PART 8 (Manis-pahitnya LDR?)

161 8 3
                                    

Long distance relationship

Ya begitulah orang sering mengenal dengan istilah hubungan jarak jauh, berat memang bagi beberepa pasangan yang baru memulai menjalaninya. Tapi tak jarang dari mereka yaitu pasangan - pasangan yang sudah fasih menanggung rindu dengan waktu yang cukup lama. Komitmen yang mereka pegang adalah alasan utama mengapa mereka mau bertahan didalam hubungan yang dipisahkan oleh jarak, ruang, dan juga waktu.

Sebagian orang mungkin tak aneh lagi jika mendengar seorang wanita yang mempunyai pasangan seorang abdi negara, entah apapun itu profesinya yg berkaitan dengan urusan negara pasti tak akan jauh dari kata dan pertanyaan "pacar mu tugas dimana? Jauh gak? "

Ya itulah yang kadang sering aku dapatkan dari beberapa teman dan kerabat, tak apalah. Disini aku banyak belajar menjadi dewasa, karena nyatanya tak semua orang bisa kuat dengan hubungan jarak jauh seperti ini.

Kala itu, aku dan Ardi sudah menjalani LDR hampir 1 bulan lamanya, tak terasa waktu sudah 1 bulan saja dari hari pelantikkannya waktu itu. Di minggu pertama Ardi mengawali pendidikan kecabangan dia tak diizinkan memegang handphone atau alat komunikasi lainnya. Dan memang Ardi sudah bilang pada ku dari awal, ya aku bilang aku tak keberatan yang terpenting ketika ada waktu nanti diberi kesempatan untuk berkabar tolong langsung kabari keluarga dan kabari aku. Kubilang seperti itu.. Dan Ardi pun mengiyakan kata kata ku kala itu.

Setelah 1 bulan tak ada kabar akhirnya ada notif pesan whatsapp pada handphone ku
"Sayang"
Aku kaget, tapi senang karena setelah satu bulan akhirnya ada kabar juga darinya.
Tak lama kemudian notif panggilan video masuk pada whatsapp ku. Langsung ku jawab.

"Hallo assalamualaikum" suara Ardi yang terdengar jelas saat itu.
"Waalaikumsalammm, apakabarrrr kamu? Sehat kan?" Jawabku kala itu padanya.

"Alhamdulillah sehat sayang, kamu gimana? Sehat kan? Kuliahmu lancar?"

"Sehat juga alhamdulillah, iya lancar kok hehe. Gimana disana? Nyaman gak? Betah gak disana?"

"Ya syukur kalo kamu sehat, jaga diri baik baik ya jgn macem macem. Ya gini aja yangg alhamdulillah disyukuri di nyaman nyamanin aja. Kangen nih hahahaha" canda Ardi waktu itu padaku

"Huss baru juga sebulan udah kangen"

"Yaampun gaboleh kangen emang ? Oh berarti aku ga dikangenin dong?"

"Canda canda yangg hahaha iya kangen juga. Msh ada 2 bulan lg tapikan" jawabku.

"Iya sabar doain semoga minggu depan aku dapet ib yaa"

"Yee alhamdulillah, aamiin semoga beneran ib yaa"

"Aamiin sayang. Aku gabisa lama lama yaa ini hp mau dikumpulin lagi. Nanti aku kabarin kalo aku dapet pesiar sm ib. Kamu jaga diri baik baik disana, kuliah yg bener biar cepet beres ya. Oh iya tadi dapet salam dari mama katanya kapan mau main kerumah?"

"Iya siap sayang. Hati hati kamu jg disana jangan aneh aneh. Sehat sehat ya. Hahaha iya waalaikumsalam ibuu, insha allah sampein ke mama kamu nanti kl aku libur kuliah pasti main kerumah ya"

"Hahahha iya aman sayang. Okee ditunggu loh sm mamah nanti yangg jangan lupa. Yaudah aku kumpulin hp lg yaa sayang bye assalamualaikum"

"Iyaa Waalaikumsalamm"

Begitu kiranya obrolan ku dengan Ardi di vidcall pertama kami setelah tak berkabar satu bulan. Dia skrg menjadi lebih hitam namun tetap berisi dan aku lucu saja melihat dia yg sekarang dengan kepala gundulnya itu.
Dari raut wajahnya dia terlihat agak sedih namun dia tak mau banyak bicara. Aku tau dia mungkin sedikit tak nyaman dengan keadaan dan kondisinya disana, dan aku sangat paham karena dia anak bungsu dan sangat disayang oleh ibunya jadi walaupun sekarang dia sudah bukan warga sipil lagi tetap saja masih ada sifat manjanya yg terlihat. Tapi aku salut pada Ardi yang kala itu enggan menunjukkan sedihnya pada aku apalagi pada ibunya. Karena dia memang tak suka membuat orang disekitarnya khawatir pada keadaannya saat itu.

Akupun tak terlalu banyak bertanya padanya, yg terpenting bagiku dia sehat dan baik baik saja disana itu sudah cukup. Selebihnya tak apa jika dia sedikit tak nyaman dgn kondisinya disana karena dia harus belajar menjadi lebih dewasa dengan keadaannya skrg yg sudah menjadi militer. Sebenarnya aku rindu dia dengan sifat manjanya hahahha tapi tak apalah minggu depan semoga saja dia benar benar diberi ib.

 Sebenarnya aku rindu dia dengan sifat manjanya hahahha tapi tak apalah minggu depan semoga saja dia benar benar diberi ib

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Awal video call LDR kami dulu ☺️

Maaf kali ini baru update kembali, sejak akhir tahun kemarin saya masih disibukkan oleh tugas kantor sampai akhirnya baru bisa rehat sejenak dari tugas kantor dibulan bulan ini. Tak bisa janji update cepat dan tepat waktu ya. Tapi insha allah saya selalu up story saya ini walaupun waktunya mungkin terbatas. Selamat membaca kembali readers🤗

MY SECOND SERGEANTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang