PART 7 (Sebelum memulai LDR)

236 8 3
                                    

16 Februari 2018

Sehari setelah pelantikkan, Ardi meminta ku untuk menemaninya kembali membeli dan mencari perlengkapan seragam dan kebutuhan lainnya untuk berangkat kecabangan. Namun aku bilang pada Ardi bahwa aku ada jadwal kuliah pagi dan harus masuk kuliah dulu. Ardi pun mengiyakan. Katanya tidak apa apa nanti biar dia yang menjemput ku ke kampus. Yasudah kalo mau menjemput, nanti ku kabari kataku pada Ardi.

Ketika jam kuliahku selesai tepat pukul 11.30 Ardi mengabari ku bahwa dia sedang dalam perjalanan menuju kampusku.
"ri aku dijalan yaa tungguin di kampus"
Dan  ku balas "okee hati hati yaa ❤"

Tak sampai menunggu satu jam, Ardi langsung menelfon ku dan telfonnya ku angkat
"hallo assalamualaikum? Kamu dimana ri?  Ni aku didepan"

"iya aku kedepan skrg, tunggu"

"iyaa"

Aku langsung bertemu Ardi, dan langsung bergegas bersamanya. Pertama kita mencari perlengkapan Ardi yang kurang untuk perbekalannya kecabangan. Aku menikmati waktu disetiap perjalanan ku dengannya. Ardi terlihat sangat bersemangat disaat ku menemaninya berjalan jalan di disebuah jalan dikota bandung untuk mencari perlengkapan militernya. Jadi dikota ku ini ada beberapa tempat dan jalan yang isinya khusus berjualan perlengkapan kedinasan dan militer, tak perlu kusebutkan letak persisnya dimana ya mungkin kalau kalian yang asli tinggal dikota bandung pasti sudah hafal hehe. Asal kalian tahu dibeberapa tempat ini lah aku menghabiskan waktu dengan Ardi. Berbeda dengan pasangan lain, aku dan Ardi memang pasangan yang sangat aneh dan tidak terlalu banyak menghabiskan waktu di mall dan tempat perbelanjaan modern lainnya hehe. Kita lebih sering menghabiskan waktu seperti ini, saling menemani ketika salah satu diantara kita membutuhkan sesuatu dan mengharuskan membeli sesuatu disuatu tempat. Bahkan jika dikatakan main ke tempat perbelanjaan modern atau mall aku dan Ardi bisa dihitung jari karena kita sangat jarang menghabiskan waktu seperti kebiasaan pasangan lain. Menonton film saja masih bisa dihitung jari. Kita lebih sering menghabiskan waktu berdua untuk makan diluar hingga kenyang atau kita menghabiskan waktu berdua dirumah saja. Karena menurut kami menghabiskan waktu dirumah ketika Ardi sedang IB dan cuti itu sudah cukup, selain bisa terpantau oleh kedua orang tua kami, kamipun bisa menghemat tenaga lah agar tidak terlalu lelah main diluar. Karena waktu itu aku masih sangat sibuk kuliah, dan Ardi pun sibuk pendidikan kecabangan yang mengharuskan ia bolak balik luar kota setiap minggu. Kadang akupun tak tega jika harus mengajaknya main keluar sedangkan ia pun ingin punya waktu dgn keluarganya. Jadi seperti itulah solusi quality time kami kala itu hihihi.

Tapi perlu kalian ketahui, kami sangat bahagia menjalaninya dan tak ada beban di kepala kami. Kami tak ingin mencontoh kebiasaan gaya berpacaran org lain. Kami bahagia dengan cara kami sendiri.

Setelah perjalanan mencari perlengkapan Ardi, seperti biasa kami makan dicafe seribu umat ya u know who lah tak perlu kusebutkan yaa hehe. Tempat yang sangat sering disinggahi para mahasiswa dan anak muda pulang ngantor. Bukan karena harga makanannya yang murah tapi memang cafe inilah yang sering kami singgahi dari awal pertemuan kami dulu. Selain lokasinya yang strategis, tempatnya juga nyaman. Aku bisa diam berjam jam mengobrol dengan Ardi jika makan disini.

Setelah makan, Ardi mengantarku pulang kerumah. Kali ini aku berniat mengenalkan Ardi kepada orang tua ku. Dan disinilah awal perkenalan Ardi dengan kedua orang tua ku. Aku tertawa kecil melihat ekspresi wajah Ardi yang sangat gugup ketika berhadapan dengan ibuku. Entahlah apa yg Ardi rasakan kala itu haha. Ku biarkan saja Ardi mengobrol dengan orang tua ku kala itu. Tapi Ardi cukup bisa mengontrol rasa gugupnya sih hahaha.

Setelah itu Ardi berpamitan untuk pulang, aku mengantar Ardi hingga ke depan rumah. Lalu Ardi pamit padaku, disitu entah kenapa aku merasa sedikit mellow dari yg biasanya hahaha mungkin sebagian orang bisa menilaiku sangat lebay tapi yasudahlah aku tak peduli pada penilaian orang lain kala itu padaku. Aku sedih, Ardi pun tak tega meninggalkan ku untuk beberapa bulan kedepan. Tapi ya mau bagaimana lagi ini pun untuk masa depan dan karirnya. Bagaimanapun aku harus mendukung dan mensupport.

"udah  gaboleh nangis jelek, aku gaakan pergi dong gini caranya mah"

Ardi mencoba menghiburkuu kala itu, tapi tetap aku tak bisa menutupi rasa sedihku kala itu, padahal kami hanya terpisah kota saja yang kota itupun bisa ditempuh dalam waktu 3 jam. Ah dasar mungkin karena kami kala itu baru saja jadi pasangan yang baru dimabuk cinta jadi lebaynya berada dilevel tertinggi hehe.

"iyaa ga sedih kok, udah kamu pulang sana. Hati hati dijalan, awas packing barang ada yg ketinggalan yaa"

"iya sayang udah gausah nangis gitu makin jelek ah, ga tega aku ninggalinnya juga. Nanti aku pasti kabarin kamu terus kok ya, kalo hp dikumpulin nanti aku bilang kamu, kalo aku bisa pegang hp pun aku pasti langsung telfon kamu"

"iyaaa udah sana pulang ih"

Aku sedikit membentak Ardi kala itu, hahaha lucu sih. Ardi malah ku marahi waktu itu karena aku kesal dia tak kunjung pulang juga dan jadinya aku malah semakin berat melihat dia pergi. Melihat sikapku yang seperti itu Ardi malah mendekatiku lalu memeluk ku. Ya bisa kalian bayangkan disini aku merasa seperti adegan peran di ftv sctv. Ya tapi itu adanya kami waktu itu. Baru mau LDR beda kota aja masha allah sedihnya hahaha.

"udah ntar ni photo box kita sama foto kamu ini aku bawa ditas sm di dompet ya jaga jaga kalo lg ga pegang hp trus aku cmn bisa mandangin foto kamu aja deh hahahaha mampus deh tapi nanti aku makin kangen sm kamu ya haha tersiksa deh kita berdua nahan kangen"

Itulah celetukkan Ardi kala itu sambil memelukku, aku tak bisa menjawabnya dan hanya terdiam kaku. Lalu Ardi pamitan pulang padaku.

"kabari kalo sudah sampai rumah ya" ucapku kala itu

"iya sayang" balas Ardi

Ini adalah hasil photobox Ardi dan aku kala itu sebelum Ardi memulai pendidikan kecabangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini adalah hasil photobox Ardi dan aku kala itu sebelum Ardi memulai pendidikan kecabangan. Mohon maaf hasil fotonya aku pakaikan blur efffect ya demi kenyamanan privasi kami berdua saat ini😊

Sebelumnya saya mengucapkan terimakasih banyak pada kalian yang sudah membaca, memberi vote, dan memberikan komentar positif pada cerita saya ini. Ini memang cerita real kisah liku cinta saya bersama seseorang. Maka dari itu demi kenyamanan privasi saya menyamarkan tokoh - tokoh didalam cerita wattpad saya ini. Sekali lagi terimakasih kepada kalian semua yg sudah memberikan support. Jika ada yang kurang dimengerti dari jalan cerita ini boleh kalian tanyakan dikolom komentar ya. Mohon maaf pula jika saya jarang sekali update cerita kelanjutannya, karena saya sekarang disibukkan oleh pekerjaan utama saya, saya bekerja shift disalah satu rumah sakit militer yang berada dikota bandung. Mungkin disuatu part saya akan bercerita mengenai detail pekerjaan saya dirumah sakit yaa.

Hope u enjoy with this story 🙏😊

MY SECOND SERGEANTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang