Welcome Jakarta

248 12 6
                                    

                          TYPO BERSEBARAN!!
jadi maafken😁

Bandara Soekarno-Hatta seorang gadis berjalan dengan anggun dia adalah Meisya, yap dia baru saja sampai diindonesia dia pun terus berjalan dan tepat di depan dia pun berhenti.

Meisya POV

'Ahhh akhirnya aku bisa kembali lagi ke negara asalku rasanya rindu sekali suasana Jakarta' ujarku dalam hati
Aku pun berjalan kedepan mencari mang asep supir yang ditugaskan untuk menjemput ku sudah didepan aku pun menghentikan langkahku

"mang asep?!" panggil ku sambil sedikit berteriak

"non syasya" ujar mang asep sambil menuju ke arah ku dengan senyum merekahnya dan dibalas olehku

"ayo non mamang bantu" sambungnya sambil mengambil alih koper yang ku pegang

"heheh iya mang maksih ya" ucapku sambil menunjuk deretan gigiku

"iya non sama-sama kan sudah tugas mamang" jawabnya sambil memberi cengiran membuat krutan di wajahnya semakin kelihatan maklum umurnya sudah 50 tahun lebih:v

"ya sudah ayok non silahkan masuk" lanjutnya lagi sambil membukakan pintu mobilnya dan sedikit membungkukkan badannya

"makasih mang asep, harusnya ngga perlu gitu juga mang" kataku dengan sedikit tegas

"nggak papa non" jawabnya sambil tersenyum ramah dan cuman dibalas helaan nafas olehku
Mobil pun berjalan dengan lancar walaupun agak sedikit macet tapi tidak memakan banyak waktu sambil menunggu sampai aku pun bertanya kepada mang asep

"mang gimana kabarnya?" tanyaku sambil melirik mang asep

"alhamdulillah neng mamang sehat" jawab mang asep sambil melirik aku dari kaca

"neng syasya dan tuan juga gimana kabarnya?" sambungnya

"alhamdulilah syasya dan papah juga sehat ko mang" jawabku sambil tersenyum

"syukur atuh, neng syasya berubah ya" kata mang ujang sambil melirik kebelakang

"hah? Berubah gimana mang?" jawabku bingung

"maksud mamang neng teh makin geulis saja gitu hehehe" jawab mang asep sambil terkekeh kecil

"hahaha mamang bisa aja deh" ucapku malu-malu

"oh iya neng, neng syasya teh mau langsung kerumah nyonya atau mampir dulu neng kerumah tuan?" tanya mang asep saat ditengah perjalanan

"emm langsung kerumah bunda aja deh mang kasian bunda nunggu lama" jawabku

"ya sudah iya neng" ucapnya

"emm neng?" panggil mang asep sambil melirik ke belakang

"kenapa mang?" jawabku sambil menghadapnya

"omong-omong neng mau langsung kerumah nyonya, neng nggak ubah penampilan eneng gitu?" katanya dengan hati-hati dan itu membuat ku panik 'astaga aku hampir lupa dengan penampilanku sekarang' ujar batinku membuat tepok jidat

"ah iya benar mang syasya lupa gimana inii!?" ucapku dengan nada panik dan tiba-tiba aku pun teringat bahwa aku membawa peralatan itu di dalam koper karena untung masih agak jauh aku pun menyuruh mang asep memberhentikan mobilnya di pinggir jalan lalu setelah itu aju pun turun untuk membuka bagasi dan mengambil peralatan 'itu' dari dalam koper setelah sudah semuanya diambil aku pun masuk dan mobil pun berjalan kembali

"masih jauh kan mang nyampenya?" tanya ku sambil mengepang rambutku menjadi dua bagian.

"iya neng tenang aja masih lumayan jauh" jawabnya sambil tersenyum dan melirik ke arah ku. Aku pun bernafas lega dan segera menyelesaikan kepanganku dan memakai kacamata bulat warna hitam.

Mang asep menghentikan mobilnya dan berkata

"sudah sampai neng"ucapnya sambil memutarkan badannya dan menatapku, aku pun yang sedang asik chatan dengan billie pun menoleh dan menatap kesamping ternyata benar sudah sampai

" iya mang ayok"kataku sambik membuka pintu mobil sedangkan mang asep mengambil koper ku didalam bagasi. Aku pun sudah didepan halaman rumah yang bisa dibilang sangat sederhana tapi sangat bersih. Aku pun menoleh kebelakang ternyata sudah ada mang asep sambil memegang koper ku

"sini mang kopernya biar syasya aja yang bawa" kataku sambil mengambil alih koper itu

"nggak mamang sekalian saja neng taruh didalam?" tanya mang asep sambil menawarkan bantuan. Aku pun tersenyum dan menggelengkan kepala

"nggak usah mang, makasih. Mang asep mau mampir dulu?" tanya ku

"iya sama-sama neng, nggak usah deh mamang mau langsung bantu bi inah saja kasian dia dirumah tuan sendirian, nanti diculik lagi hehehe" ucapnya sambil tertawa kecil membuat aku pun ikut tertawa

"hahaha ya sudah iya mang hati-hati dijalan yak makasih udah mau jemput syasya dan jangan lupa salamin ke bi inah" kataku sambil tersenyum hangat

"iya neng sama-sama lagian kan itu sudah tugas mamang menjemput neng syasya, siap nanti mamang salamin. Neng jangan lupa main kesana yak" ucapnya sambil tersenyum juga

"iya mang kalau ada waktu syasya pasti main, lagian syasya kangen banget sama bi inah plus masakannya hehehe" kataku sambil tertawa

"hahaha iya neng ya sudah mamang pamit yak assalamualaikum" pamitnya

"iya mang waalaikumsalam, hati-hati" ucapku sambil menatap mang asep yang sudah masuk kedalam mobil dan di balas anggukan lalu tersenyum mobil pun menyala mang asep pun membunyikan klakson bertanda 'pamit ya' setelah itu mobil pun berjalan dan pergi dari pekarangan rumah itu.

Autor POV

meisya pun melangkahkan kakinya menuju pintu depan sambil menarik kopernya sebelum mengetuk pintunya meisya pun melihat penampilannya yang sudah berbeda dari beberapa menit yang lalu dan menghela nafasnya lalu mengetuk pintunya

Tok.. Tokk. Tokk

Terdengar teriak dari dalam

"yakk sebentar" suara teriakkan dari dalam

Cklekk

Pintu pun terbuka dan memperlihatkan sang pemilik rumah itu

Meisya POV

"bundaa..?" panggil ku pelan dan tersenyum





Hiyahiyaa digantungin:v
Segitu dulu soalnya banyak
Banget pegel aquu:(
Jangan lupa vote dan komen😘

My wife is a cupu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang