Ignoring My Boyfriend

2.8K 280 65
                                    

Kerutan dalam tercetak jelas di dahi seorang pria manis. Sambil menopang dagu, ia melirik sang kekasih yang masih tertidur pulas di atas ranjang. Perlahan pria manis itu mendekat dan mengelus surai rambut kekasihnya.

Bukan karna alasan serius kenapa pria manis ini mengerutkan keningnya. Ia hanya tengah memikirkan sebuah ide yang cocok untuk konten Youtubenya. Ia terus menatap kekasihnya, benar-benar tampan walau tengah tidur dengan mulut terbukanya.

Hoseok, pria manis itu seketika menegakkan tubuhnya dengan mata bersemangat saat sebuah ide muncul di otaknya. Dengan tergesa ia berjalan kearah lemari dan menarik sebuah kaos putih dan celana dalam hitam.

Tanpa memperdulikan pakaiannya dan juga pakaian Jungkook yang berserakkan dilantai, ulah dari kegiatan semalam. Hoseok dengan terkikik melewatinya begitu saja dan bergegas mandi.

Setelah menyelesaikan acara mandinya, Hoseok segera menyetting kamera di setiap sudut apartemennya. Ketika menyadari matahari makin naik, Hoseok dengan berlari kecil memasukki kamarnya dan duduk didepan meja riasnya. Ia hanya mengenakan kaos putih kebesaran dan celana dalam, sebenarnya ia ingin memakai celana agar terlihat lebih sopan nantinya. Tapi Jungkook akan curiga, karna Hoseok memang akan berpakaian seperti itu saat dirumah.

Menyadari adanya pergerakkan di atas ranjang, Hoseok mulai bersikap normal walaupun sesekali ia melirik kamera yang ia sembunyikan di belakang bedak, memastikan bahwa kamera telah mendapatkan angle yang pas.

"Hoseok? Ah~ disitu kau rupanya"

Hoseok diam dan mulai menuangkan pelembab wajah ditelapak tangannya. Dengan sangat telaten ia mulai mengaplikasikan pelembab tersebutnya ke wajahnya. Dapat ia lihat Jungkook tengah berjalan kearahnya melalui pantulan cermin. Hoseok terus mempoles kedua pipinya untuk menyembunyikan warnah merah disana. Bagaimana Hoseok tak merona? Jungkook yang berjalan kearahnya adalah Jungkook yang telanjang.

"Morning baby"

Jungkook menunduk dan memeluk pundak Hoseok, berniat mencium bibir Hoseok. Namun bukannya mendapatkan ciuman bibir, ia justru hanya mendaratkan bibirnya diatas pipi Hoseok. Tentu saja Jungkook heran saat Hoseok dengan sengaja menolehkan wajahnya.

"Hey, morning kissku bukan di pipi. Kemari. . ."

Jungkook kali ini memegang dagu Hoseok, ia kembali menunduk. Namun ia kembali gagal mendapat morning kissnya karena dengan tiba-tiba Hoseok berdiri dan berjalan keluar kamar.

"Mungkin ia tengah badmood?"

Jungkook mengangkat bahunya tak peduli. Ia pun mulai membereskan semua pakaian yang berserakkan sebelum memutuskan untuk berendam air hangat.

Disisi lain, Hoseok tengah berada diruang tengah. Duduk di depan meja kerjanya, ia menyalakan laptop dan mulai mengedit video. Tak terasa ia larut dengan keseriusannya, bahkan ia hampir menyelesaikan separuh pekerjaannya. Seketika ia ingat bahwa Jungkook belum keluar kamar. Ia pun memutuskan untuk mengecek, tapi saat ia hendak berdiri dari duduknya, tiba-tiba suara pintu terbuka terdengar. Hal ini tentu saja membuat Hoseok kembali duduk dan fokus pada laptopnya.

"Sedang mengedit? Sayang bisakah kau membuatkanku sarapan terlebih dahulu? Kau tahu semalam aku telah menggunakan semua energiku, dan sekarang aku harus kembali mengisinya untuk nanti malam"

Hening

Jungkook yang heranpun menghampiri Hoseok dan mencolek pipi gembil itu.

"Sayang, aku lapar"

". . ."

"Kau marah padaku? Tapi kenapa?"

". . ."

YouTubeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang