My First Victim

32 1 0
                                    

Seperti ada sinar di kelopak mataku. Yang memaksaku untuk membuka dengan kuat mataku yang begitu penih. Ternyata hanya setitik cahaya yang mengenai mataku. Itu adalah cahaya matahari yang mendembus atapku yang bolong sedikit.

Aku melihat sekeliling memandang kearah seorang laki laki. Iya dia adalah kekasihku. Apa???? Kekasihku. Bukannya aku sudah mati?....... Apa dia mati bersamaku.

Pikiranku sangat kacau. Bukannya terakhir aku bernafas di toilet yang di gantung ibuku..... WTF kenapa aku masih di kamar aku seharusnya aku ada di dunia lain.....

"By..... By......"
Aku menghiraukan suara itu. Aku lagi kacau kenapa aku masih hidup. Aku masih bergelut dengan pikiran ku saat ini tanpa memandang dan mendegar suara yang berbisik dan cukup berat itu

"BY... Kau kenapa??"

Aku tersadar ketika dia mulai menduduki perutku.

"Ah... Sakit tau"

Dia hanya tertawa kecil dan mulai turun dari tempat tidur. Ternyata aku masih hidup. Terus bagaimana  ibu???apa dia memaafkan ku. Ah sudahlah yang terpenting aku masih hidup. Walaupun dengan perban di sekujur tangan dan kaki ku.

Ah perban......? Siapa yang perbankan tangan dan kakiku??

WTF....

Aku sangat terima kasih kepada orang yang perban kan aku.

Aku masih saja nyaman dengan posisi tidurku. Mungkin karna badanku susah di gerakan. Sangat sakit jika aku bergerak banyak. Bagaimana tidak kalian tau sendirikan aku disayat seperti dikuliti dan di tendang sana sini. Pusht.... Tidak kebayang betapa sakitnya. Tapi syukurlah aku sudah mendingan karna ini seperti di obati oleh seseorang.

"By... Yuk makan... Aku sudah menyiapkan makanan ini" ujar canyeol

"memang kemana ibu yoel?, aku sangat takut sma dia!!!!!!"

"Sudah gk perlu takut, kan sudah ku bilang ada aku" ujarnya

"tapi...kau hanya diam saat aku disiksa...hiks...hiks..."

Ntah kenapa aku meneteskan air mata dan mengeluarkan suara kecil seperti orang menangis.

"udah tidak usah menangis, ayo sini makan"

"NANTIK IBU MARAH YEOL"

Bentak ku, aku sudah tidak tahan jika aku sekali lagi mengalami hal mengerikan ini.

"KAN SUDAH KU BILANG.. ADA AKU"
Dia menaikan nada suaranya seimbang dengan suara aku tadi.

"lagian dia tidak ada disini" sambungnya sedikit menurunkan nada suaranya.

Aku mulai duduk dengan pelan. Mencoba kuat dengan kesakitan ini. Kalian tau bahwa chanyeol tidak bisa di bantah. Lagian perutku sudah mulai lapar juga.

"yeol emang ibu kemana? Kenapa aku gk mati?...." ujarku pelan dan masih bisa terjangkau suaraku yang pelan itu ke telinga dia

Aku melihat dia berhenti dan mulai menghampiriku. Dengan baju kaosnya. Dan memakai celana pendek.

Dia mendekat dan menolongku bangun dari tempat tidur. Iya aku menyukainya dengan sikap lembutnya saat saat seperti ini dan aku juga menyukai wajahnya yang begitu tampan itu.

"sudah nanti aku ceritakan.... Makan dulu" ujarnya

Sesampai di meja makan dia menggeser kursi untuk aku duduk. Benar semenjak kami menjalin hubungan dia selalu romantis terhadapku ketika ibuku tidak ada. Tapi berbeda jika ada ibuku dia seperti acuh tak acuh denganku. Menatapku aja dengan tatapan benci.

'tumben dia masak'

Di dalam makan kami. Kami hanya diam dan tidak berbicara sedikitpun hanya menikmati makan saat ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 12, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Obsessed With KillingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang