17 - Never Ending

435 46 12
                                    

Enam orang pemuda sedang menunggu seseorang dengan tak sabar. Di sekitar mereka sudah banyak wartawan dan beberapa orang yang mengenakan seragam tentara mereka. Hari ini adalah hari terakhir bagi beberapa orang setelah melakukan tugas negara selama hampir dua tahun. Dan hari ini pula si maknae selesai bertugas.

Changsub melirik jam tangan mahal miliknya, kemudian mendesah bosan. “Kemana anak itu? Apa dia keluar lewat pintu lain? Tak tahukah dia jika disini sudah sangat panas” gerutunya.
Kemudian seruan Peniel mengalihkan tatapan lima member yang lain. “Itu Sungjae!”

Seorang pemuda berseragam tentara  terlihat berjalan menghampiri mereka dengan senyum lebar. Wajah tampannya jauh semakin tampan dengan balutan seragam itu. Tubuhnya tampak lebih atletis dan tegap, membuat beberapa fans yang datang menyambut kepulangannya berteriak histeris, bahkan tak sedikit yang menangis.

“Sungjae – ya!” seru Changsub merentangkan kedua tangannya, bersiap memberi pelukan pada sang maknae.

Namun Sungjae berjalan melewatinya begitu saja, bahkan sempat mendorongnya ke samping karena menghalangi langkahnya yang akan menghampiri lima member lainnya.

Hyung!” seru Sungjae memeluk satu persatu Hyung – nya. “Ah, rasanya senang sekali” ujarnya penuh kebahagiaan.

“Yook Sungjae! Kau tak ingin memelukku? Aku sudah menunggumu sejak tadi dan kau justru – “

Sungjae tiba-tiba memeluk Changsub dengan erat. “Aigoo, Changsubie benar-benar merindukanku, eoh?” ucapnya dengan sebelah tangan menepuk-nepuk punggung Changsub.

Tingkah sang maknae tak luput dari tawa member lain. Rasanya sudah lama sekali mereka tak merasakan kebahagiaan seperti itu, berkumpul kembali dengan semua member. Butuh beberapa tahun menunggu hingga mereka bisa kembali berkumpul dengan formasi lengkap.

Walaupun selama mereka bertugas di kemiliteran kadang mereka mendapat libur dan digunakan untuk bertemu dengan member lain. Namun rasanya berbeda ketika sekarang mereka benar-benar telah menyelesaikan tugas dan bisa kembali sebagai BTOB lagi.

Ya! Kajja, kita harus segera merayakan kepulanganmu. Kau yang traktir, Sungjae – ya!” ucap Eunkwang melepas pelukan kedua adiknya.

Mereka bertujuh kemudian berjalan menyapa para penggemar yang datang menyambut kepulangan Sungjae. Beberapa kali mereka berpose bersama karena Melody ingin mengambil foto mereka. Ah, sudah lama sekali rasanya mereka bisa berfoto bersama di hadapan para fans. Sungguh hari yang indah bagi BTOB dan Melody.

.
.
.

“Jadi bagaimana rasanya setelah kembali? Kau merasakan apa yang dulu kami rasakan, ‘kan?” tanya Hyunsik yang sibuk membalik daging yang sedang ia panggang.

Sungjae mengangguk kecil, meminum bir miliknya. “Rasanya seperti burung yang lepas dari sangkar” jawabnya asal.

“Apa kau kesulitan selama disana?” tanya Minhyuk memberikan sepotong daging di mangkuk sang maknae.

“Awalnya begitu sulit. Aku harus hidup dengan disiplin dan banyak aturan. Tapi kurasa Eunkwang - hyung benar, masa training kita jauh lebih sulit. Apalagi tiga tahun pertama setelah debut. Itu sangat menyulitkan” jawab Sungjae tertawa kecil.

Mengingat bagaimana sulitnya mereka untuk mendapat pengakuan dari orang-orang jika mereka layak bernyanyi di atas panggung. Bagaimana lelahnya mereka saat melakukan segala hal untuk mengenalkan BTOB di dalam maupun di luar Korea. Hingga akhirnya mereka bisa sampai sejauh ini.

“Kau selalu melakukan semuanya dengan baik. Sejak dulu kita debut, hingga sekarang” ujar Eunkwang memuji kerja keras si maknae.

Sungjae menggeleng tak setuju, “Kita, Hyung. Kita sudah melakukan semuanya dengan sangat baik. Ini semua berkat kerja keras kita” ucapnya tersenyum tulus, sukses mendapat balasan senyum dan tepukan di pundaknya dari Eunkwang.

Never Ending ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang