SEBUAH PUISI

318 10 0
                                    

🦄🦄🦄

Kita pun akhirnya sampai dikelas dan cepat-cepet makan karena bentar lagi bel akan berbunyi

15 menit kemudian bel pertanda masuk pun terdengar membuat para murid memasuki kelasnya dan belajar kembali walaupun tinggal satu pelajaran saja dan sekarang waktunya bu ninis yang mengajar yaitu pelajaran bahasa indonesia. Tak lama bu ninis pun masuk kedalam kelas

"selamat siang semuanya" ucap bu ninis sambil tersenyum

"siang kembali buuuu" ujar murid dikelas

"okey seperti yang ibu bilang kemarin bahwa hari ini kalian akan maju satu persatu kedepan dan membaca puisi yang sudah kalian buat" katanya sambil menatap murid-muridnya

"sudah siapkan?" sambungnya membuat sang murid mengangguk

"sudah buu" katanya serempak membuat bu ninis tersenyum merekah

"ya sudah ibu akan panggil satu-satu secara acak" ujarnya membuat para murid panas dingin.

"aldo prasetyo?" panggil bu ninis membuat yang mempunyai nama menjadi panas dingin

"saya bu" jawabnya sambil mengangkat sebelah tangan, hu ninis pun menatap lalu berkata

"yak, silahkan kamu maju kedepan" katanya membuat dia gugup

"lahh ko saya bu kan yang lain bisa bu" ujarnya tak terima

"kamu belum membuatnya do?" kata bu ninis sambil memicingkan matanya, membuat aldo menggaruk tegukkannya yang tidak gatal

"bukan ibuu, ibu mah sudzon mulu sama saya teh" ujarnya tak terima

"lalu kenapa kamu tidak mau hah?" tanya bu ninis sambil menatapnya tajam

"gini bu saya itu gak mau membuat mereka-mereka iri sama puisi buatan saya, karena puisi buatan saya itu ajeb banget melebihi puisi chairil anwar bahkan lebih bagusan saya dari pada punyanya dia" ujarnya somobong membuat para murid yang ada di kelas menyorakinya

"lohh kalau bagusnya kelebihi chairil anwar bagus doang harusnya kamu bangga bukannya seperti ini" ucap bu ninis

"buktikan kalau puisi kamu itu bagus" sambungnya membuat murid-murid menganggukkan kepalanya bertanda setuju

"masalahnya saya tuh ngga mau sombong bu ntar aja saya mah belakangan biar supres gituh karena puisi saya itu bener bener ajeb banget ini" ucapnya membuat mereka memutar bola matanya malas

"ck, cepat maju kedepan atau kamu ngga ibu lulusin?!" bentak bu ninis membuat aldo pun pasrah

"iya iya ni saya maju, awas loh bu jantungan ngedenger puisi buatan saya" ucapnya sambil berjalan kedepan

"bawel kamu! Cepat baca puisinya biarkan teman-teman mu tau" titahnya sambil bertolak pinggang

"sabar ilah bu kan saya teh kudu buka bukunya dulu" jawabnya tengil membuat kesabaran bu ninis habis

"YA UDAH CEPATAN ALDO PRASETYO!" teriak bu ninis membuat para murid terkejut terlebih lagi aldo yang pas disampingnya banget

"okeh-okeh bu wes selo mamang inget anak dirumah astagfirullah" ujarnya membuat semua orang yang didalam kelas greget sendiri. Sebelum itu dia pun berdehem kencang

"ehkem" dehemnya membuat suasana menjadi hening

"nungguin yaaa???"katanya dengan muka watados membuat semuanya menggeram kesal dia pun hanya terkekeh kecil setelah itu membaca puisi yang di buatnya dengan sangat mendramatis

" bu ninis...... Oh bu ninis
Engkau adalah guru terbaik yang pernah aku temui,
Dengan body yang aduhayy membuat point tambahan,
Tapi sayang ibu sudah mempunyai suami dan anak
Andai ibu belum menikah akan saya kawinkan ibu dengan saya tapi ibu sudah menikah dan mengkhianati cinta dan sayang saya kepada ibu, sungguh kejam dirimu bukk.tap--"ucapannya terherhenti karena sentakan dari bu ninis

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 28, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My wife is a cupu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang