Make it Count

226 13 0
                                    

Luhan kini sedang berlari terburu-buru karena ia sudah terlambat dengan pertemuan meetingnya

'Aih? Sehun belum sampai? Aku kira aku sudah terlambat'

Luhan bingung karena tempat perjanjiannya masih kosong dan tidak ada tanda-tanda keberadaan Sehun. Kalian bertanya bagaimana ia yakin kalau nanti yang ia temui Sehun?

Baiklah... Akan ku beritahu saja nih, memang dari awal ia sudah tau. Mendengar nama Oh saja sudah ketebak kalau itu Sehun dan jangan lupakan dulu ia dekat dengan orang tuanya Sehun

Saat Luhan mengedarkan pandangannya, ia menampak sosok yang tak asing, sehun... Ia terlihat bad mood. Sehun kini sudah berada tepat didepan matanya

"Pah, kenapa mesti aku sih... Kenapa ga sekertaris aku aja yang kesini?" ucap Sehun yang sedang menelphone seseorang, "baiklah kali ini saja, aku sibuk"

Setelah menutup telphonenya Sehun langsung mengeluarkan map biru "Ini kontraknya"

Luhan juga mengeluarkan map dan memberikannya ke Sehun

"Xi Luhan?" Sehun langsung mengalihkan pandangannya ke arah Luhan

"Hai hun..." Sehun langsung berdiri karena terkejut

"K-kau Luhan?"

"Kenapa kau seperti melihat hantu?" ucap Luhan sambil menyenderkan tubuhnya ke kursi

"Kau beneran Luhan yang 'itu'? Aku tidak halusinasi kan?" karena kesal tidak dipercayai, ia langsung memperlihatkan gelang yang sebelumnya dikasih Sehun

"Aku cantik kan?"

Seketika Sehun memasang wajah datarnya "Tidak, kau masih sama kayak sebelumnya"

"Ck mengaku saja kau Oh Sehun" dan kisah mereka berlanjut kembali

***

"Suho Oppa"

"Oh, Lay... Kamu lagi dimana?"

"Aku lagi duduk dicafe, oppa kapan pulang?"

"Nanti sore oppa pulang"

"Tumben pulang cepet, kalau gitu aku harus pulang babay..." ucap Lay mematikan panggilannya

Pasti kalian ga ada yang tau bukan dengan kabar pasangan ini?
Hanya hubungan mereka berdua yang tidak ada hambatannya

Setelah Suho menyelesaikan kuliah dan mendapatkan gelar S2 nya ia langsunh pulang ke negara tercinta dan menemui keluarga Lay untuk meminta restu akan menikahinya

So sweet banget emang...

Hm...
Sepertinya ada satu kapel yang belum kita bahas
Oh iya Taoris

Hubungan mereka itu elbih seperti love and hate relationship

Terkadang mereka saling membenci dan memaki satu sama lain tapi terkadang mereka juga saling mencintai dan mengasihi satu sama lain seperti saat ini

"Yak Tao... Itu pelanggan disana pada minta menu"

"Klo gitu bantuin napa" Tao melempar buku menunya "Tuh"

"Dahal gue kan polisi"

"Elah lu, lagi libur ini juga" dengan kesal Kris mengambil buku menu tersebut dan menghampiri pelanggan

"Nde sonnim" Kris menundukkan kepalanya "Eoseo osibsio i gageneun cham menyuga goleugido swibjyo, mwol sikyeodo ogam-eul manjoghaji haji, jinagadeon nageune, bidulgikkaji
kkachikkaji kkamagwideulkkaji" ucap Kris sambil memberikan buku menunya

"YAK KRIS OPPA, JANGAN MALAH NYANYI" teriak Tao dari arah kasir

Setelah menuliskan menu ia langsung memberikan pesanan ke tao

"Cookin’ like a chef I’m a 5 star misyullaeng 'mi' ui jeongjeom-eul jjiggo nun-e boyeo illusion"

"Ck, cepet anter ke meja nomer 29" walaupun kesal, Kriss tetap mengantarkannya

"Ini pesanan anda" ucap Kris sambil memberikan pesanannya "Daeloun bulpan wie trackeul dalgwo...menyu golla call me up wonhaneun geollo da serve, du du du du du du" setelah itu Kriss menundukkan badannya dan meninggalkan para pelanggan yang cengo melihat kelakuan abstrak Kriss

Yah seperti itulah keadaan Taoris sehari harinya.

***

Terkadang sebuah ending cerita tidak selalu berakhir sad or happy. Kita semua ga akan tau gimana ending kita nanti

Jadi...
Sampai disini ya kisah kami semua

Terimakasih semuanya^^

.

.

.

End

Ini udah end ya gais...

Endingnya mksa bgt ya?
Iya biarin lah ya, yg penting dah slesai
.

.

.
Gomawo Mianhae Saranghae 💕

Jeongmal Mianhae ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang