My Kissable Boyfriend

1.6K 220 9
                                    

Jungkook mendesis marah dengan bibir penuh dengan kripik kentang. Matanya menajam kearah screen tv, jari-jari tangannya dengan penuh penekanan menari di atas console, dan kaki yang menendang-nendang meja setiap kali karakter yang ia mainkan terkena tembakan dari sang lawan.

"Sial! Tuhan menciptakanku tidak untuk menyerah boi! Ha! Rasakan! Akan ku tembak tepat mengenai kemaluanmu dan menghancurkan masa depanmu! Demi pantat kenyal Hoseok!!! Aku akan menang kali ini!!!"

Jungkook tertawa kencang, menertawakan perkataannya sendiri. Namun seketika tawanya mereda saat Hoseok berdiri tepat di depan Jungkook. Dengan tangan berkacak pinggang, mata menajam, serta ujung kaki yang mengetuk-ngetuk lantai, Jungkook tahu sembentar lagi ia akan mendengarkan ceramah panjang.

"Sudah berapa kali aku katakan? Pergilah bekerja! Kau selalu membolos dengan alasan ingin menjagaku di rumah, tapi lihatlah! Apa yang karyawanmu katakan saat menemukan bos gilanya bermain game seharian di depan tv! Dan apa-apaan kaosmu itu? Sudah berapa hari kau tak ganti baju?! Oh astaga. . . aku harus segera memeriksa kewarasanku, karna kau pikir aku sudah gila. Mengencani pria jorok sepertimu"

Jungkook menguap dan merenggangkan otot-ototnya.

"Sayang, aku benar-benar menyukai tubuh sexy-mu. Tapi percayalah aku akan mengikatmu di atas ranjang jika kau tak segera menyingkir dari sana, game-ku masih berjalan. Dan. . . Yak! Aku selalu ganti baju! Hanya saja semua baju yang ku miliki berwarna sama! Hitam! Apa kau lupa?!"

Hoseok hanya menggeleng menanggapi ucapan sang kekasih. Ia memilih mengalah dan duduk di samping Jungkook. Memperhatikannya bermain game yang menurut Hoseok benar-benar membosankan dan tak berguna.

Hoseok bosan, benar-benar bosan dan Hoseok tak tahu harus apa. Ia berbaring di atas sofa dengan kaki yang menggantung di atas sandaran sofa. Sesekali ia menendangkan kakinya kearah belakang kepala Jungkook. Namun sepertinya Jungkook tak menghiraukannya.

Satu ide muncul dibenak Hoseok, dengan tawa melengking ia menegakkan tubuhnya meninggalkan Jungkook yang menatapnya heran. Jungkook kembali terfokus pada game, terus berteriak dan mengumpat.

Tak lama kemudian Hoseok datang, dengan senyum manis ia duduk berdempetan dengan Jungkook. Sebelah tangannya memeluk pinggang Jungkook sedang sebelahnya mengelus lengan Jungkook.

"Apa yang kau lakukan baby?"

"Tidak, hanya menontonmu"

Jungkook mengangguk dan membiarkan Hoseok bersandar pada bahunya. Namun Jungkook kini tersentak kaget saat dengan tiba-tiba Hoseok mencium bibirnya berkali-kali.

"Sayang, aku mohon berikan aku waktu sebentar. Setelah ini aku akan melakukan apapun yang kau mau"

Hoseok tak menjawab, ia justru semakin gencar mengecup leher dan dagu Jungkook.

"Sayang, aku benar-benar memohon padamu oke? Biarkan aku menyelesaikan game ini"

"Lanjutkan saja, aku hanya ingin menciummu"

"Oh benarkah? Kau sedang menggodaku dan membuatku melepaskan gameku. No no no. . . Sorry baby, kali ini aku lebih mencintai gameku"

"Aku tidak menyuruhmu berhenti. Lagipula kau terlihat menikmati gamemu"

Jungkook tak menjawab, ia memilih fokus. Sedangkan Hoseok semakin gencar mencium Jungkook, tak jarang Jungkook menoleh sebentar untuk membalas ciuman Hoseok, namun tetap matanya tak lepas dari screen tv.

Bunyi kecupan terdengar nyaring saat Hoseok menghisap leher Jungkook keras, meninggalkan hickey disana. Jungkook sebenarnya sudah tak tahan dengan kelakuan Hoseok. Namun sepertinya kali ini ia tak mau mengalah.

Hoseok semakin menjadi, kini dia duduk di pangkuan Jungkook, menarikan jari-jari lentiknya di atas dada bidang Jungkook.

"Buka bajumu, aku ingin mencium dadamu"

"Tidak, aku akan kalah nanti"

"Ah Kookie~ Ayolah~"

"Serius Hoseok, apa yang sedang kau lakukan?"

"Menciummu?"

"Untuk?"

"Hey apa yang salah?! Kau terlihat begitu kissable, aku tak bisa berhenti menciummu"

Jungkook berhenti menekan consolenya, ia menunduk menatap Hoseok yang justru menatapnya dengan tatapan bingung kearahnya.

"Hoseok jangan berikan aku tatapan seperti itu"

"Maksudmu. . . seperti ini?"

Hoseok memiringkan kepalanya dengan jari telunjuk yang mengetuk-ngetuk dagunya. Mata besar Hoseok terlihat berkerlip di pandangan Jungkook. Baiklah Jungkook tidak tahan.

"Fine!"

Jungkook membantin console sembarang arah. Ia menggendong Hoseok dan berniat membawanya ke kamar sebelum Hoseok tertawa geli.

"Oh mau kau bawa kemana kekasihmu ini tuan Jeon?"

"Tentu saja melanjutkan apapun yang telah kau perbuat, nyonya Jeon"

"Maksudmu prank?"

Seketika Jungkook melepas gendongannya pada Hoseok, membuat Hoseok menjerit saat ia jatuh diatas karpet ruang tv.

"Yak! Kau_"

"Dimana kameranya?"

Hoseok menunjuk kearah meja samping tv. Jungkook menatap kamera itu dengan wajah datarnya. Hal ini membuat Hoseok semakin puas tertawa.

"Ini tidak lucu Hoseok"

"Oh astaga lihat wajahmu, ahahaha! Aku tak sabar mengunggah video ini, dan melihat reaksi para karyawanmu"

Jungkook menghela napas sebelum ia menyeringai. Hoseok yang melihat seringaian dari Jungkook, seketia mengatupkan bibirnya rapat. Hoseok meneguk ludahnya kasar ketika Jungkook berjongkok di depannya.

"Jungkok apa yang_"

"Aku juga penasaran dengan reaksi para karyawanku, saat melihat betapa dominannya diriku saat aku menggagahi tubuhmu"

"Jungkook, maafkammphh!"

Dan selanjutnya mungkin kalian tahu apa yang terjadi.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

End

Maafkan daku, akooh gabut :'))

YouTubeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang