Move...

367 40 5
                                    

"Aku juga menyukaimu tapi maaf Lay, aku tidak bisa mengabulkan keinginanmu"


"Ohh... Begitu, maafkan aku"

"Hei kenapa kau minta maaf? Kau tak salah kok" Suho memegang tangan Lay yang merundukkan kepalanya

"Aku minta maaf, karena harus menyusahkan kakak tadi"

"Hah? Maksudmu?"

"Itu tadi, kakak membantuku"

"Ahh, tak masalah... Yasudah aku pergi dulu ya, hati-hati nanti kamu baliknya"

"Iya ish... bawel banget kakak, udah sana pergi"

"Iya-iya, aku cuman 4 tahun kok disana"

"Cuman kakak bilang? Astaga, otak kakak masih ada ditempatnya kan? Kau bilang cuman 4 tahun? 4 tahun itu sangaaat lama"

"Iya aku tau itu, maka dari itu aku ingin kamu untuk merubah diri kamu sendiri"

"Iya-iya, akan aku usahakan dan kupastikan saat kakak kembali kau tidak akan malu jika kakak bersamaku"

"Hei, aku tidak akan malu mau kamu kayak gimanapun itu, asalkan itu kamu aku masih suka, yasudah aku pergi dulu ya" Suho berdiri dari duduk dan berjalan meninggalkan Lay sendirian

"Dasar tukang gombal, oh iya Tao... Aku lupakan... Dia pulangnya gimana ya"

Oke sekarang kita tinggalkan Lay yang baru menyadari keadaan adiknya dan dilain sisi kini Tao sedang berjalan seorang diri sambil menatap gelapnya langit malam

"Seperti apa ya punya pacar? Bulan aja punya bintang yang berada disampingnya selalu,masa aku ngga,"

",baru pertama kali aku iri sama bulan"

"Hey wanita gila yang ngomong sendiri"

Tunggu, sepertinya aku mengenal suaranya

"KAU?"

"Eits... Jangan terlalu kaget seperti itu sayang"

"Sayang sayang pala mu pink, ngapain kau disini? Mengganggu saja"

Menyebalkan sekali. Kenapa ia datang disaat mood ku sedang tidak bagus

"Hey... Ini jalan umum jadi semua orang bisa lewat sini"

"Terserah kau saja, lebih baik kau jangan berjalan di dekatku, moodku sedang tidak baik" Tao mempercepat langkah kakinya

"Kau? Lagi unmood? Tumben sekali" namja tinggi tersebut malah makin mengejarku

"Berisik sekali, jan mengikutiku lagi"

"Oke aku tak akan mengikutimu lagi"

Kini Kris berjalan 5 langkah dibelakang Tao dan yang paling membuatnya kesal Kris masih saja mengikutinya

"Yak, sudah ku katakan jangan mengikutiku lagi, ahh... Aku tau, jangan-jangan kau itu stalkerku"

"Aku tidak mengikutimu dan juga aku bukan stalkermu"

"Lalu? Kau mengikuti siapa?," Lay melihat sekelilingnya, "tidak ada siapa-siapa"

Memang saat itu tidak ada satupun orang yang melawati jalan tersebut

"Aku ingin ke kedai yang didepan rumahmu"

"Kedai depan rumahku? Kau tau dari mana tentang kedai tersebut dan tau dari mana rumah ku? Bilang aja kau itu stalkerku"

"Enak saja, sudah kukatakan aku bukan stalkermu"

"Trus?"

"Suho hyung pernah membawaku ke kedai tersebut"

"Ouhh kak Suho"

"Tunggu, kenapa kau ga manggil aku dengan sebutan kak juga? Aku lebih tua dari pada kamu ya"

"Kamu ingin dipanggil kakak juga? Ga cocok,"

",sudah sampai, baiklah kalau begitu selamat menikmati makan malammu dan aku pamit, annyeonggaseyeo" Tao membungkukkan badannya dan pergi memasuki rumahnya meninggalkan Kris sendirian

"Syukurlah kau sampai dengan selamat, hampir saja tadi aku terlambat untuk menyelamatkannya, kalau terlambat sedetik saja bisa dalam bahaya"

Sebenarnya sejak Tao keluar dari perpustakan Kris mengikuti Tao karena dia melihat kalau Tao tidak membawa kendaraan dan ditambah hari mulai malam. Maka dari itu dia mengikutinya, dan benar saja tak lama kemudian dari jauh ia melihat sekumpulan preman yang sedang mabuk apalagi jalan disekitar gelap dan tak ada satupun orang yang lewat. Dengan inisiatif ia menghampiri Tao dan mengubah jalan agar mereka berdua aman

Dengan kata lain Kris menyukai Tao namun takut untuk mengatakannya
.

.

.
Tbc
.

.

.
Gomawo Mianhae Saranghae💕

Jeongmal Mianhae ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang