Chapter 11

9 2 0
                                    

Happy reading🖤

Fyi ^typo bertebaran💨





Ami melihat tatapan dingin dari pria itu,walaupun pria memakai masker dan hanya matanya yang tampak namun dapat dengan jelas ami membaca makna dari tatapan pria itu,

Siapa dia?kenapa dia tiba-tiba memelukku dengan kuatnya,dan jujur ami setengah mati menahan detak jantungnya agar tidak berdegup dengan suara keras,

Ingin rasanya ia menjerit sekuatnya,ingin menyingkir dari pria itu namun tenaga ami tak sebanding dengan kekuatan pria itu,

"Lepaskan aku,tolong lepaska aku" ucap ami bergetare lirih sambil berusaha melepaskan cengkraman pria itu dari pergelangan pinggangnya,

Tanpa berbicara pria itu menyeret ami kegerumunan manusia,ia hanya bisa meneteskan air mata yang seakan keluar memaksa sebab ketakutannya,

Spontan seseorang menarik tangan kanan ami,dan spontan amu jatuh ke pelukan pria itu,dan dia adalah jungkiee,

Ami hanya memeluk erat jungkie dengan tangan gemetar,dan di otak ami hanya wajah pria misterius itu yang menghantuinya,

"Apa yang terjadi,mengapa kau menangis?" Tanya jungkie sebari melepaskan pelukan ami dan intenst melihat wajah ami,

"Ada apa?jawab aku ami!mengapa kau ketakutan seperti ini" Tanya jungkie khawatir,

Tangis ami pecah di tengah keramaian manusia,dia ketakutan,di otakknya sudah bercampur aduk,bibir bergetar sesekali ia menggigit bawah bibirnya,
Tanpa menunggu lama jungkie yang melihat ami ketakutan membawanya ke tempat yang lebih sepi pengunjung,dia duduk di ujung keramaian itu,

"Mengapa kau meninggalkan aku?kemana saja kau?kau tau tadi.,--" ami menangis lagi,

"Aku tadi hanya ingin membeli cemilan untuk kau makan selagi kau melihat pertunjukan itu,". Jungkie mulai mejalaskan panjang lebar namun ami tak menghiraukan,masih dengan keadaan tangan bergetar,

Seperti masalalu yang terungkit kembali,ami ketakutan mengingat masalalunya,dan ini yang membuat dia sangat sensitif dengan kehadiran orang asing,apalagi yang membuat ami ketakutan,

"Pria i...ttuuu" ami menunjuk ke arah keramaian itu,ketakutan setangah mati,

"...dia ingin membawaku tadi,"masih dengan posisi menunjuk keramaian itu,

"Pria?siapa?apa yang dikatakan padamu" tanya jungkie serius bercampur khawatir,

"D..iaa bilang akan bersenang-senang dengan ku malam ini," tangis ami pecah lagi sebari mengingat kejadian tadi.

Jungkie berdiri di hadapan ami,dan menggenggam tangannya,
"Ayo ku antar kau pulang,aku ada urusan mendadak."
Sekejap nada bicara jungkie berubah menjadi dingin,ntah apa itu,seperti emosi,khawatir dan ntah lah,

~~~~~~~~~~

Jungkiepun mengantar ami pulang,memastikan gadis itu sampai masuk ke kossannya,
Sebelum ami melangkah masuk ke pintu kosnya jungkie berteriak,

"JANGAN KAU PIKIRKAN KEJADIAN TADI,AKU MENCINTAIMU" ujar pria itu sambil mengumbar senyuman kepada kekasihnya,

Hanya senyuman paksa keluar dari bibir ami,sambil melambaikan tangan,

"Aku akan mencoba tidak memikirkannya,tapi aku tak janji,"ujar gadis itu sambil masuk kedalam rumah kosnya,

~~~~~~~~

"Hallo hyung,kau dimana".tanya jungkie sebari sedikit menggeser Earphone agar pas ketelinganya,sambi fokus menyetir

"Ada apa kau menanyakan kabarku ha?apakah kau melihat gadis berdada besar di club?".sahut  pria di telpon itu,

BUKAN IDOL BIASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang