7.Tujuan Hati

4.8K 465 42
                                    

Setelah makan malam yang agak canggung itu selesai, Seulgi berjalan menuju kamar nya. Saat membuka pintu ia melihat Irene sudah duduk di ranjang, dengan sigap Seulgi kembali menutup pintu kamarnya lagi hendak pergi,ia tidak mau mengganggu Irene

"Seulgi.."

Mendengar panggilan Irene ,seulgi menahan pintu nya

"Apa?"

"Kamu mau tidur dimana?"

"Kamar atas"

"Itu di pakai eomma dan appa kang"

"Ya udah kamar tetangganya aja"

Memang rumah seulgi ini banyak kamar nya, rumah gede yekan :v

Hening....

Seulgi belum beranjak Dari Sana

"Bisakah kamu menemaniku malam ini?"

What? Seulgi ga salah dengar? Irene minta di temenin woaaahhh

Seulgi ga langsung masuk namun masih di dekat pintu

"Aunty kenapa?"

Irene melihat Seulgi yang berada di ambang pintu itu berdiri dengan tegang

Irene tersenyum melihatnya, membuat dirinya semakin rindu pada Seulgi

"Masuk lah,tak apa,aunty ga gigit kok" Irene menyuruh masuk seulgi,dan menepuk ranjang di sisi nya

Seulgi masuk dan duduk di samping Irene

"Aku mendengar obrolan mu dengan appa tadi Sebelum makan malam"

Seulgi menoleh pada Irene dengan tatapan terkejut

"Ga usah kaget, aku tahu ini semua sulit buat kamu... Mungkin ini saatnya kita sudahi semua ini..."

"Maksud aunty?"

"Kita ga perlu berpura pura masih bersama ,ga perlu pura pura masih saling mencintai,aku capek seul"

Irene menatap Seulgi dengan tatapan sendu yang membuat hati seulgi menjadi amat sakit,amat perih

"Ayo bercerai sungguhan"

"Ta-tapi"

"Aku tahu, kamu menyukainya kan?"

"Hah?"

"Jisoo... Temanmu"

Seulgi terkejut, bagaimana bisa Irene tahu ,memang benar Seulgi sedikit menyukai jisso, bagi seulgi ,Jisoo amat manis dan cantik namun seulgi sadar bahwa Seulgi masih mengikat janji suci dengan Irene, ia harus melupakan jisoo walaupun sulit

"Kamu ga perlu kaget Seul, aku tahu semuanya... Bahkan yang nelepon kamu tadi siang itu jisoo kan?"

Seulgi menyerah, ia mengakui bahwa yang menelepon dirinya tadi siang memang Jisoo,namun ia menolaknya dan memilih Irene

"Jika kita bercerai, kamu bisa bersama nya Seul.. Kamu bisa bersama orang kamu kamu sayangi"

"Tapi aku juga mencintai aunty, tidak bahkan lebih mencintai aunty lebih dari siapapun, kecuali eomma dan yerim"

Irene tersenyum pada Seulgi, bisa bisanya Irene tersenyum seperti itu

"Terima kasih sudah mencintai aku Seul, tapi hati kamu udah bukan milik aku lagi seutuhnya, sebagian sudah bersama wanita itu"

"Maafkan aku..." Seulgi menunduk

"Ani,yang harusnya minta maaf itu aku, aku sudah membuat kamu bingung,seharusnya aku tahu,kamu masih anak anak, kita tidak seharusnya bersama, ayo kita berpisah" Irene mengelus kepala Seulgi lembut

Aunty! Rujuk yuk (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang