Hari Kedua Di SMA MERAH PUTIH

199 7 0
                                    

Jam 20.12

Meisya POV

Saat aku sedang membuat puisi tiba-tiba handphone ku bergetar bertanda ada panggilan masuk

Drett.. Drettt

Aku pun bangun  dan mengambil handphone ku yang tak jauh dari meja belajar, saat ku lihat ternyata billie dia menghubungiku dengan video-call seulas senyum terukir dibibir ku, aku pun segera menggeser layar ponsel dan terlihat muka billie

"syasyaaaa, kangenn" seru billie dari layar ponsel sambil memanyunkan bibirnya, membuatku terkekeh

"hehehe uluuluu yang kangen aku" ucapku sambil meledek dia

"kamu lagi sekolah ya lie?" lanjut ku sambil menatap ponsel

"iya nih aku lagi istirahat" jawabnya, yap disana masih pagi jelang siang yaitu jam 09.12

"ohh selamat istirahat ya sayangnya aku" ucapku sambil terkekeh kecil

"hehehe makasih cintanya aku" jawabnya sambil terkekeh juga

"oh iya berarti disana udah malam dong?" sambungnya sambil menatap layar ponsel seakan melihat situasi dibalik layarnya

"iya ini aku lagi ngerjain tugas" kataku membuat dia membulatkan mulutnya dan mengangguk

"ohh ya udah deh sana kerjain abis itu tidur besok sekolah, disini juga udah bel soalnya" ucapnya

"iya udah bye billie" ucapku sambil melambaikan tangannya dengan senyuman merekah

"byee good night syasyaaaa" jawabnya panggilan video-call pun berakhir dan aku kembali membuat puisi yang besok  akan di kumpulkan.

🌞🌞🌞

Pagi ini meisya atau meimei sedang melaksanakan sarapan bersama sang bunda tercinta. Dengan suasana hening tiba-tiba bunda pun berdehem.

"emm, mei gimana sekolah baru mu?" tanya bunda disela-sela makan. Meimei pun menoleh dan terdiam sejenak

"ah? Emm baik kok bun" jawabku agak sedikit gugup, membuat Zahra pun menatapnya bingung

"yang benar?" katanya seraya menaikan alis satu

"iya benar bunda" ucapku sambil meyakinkannya

"hemm, bagus lah kalau begitu" ucap zahra seraya tersenyum dan membuatku tersenyum lega

"ya sudah bun aku berangkat dulu ya" kataku setelah sarapan habis

"ah iya, tunggu sebentar bunda ambilkan bekal dulu ya" kata bunda, lalu pergi kedapur untuk mengambil bekal, aku pun hanya mengangguk kecil. Tak lama bunda datang membawa benda kotak yang tak lain adalah bekal

"nah ini, ni bawa" seraya memberikan bekalnya kepada meimei, dia pun segera mengambil dan memasukan bekalnya ketas lalu setelah itu pamit untuk pergi ke sekolah

🦄🦄🦄

Bel masuk pun terdengar membuat seluruh murid masuk kedalam kelas dan melaksanakan kegiatan belajar

MEISYA POV

Sambil menunggu guru dikelasku datang aku dan ava bercerita untuk menghilangkan rasa bosan

"oh iya mei lo itu pindahan dari sekolah mana? Kenapa bisa pindah dari sekolah lo yang lama? Sekolah lo yang dulu bagus nggak? Lebih suka sekolahan sekarang atau dulu?punya temen berapa? Terus dulunya lo juga tinggal dimana? " tanya ava tanpa jeda membuatku bingung dan kesal sendiri

" ishh ava tanya tuh satu-satu, aku bingung jadinya"ucapku kesal membuat dia memutar bola matanya malas

"ck, lama ah udah sih tinggal jawab elah" katanya dengan nada tak sabar membuat ku menghela nafas panjang

"emm itu aku~" jawabku terpotong karena seorang guru masuk, membuat seisi kelas menoleh dan buru-buru membenarkan posisi duduknya dan menghadap kedepan

"assalamualaikum anak-anak" seru guru berperawakan tinggi dengan warna kulit yang emm, waww sangat putih bangeud (kebalikkannya ya gaess^o^) dan kalau jalan itu perut duluan yang maju:" tak lain tak bukan yaitu  bernama pak tejo simanjunta

"waalaikumsalam pakk" tak kalah semangat dari pak tejo atau jonata (itu loh yang pembulutangkis itu yang menang medali emas di Asian Gamers 2018) karena dia ngefans banget sama jonata christie jadi dia tuh pingin banget dipanggil itu padahal mukanya beda bangeudd awokwokkk ( ͡° ͜ʖ ͡°). Dia itu guru pkn yang lumayan killer seluruh murid SMA merah putih takut padanya karena kalo ngehukum muridnya itu gak tanggung-tanggung seperti... (baca aja ntar juga tau ko wkwk)

"mei ntar dilanjut lagi ya!" titah ava dengan suara pelan, aku pun menoleh lalu mengangguk malas lalu kembali natap ke depan.

"okeh bapa absen terlebih dahulu"katanya

" acil? "ucap pak tejo

"saya pak"

"aldo?"

"wessh always hadir pak abdi mah"

"bodo amat!" ujar pak tejo membuat seluruh murid tertawa sedangkan aldo hanya memasang muka melas.

"ava?"

"hadir pak"

"bagus?"

"urang pak"

"Rafa?"

"hadir"

"oh jadi tadi yang bantu aku namanya rafa.... Ganteng banget hihi" batin meisya seraya mentap rafa dari atas kebawah

"Thalia?"

"aku bapak" ucapnya dengan nada alay. Pak tejo pun menatap thali

"kamu mau mangkal dimana thalia? Abis makan orok ya tuh bibir merah bener, terus itu lagi bedaknya berapa meter? Tebel bener beda banget sama tangan tiati meleleh kena matahari, alis juga tuh udah kaya cerulit aja panjang bener bahkan panjangan alis kamu sama cerulit saya yang di rumah"kata pak tejo membuat seluruh murid di kelas tertawa ngakak terkecuali thalia dia sangat sangat malu sayangnya dia cuma tersenyum melas

Absen pun terus berlanjut.

"ada yang belum diabsen?" tanya pak tejo

"saya pak" ucapku

"oh? Siapa nama kamu?" katanya

"meis--eh meimei pak" ucapku sambil menggaruk pipiku yabg tidak gatal, membuat seluruh murid menatapku dengan pandangan aneh

"diabsen saya kok nggak ada ya? Kamu murid baru ya? Kok saya baru lihat kamu?" cerca pak tejo

"iya pak saya murid baru disini baru kemarin " jawabku sambil tersenyum kaku

"oh pantes ya sudah nama lengkap kamu siapa?" tanyanya

"meimei zefannya pak" kataku

"oh okeh-okeh" ucapnya sambil mengangguk-anggukan kepalanya

"ya sudah mari kita lanjut pelajarannya buka buku paket bab 2" titah pak tejo membuat seluruh murid membuka buku paket dan pelajaran dimulai dengan tenang, damai dan tentram.

Haloo yeyy aku updet lagi
Setelah sekian lama ngga
Updet hehe maaf banget
Soalnya aku tuh lagi sakit
Gaes ceritanya ini aja maksain
Banget hehe
POKOKNYA JANGAN
LUPA BUAT VOTE SAMA KOMEN YAPPP! lov yu😘

My wife is a cupu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang