Tonton dulu Trailer nya siapa tahu suka🤭
Aku baru saja keluar dari perpustakaan kota, Dengan membawa beberapa buku yang ku pinjam, berjalan di trotoar menikmati suasana jalanan dengan Riuh aktivitas orang-orang, kendaraan yang lalu-lalang, pedagang kaki lima, anak-anak yang bermain main, dan yang sering nangkring di warung sebrang jalan, para cogan ARIMBA geng yang di paling di takuti di sekolah maupun luar sekolah.
Aku sudah biasa melihat penampakan mereka yang sering bolos, dan hanya menghabiskan waktu untuk merokok dan meminum kopi saja di warung itu.
Saat kulihat jam tangan, yang menunjukan pukul 2.30 siang. Bagus lah masih bisa istirahat." Doorr, " reflek aku menggeplak kepalanya, dan ups ternyata dia Rendy panglima geng ARIMBA.
"Anjir, sakit tau Bintang. "
"Dari mana lo tahu nama gue, awas ya jangan deket-deket gue. " aku agak menjauh dari Rendy, aku tidak takut hanya waspada.
"Wiss, kalem kalem gue cuma mau ngasih ini ke elo. " Rendy membawa sebuah kado berukuran sedang di tanganya, dia menyerahkannya kepadaku.
"Taro di bawah, nanti gue ambil" aku menunjuk ke trotoar,
Rendi menghela nafas,
"Tinggal di ambil langsung, apa susahnya sih""Yaudah, gue gak mau terima. "
"iya-iya nihh, " Rendy menaruh kado itu di trotoar.
"itu dari Argadana, thanks gue cabut dulu jangan lupa di bawa" Rendy tersenyum lalu pergi.Aku mengambil kado itu,
Argdana, ketua geng ARIMBA. Hah, bisa-bisa nya dia ngasih kado ke aku, di kelas aja dia gak pernah ngomong sama aku, kenapa tiba-tiba.
"cieee baru pulang sekolah ya Bintang kecil, bawa apaan tuh?" Dion langsung merebut kado di tanganku,"Eeh, main rebut-rebut aja" melihat dia akan membuka kadonya, aku membulatkan mata.
"Eehh, pala ayam mau ngapain lo" memukul tangannya dan berusaha merebut kembali kado itu.
Dia berusaha menjauhkan kadonya dariku,
"Mau gue buka lah, "Aku membiarkannya membuka sedikit dan langsung saja ku tarik kado itu, lalu berlari.
"Woy Bin, gue kepo ayolah. " Dia mengejarku, terus memanggil-manggil.
Gak terasa sudah sampai di depan pintu rumah aku berlari. Aku menstabilkan nafasku yang ngos ngosan.
tiba-tiba Dion sudah ada di dekatku
"capek ya?""Menurut lo," aku teringat padahal tadi dia ketinggalan jauh.
"Kok bisa sampe sini cepet banget sih Lo?"Dia tersenyum senang lalu melihat ke arah rumah tetanggaku,
"Makasih pak Septo""Waahhh curang-curang"
"Itu bukan curang tapi strategi". Ucapnya dengan bangga, lalu dia merubah posisi memohon dan memperlihatkan puppy eyes nya.
"Bintang kecil di langit yang biru, bisakah kamu memperlihatkan isi kotak itu?" Aku melihatnya dengan tatapan datar. Dia tidak memakai baju seragam sekolah?"Tunggu-tunggu ada yang aneh, lo kenapa gak masuk sekolah?" Menatapnya lekat, dia menormalkan ekspresi nya, sepertinya dia bingung mencari alasan.
"biasalah gue...kenapa ya?" Entah apa yang merasuki manusia ini, aku menghela nafas.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOT CONNECTED (HIATUS)
Ficção AdolescentePenasaran kuy gaskeun baca! "Aku tak pernah memikirkanmu secara sengaja, tapi secara tidak sengaja kamu selalu ku pikirkan" . . BintangYA Masih banyak yang harus di perbaiki krisarnya jangan sungkan ya...