagi sudah jalan keluar rumah? Biasanya selalu siang keluar rumah nya" Ucap salah satu ibu ibu kompleks.

Lalu mira pun mendekati ibu ibu sosialita itu, yang rela rela berbelanja sayuran di gerobakan yang kotor.

"Biasa lah bu cari sarapan bubur nya mang edi, kira kira sudah lewat apa belum yah?"

Ibu ibu itu pun mulai berdiskusi dan saling bertanya apakah mereka melihat bubur mang edi yang lewat di sini?

"Kayaknya belum datang deh bu, ini kan masih pagi banget! Masih jam 6 pagi malah, biasanya kan bubur mang edi jam setengah tujuh" Ucap salah satu ibu ibu.

"Oh begitu ya? Ya sudah terima kasih ya bu" Ucap mira lalu segera pergi dari kerumunan ibu ibu sosialita yang sedang rempong berbelanja sambil menggosip.

"Eh tunggu dulu bu mira, kok tumben sih bu mira nyari sarapan di luar biasanya sarapan nya selalu di dalem rumah, lebih hemat sama higenis. "

"Iya biasanya sih gitu! Tapi sekarang menantu saya lagi makan nya di meja makan, biasanya kan dia selalu di bawain makanan sarapan nya ke dalem kamar nya, tapi kali ini enggak! Daripada saya muntaber deket deket sarapan nya sama dia, mendingan saya sarapan di luar aja"

Kalimat yang baru saja di lontarkan oleh mira membuat mereka tak terkejut, justru hal ini adalah hal yang biasa bagi para ibu ibu yang setiap hari nya ada saja gosip gosip yang tidak mengenakkan tentang menantu perempuan nya si mira, yang selalu mira ceritakan.

"Emang fanya nya kenapa bu?" Pancing salah satu ibu ibu dan membuat ibu ibu lainnya terkikik.

"Biasa lah, super hero nya pada dateng kalo saya tegur dia! Dia tuh emang bukan isteri yang tepat bagi rafanza. Harus nya rafanza tuh cari isteri yang pinter, punya bayi yang lucu, dan isteri nya itu bukan pembunuh!"

Sindiran itu membuat para ibu ibu sosialita itu semakin gencar menggoda dan memancing mira agar semakin mengeluarkan kalimat pedas dan sindiran nya.

"Tapi kan bu, fanya kan lagi hamil. Hamil nya anak nya rafanza, dan itu cucu ibu sendiri! Gimana sih bu"

"Ish dia mah bukan cucu saya, saya mah mana mau punya cucu dari anak pembunuh! calon cucu saya itu bakalan ada di rahim calon isteri kedua nya rafanza."

"Emang nya rafanza punya calon isteri kedua?" Tanya salah satu ibu ibu.

"Ish gimana sih bu! Rafanza kan ganteng, tajir, masih muda. Jadi ya pasti semua anak muda itu ngira kalo rafanza belum punya isteri. Ya kan?"

"Iya, juga ya" pikir ibu ibu itu.

Tanpa disadari oleh ibu ibu itu ataupun mira, seseorang tengah mengintip pembicaraan ibu nya dengan ibu ibu lainnya, dan seketika membuat hati dirinya sakit. Pokoknya sebisa mungkin hal ini jangan sampai ketahuan dan di dengar oleh istri nya, fanya.

"Mamah, gak bisa di biarin! Karna ini sudah kelewat batas!" Ucap rafanza sambil mengepalkan tangan nya.

⚫⚫⚫

Chapter 1 telah meluncur🙌

-Jangan lupa vote komentarnya-

-See you next part-

Fanya's 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang