Our Terrible Fight

1.8K 214 58
                                    

Suara obrolan saling bersahutan mengudara, dentum musik hampir saja tak terdengar karnanya. Beberapa counter shop terlihat begitu ramai dan sesak akan pengunjung. Dari ada yang sekedar melihat sampai menjadi pemborong. 

Hoseok menjilati ujung jari-jarinya setelah ia berhasil menghabiskan satu corn besar ice cream chocomint. Matanya melirik kesana-kemari mencari sesuatu yang menarik di mall besar ini. Sebuah lengan kokoh tiba-tiba merambat melingkari pinggang rampingnya, dan menariknya mendekat. Hoseok hanya diam, membiarkan Jungkook memeluknya begitu possessive.

"Sudah putuskan ingin membeli apa?"

"Belum"

Jungkook mendengus kesal, pasalnya sudah hampir dua jam mereka berkeliling mall dan belum satu barang pun mereka beli. Jungkook menarik sang pria manis memasuki salah satu sket penjualan pakaian.

"Aku mohon beli lah sesuatu"

"Aku sedang tidak ingin membeli apapun, aku hanya ingin cuci mata"

Hoseok melepas pelukkan Jungkook dan berjalan mendekati satu setelan baju yang cukup menarik perhatiannya. Pria manis itu hanya menyentuhnya sebentar, memeriksa harganya, lalu pergi melihat baju yang lain. Begitu terus hingga Jungkook yang masih terdiam di tempat, dibuatnya berdecak emosi. Dengan langkah lebar Jungkook menarik semua pakaian yang telah di sentuh Hoseok, melemparnya pada satu pelayan, dan berjalan menuju kasir lalu membayarnya. Sekarang Hoseok yang dibuat ternganga.

"Kookie, kenapa membeli sebanyak itu?"

"Sayang, sudah hampir dua bulan kau tak meminta apapun dariku. Aku mohon, belanjakan uangku. Kau akhir-akhir ini terlalu berhemat"

Mata Hoseok memicing menatap pelayan toko yang telah berjalan membawakan semua barang belanjaannya menuju mobil Jungkook. Setelah pelayan itu menghilang, Hoseok kembali menatap Jungkook.

"Hey! Tidak ada salahnya berhemat, kita juga butuh menabung untuk bekal masa depan kita"

"Hoseok, uang selalu mengalir di tabunganku. Aku bahkan harus membuat beberapa tabungan berbeda bank hanya untuk menyimpan uang. Aku mohon belanjakan saja uang-uang itu, aku tidak sanggup lagi untuk membuka rekening baru. Dan kau bahkan tidak menggunakan balck card pemberianku. Sungguh Hoseok, aku jadi cemas. Apa kau. . . sudah bosan denganku?"

Hoseok kembali ternganga, sebelah alisnya terangkat dan mentap Jungkook tak percaya. Ia berpikir, sepertinya Jungkook mulai gila. Karna, mana mungkin ia bosan menjalin hubungan dengan pria menawa, tampan, dan kaya seperti si Jeon muda ini.

"Jungkook, dengar ini baik-baik. Aku tidak akan pernah bosan denganmu. Jika suatu saat aku mengatakan aku telah bosan denganmu, maka saat itu juga kau harus segera membawaku ke rumah sakit jiwa"

"Apa itu artinya kau sangat mencintaiku?"

"Menurutmu? Oh ayolah. . . jika kau berpikir aku yang tak menggunakan uangmu, maka kau salah besar. Sebagian besar uang pemberianmu aku investasikan, dan sisanya aku tabungkan. Jadi ku mohon jangan pernah meragukanku lagi, sayang"

Hoseok berjinjit meremat bahu Jungkook dan mengecup pipi sang kekasih. Jungkook menghela napas lega. Ia bersyukur memiliki kekasih seperti Hoseok, Hoseok benar-benar seorang calon pasangan hidup yang luar biasa, yah. . .walaupun terkadang sifat bar-barnya membuat Jungkook geleng kepala.

"Jadi. . . diam-diam kau seorang investor? Di perusahaan mana?"

Jungkook kembali memeluk pinggang Hoseok, membawa pria lebih mungil darinya untuk melanjutkan acara cuci matanya.

"KTH Corp. Kau tahu? Perusahan elektronik milik Kim Taehyung"

Seketika Jungkook menghentikan langkahnya, membuat Hoseok mengernyit menatap wajah dingin Jungkook.

YouTubeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang